Kesunyian, hal yang aku butuhkan ketika aku sedang terpuruk
ooo
A
ku terbangun karena ada yang menepuk punggungku
"Chanyeol" ujarku
"Ne, Jin kau ketiduran sepertinya"
"Ah ne ne jam berapa sekarang"
"Jam delapan malam Jin, dan ini waktunya untuk pemeriksaan Taehyung, bisakah kau keluar dahulu"
"Hm tentu, hm... Kau lihat Namjoon dimana?"
"Terakhir kulihat dia dicafe rumah sakit"
"Ah begitu, aku titip Taehyung ne, jaga dia sampai aku kembali"
"Pasti"
Aku segera keluar kamar Taehyung dan segera menuju cafe rumah sakit
ooo
*cafe
Aku mencari Namjoon dan kutemukan ia duduk dibangku dekat jendela, dengan banyak gelas diatas meja yang kurasa itu adalah gelas bekas coffe. Karna Namjoon sangat menyukai coffe
Aku mendekatinya
"Joon" ia tak menjawab, ia menatap keluar jendela dengan pandangan kosong
"Joonie" ujarku lembut, ia masih tak menjawab
Aku mengguncangkan badannya perlahan
"Joonie sadarlah"
ooo
Namjoon pov
Aku tersadar dari lamunanku karena seseorang mengguncangkan tubuhku
"Jin hyung"
"Ne, yak apa yang kau lakukan disini, dengan banyak gelas ini hm"
"Hm ntah aku tak tau hyung" aku menoleh kearah jendela, melihat orang-orang berlalu-lalang
"Joonie tatap mataku" aku tak menghiraukan kata-kata Jin hyung, ada suatu hal yang membuatku tak bisa berpaling
"Appa" ujarku pelan
"Apa yang kau ucapkan?"
Appa berada disana, ya di depan cafe menatapku, tersenyum padaku, aku merindukannya, aku menyayanginya, aku tak benar-benar benci padanya, perasaanku sudah dipenuhi rasa gengsi dan keegoisan.
Aku berdiri dan beranjak dari cafe itu meninggalkan Jin hyung yang bingung dengan sikapku.
Aku mendekati appa dan memeluknya.
"Appa mianhae, jeongmal jeongmal mianhae, appa aku tau aku anak yang tak berguna"
"Sudah sudah, tak ada anak yang tak berguna, ini awalnya adalah salah appa"
"Hiks appa mianhae"
"Gwenchana, harusnya appa yang harus minta maaf padamu"
"Hiks"
"Sudahlah"
"Mianhae..."
