"NINE"

17.2K 1K 17
                                    

Elle POV

Dua bulan. Dua bulan sudah sikap Darren yang semakin tidak ku kenali dan rumah tanggaku yang terasa sangat dingin. Aku hanya bisa memendam semuanya sendiri. Memendam rasa amarah, ketidak pahaman dan tentunya rasa kesabaran untuk menghadapi Darren. Belum lagi sikapnya yang seakan-akan memang menghindari untuk bertemu denganku dan anak-anak dan di tambah belakangan ini dia sudah berani untuk tidak pulang ke rumah. Aku benar-benar sudah tidak habis pikir lagi dengan isi kepalanya itu.

Seperti hari ini, aku belum melihat batang hidungnya sejak kemarin. Dia seakan-akan seperti sudah mangkir dari tugasnya sebagai seorang suami dan Daddy yang baik. Ohh aku rasa gelar itu sudah tidak cocok untuknya mengingat ia sudah tidak bertanggung jawab dengan tugasnya itu.

"Morning Mommy," seru si kembar bersamaan yang baru saja turun dari kamar mereka dan sudah lengkap dengan seragam yang sudah dikenakannya dengan rapih.

"Morning too baby,". "Tidur kalian nyenyak???" tanyaku sambil menutup kotak bekal yang sudah ku isi dengan sandwich tuna untuk mereka berdua.

"Seperti biasanya Mom, selalu nyenyak dan Charlie semalam juga bermimpi menjadi Superman dan bisa terbang,"

"Anak Mommy rupanya ingin menjadi Superman ya???"

"Charlie ingin menjadi Superman agar Charlie bisa melindungi Mommy dan Charlotte dari kejahatan,"

"Kalau begitu Charlie harus jadi anak pemberani dan harus makan setiap brokoli yang Mommy masak,"

"Ewhh... Brokoli, untung saja Charlotte tidak ingin menjadi Superman, jadi Charlotte tidak perlu memakan brokoli yang bau dan bentuknya yang aneh itu," timpal Charlotte dengan raut wajah tidak sukanya.

"Siapa yang mengatakan jika Charlotte tidak perlu memakan brokoli???"

"Charlotte tidak ingin menjadi Superman Mom, jadi Charlotte tidak perlu memakan brokoli bukan???"

"Semua anak Mommy harus makan brokoli tanpa terkecuali. Brokoli itu sangat enak dan bentuknya juga lucu, jadi mulai besok Mommy akan memasukan brokoli dalam menu makanan kita okey???"

"Mommy!!! No and never,"

Aku tertawa melihat tingkah kedua anakku yang sangat membenci brokoli. Mereka akan langsung melakukan aksi mogok makan jika mereka menemukan satu potong brokoli saja di piring mereka.

"Mommy hanya bergurau sayang,". "Dan ini bekal kalian, jangan lupa untuk di habiskan,"

"Terima kasih Mommy,"

"Sama-sama sayang. Dan sekarang kalian habiskan susunya, Mommy ingin mengambil tas Mommy dulu sehabis itu kita berangkat ke sekolah,"

"Hhmm... Mom, tidak ada Daddy lagi???"

Aku mematung mendengar pertanyaan yang di ucapkan Charlotte. Sepertinya aku harus melakukan kebohongan lagi agar mereka tidak kecewa dan tentunya juga untuk melindungi gelar Darren sebagai Daddy yang baik untuk mereka.

"Kalian pasti tahu mengapa sekarang tidak ada Daddy lagi???"

"Kami tahu Mom, Daddy sibuk bukan???"

Hatiku seperti teiris mendengar suara Charlie yang memendam rasa kerinduan di sana. Aku melihat raut wajah kedua anakku yang memendam rasa kerinduan untuk Daddy-nya disana. Sekuat tenaga aku menahan air mataku yang sudah tidak terbendung ini agar tidak jatuh, aku tidak ingin menjadi lemah di hadapan mereka karen aku ingin menjadi Mommy yang kuat untuk mereka.

"Iya sayang Daddy sedang sibuk, Mommy juga tidak tahu sampai kapan Daddy sibuk. Tetapi yang jelas disini Charlie tidak sendiri, kapan pun Mommy bisa menemani Charlie bermain dan tentunya juga ada Charlotte disini. Jadi Charlie tidak akan merasa kesepian okey,"

#2 My Broken Wedding Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang