Namjoon pov
Jin hyung membawaku ke sebuah tempat bernuansa putih dengan bau khas obat obatan.
Yak rumah sakit!
Aku bingung mengapa ia membawaku ke sini.
"Hyung mengapa kau membawaku kemari?"
"Sudah kau diam sajalah."
Ia memasuki salah satu ruangan yang kutebak adalah ruangan dokter.
Kriet...
"Hei Chanyeol!"
"Eh Jin, dan kau?"
"Oh aku Namjoon, Kim Namjoon adiknya Jin hyung."
Aku memperhatikannya dari atas sampai bawah.
Dokter muda yang tampan begitu pendapatku tentangnya.
"Eh duduklah."
Aku dan Jin hyung duduk.
"Jadi ada apa kalian kemari?"
"Kau yang selama ini jadi dokternya Kim Taehyung kan?"
"Ne kau tau itu mengapa harus bertanya."
"Em... Bisakah kau jelaskan pada adikku ini tentang kondisi adikku Taehyung?"
"Eh... Apakah Taehyung mengizikannya?"
"Ia tak akan membantah perkataanku tenanglah."
Aku benar benar tak mengerti apa yang mereka katakan.
Aku melihat dokter muda tadi mengehela napas panjang sebelum memulai kata katanya.
"Namjoon apa kau siap mengetahui segalanya?"
Aku mengangguk sebagai jawabanku.
"Kau harus bisa menerima kenyataanya ya?"
Aku kembali mengangguk.
Sebenarnya apa yang terjadi?
Ia kembali menghela napas.
ooo
Setelah penuturan dokter tadi waktu serasa berhenti duniaku serasa hancur.
Kurasakan air mataku yang sudah kutahan sejak tadi turun membasahi pipiku.
"Hei janganlah menangis Taehyung akan sedih jika melihatmu menangis."
"Tapi hyung."
"Sudah pinggirkan mobilnya, hyung yang akan menyetir."
"Ne."
Aku meminggirkan mobil dan bertukar posisi dengan Jin hyung, sekarang Jin hyung yang menyetir.
"Hm hyung apa eomma dan appa sudah tau tentang ini?"
"Ne mereka sudah mengetahuinya," jawab Jin hyung sambil masih fokus menyetir.
