"SIX"

23K 1.1K 15
                                        

Author POV

Terlihat seorang wanita yang terlihat sangat senang sekali melihat saudaranya yang sudah bertahun-tahun terkurung di dalam ruangan yang sangat sesak dan menjijikan itu.

"Selamat datang saudaraku. Bagaimana perasaanmu setelah merasakan udara segar dari sesaknya neraka itu???" tanya wanita itu.

"Jangan banyak bicara, antarkan aku bertemu dengannya. Aku sudah sangat muak disini," balasnya dengan acuh lalu berjalan meninggalkannya.

"Huhh... Jika bukan karena Daddy sendiri yang meminta kepadaku untuk menjadi partner-mu, aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu berhargaku hanya untuk membantumu," gerutu wanita itu kesal.

***

Setelah wanita itu mengantar saudaranya untuk menemui seorang pria paru baya yang di maksudnya, akhirnya saat ini mereka sudah berkumpul dan membicarakan langkah selanjutnya yang harus mereka lakukan.

"Jadi sudah sampai dimana pekerjaan yang kau kerjakan??" tanya pria paruh baya itu kepada wanita itu.

"Hufftt... Aku sangat menyesal menerima perintah darimu untuk ikut campur tangan dalam masalah ini," balasnya dengan nada lelah.

"Aku memintamu untuk ikut campur tangan dalam masalah ini karena kau adalah saudaranya. Jadi pantas saja jika kau ikut membantunya juga,"

"Kau harus mengingatnya jika dia hanya saudara yang terbuang. Jadi aku pantas saja jika menolak perintah darimu. Asal kau tahu saja, harga diriku sudah terinjak-injak oleh mereka, bahkan aku harus memakai topeng dan dengan tanpa rasa malu aku menemui mereka lagi dan lagi hanya untuk ikut campur tangan disini,"

"Kau lelah???"

"Ya aku lelah karena aku bukan pesuruhmu disini,"

"Rupanya kau sama angkuhnya dengan ibumu," seru pria paruh baya itu sambil terkekeh.

"Apakah tidak ada topik pembicaraan lain selain membicarakan keluarga bahagia kalian???" sela seseorang yang sejak tadi merasa di abaikan.

"Ohh kau juga bagian dari keluarga kami. Jangan sungkan untuk ikut bergabung dalam pembicaraan kami," timpal pria paruh baya itu.

"Tidak terima kasih, aku tidak berminat sama sekali. Aku disini hanya sebagai saudara yang terbuang seperti yang di katakan putrimu tadi. Dan aku hanya tertarik untuk membahas bagaimana langkah kita selanjutnya,"

"Baiklah-baiklah, aku tahu kau masih sulit untuk menerima semua ini. Dan jika kau ingin mengetahui bagimana langkah selanjutnya, kita akan mulai untuk menyingkirkan kelemahannya terlebih dahulu,"

"His family???"

"Exactly,"

***

Darren terlihat sangat frustasi sekali. Sejak tadi ia terus mengurut batang hidungnya setelah melihat surat yang baru saja di berikan oleh sekretarisnya. Surat itu benar-benar membuat kepalanya menjadi sangat pening sekali. Bagaimana bisa Bein & co. dengan tiba-tiba saja mengirimkan surat pembatalan perjanjian kerja sama. Darren benar-benar tidak habis pikir dengan mereka. Apakah mereka sedang bermain-main seperti ini terhadap perusahaannya???

Jika mereka membatalkan perjanjian kerja sama ini, perusahaan Darren akan terkena imbas yang paling besar, karena Darren benar-benar menggantungkan nasib perusahaannya ke depan kepada mereka.

Darren harus membicarakan masalah ini secara baik-baik dengan Brenda. Ia tidak ingin masa depan perusahaannya menjadi hancur dan para karyawannya yang terlantar hanya karena hasil kerjanya yang tidak benar. Dan ia juga tidak ingin keluarga kecilnya menjadi tidak bisa merasakan hidup mewah lagi, Darren tidak mau mereka mengalami kesengsaraan. Karena semua ini sudah menjadi tanggung jawab Darren.

#2 My Broken Wedding Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang