*rumah
Aku menemani Taehyung dikamarnya.
"Nah, saeng karena kau sudah pulang, kau ingin kemana hm?"
"Emm itu, aku ingin ke makamlii eomma, bolehkah?"
"Huft..." aku menghembuskan napas berat.
"Ayolah..."
"Baiklah"
Hari ini Minggu, aku bisa menemani Taehyung seharian ini.
ooo
*makam
Taehyung menaburi bunga dipusara eomma, akupun mengikutinya.
"Eomma, apa kabar? Pasti eomma sudah bahagia disana, eomma... Bolehkah aku menyusulmu?"
Deg
Aku terdiam.
"Eomma, jemputlah aku..., kumohon disini aku selalu merasa kesakitan eomma" Taehyung melanjutkan kata-katanya.
"Tuhan, berilah waktu untuk Taehyung lebih lama lagi, eomma... Kumohon biarkan Taehyung bersama kami disini lebih lama"
"Eomma, baik-baik ne disana, Tuhan tolong jaga eomma, sampai aku menyusulnya ne"
"Saeng" aku menatapnya sendu.
"Ne hyung?, em hyung ayo pulang aku sudah selesai" ujarnya dengan senyumnya yang khas.
Aku menahan agar air mataku tak jatuh.
"Langsung pulang? Tak ingin ke suatu tempat lagi?"
"Pulang saja hyung, kita habiskan waktu kita dengan bermain game, kapan lagi kita bisa seperti itu" seperti biasa Taehyung tersenyum dengan senyum khasnya, namun ada sirat kesedihan.
"Yasudah, ayo kita pulang" aku memaksakan bibirku untuk tersenyum.
ooo
*mobil
Taehyung hanya memandang keluar jendela.
"Saeng" panggilku padanya.
"Ne, hyung?"
"Apakah ada yang menarik perhatianmu dijalanan itu?"
"Tentu"
"Bolehkah hyung tau apa itu?"
"Ne, orang-orangnya"
"Ada apa dengan orang-orangnya?"
Aku melihat sekilas ke luar jendela, banyak orang berlalu-lalang ditrotoar.
"Bukankah orang-orang itu bermacam-macam hyung"
"Bermacam-macam apanya?"
"Segalanya, pola pikirinnya, fisiknya, dan lain sebagainya"
"Lalu?"
"Bukankah akan menyenangkan jika kita dapat berkenalan dan berteman dengan orang-orang diseluruh dunia"
Aku tersenyum simpul.