Elle POV
Anugrah terindah di hidupku saat ini adalah bisa selalu menemukan kehangatan sambil melihat wajah tampan dari pria yang sangat ku cintai ketika aku baru membuka mata dari tidurku.
Aku sangat berharap Darren akan selalu di sampingku ketika aku membuka mata, aku tidak ingin jika aku membuka mata dari tidurku yang ku dapatkan hanya kekosongan dan sisi ranjang yang dingin. Aku tidak ingin hal itu terjadi, entah besok atau kapan pun itu.
Aku mencium pipi Darren dan segera berlari ke kamar mandi. Aku merasakan perutku bergejolak dan ingin di keluarkan. Aku memuntahkan isi perutku yang masih kosong di kloset. Kehamilanku yang kedua ini membuatku sedikit kerepotan karena morning sickness-ku masih juga belum berhenti walaupun usia kandunganku sudah menginjak 16 minggu. Dulu ketika aku mengandung si kembar, morning sickness-ku sudah berhenti ketika usia kandunganku masih menginjak 10 minggu.
Aku merasakan usapan di punggungku ketika aku sedang mencuci mulutku sehabis mengeluarkan isi perutku tadi.
"Minum dulu," ujar Darren sambil memberikan segelas air kepadaku dan aku langsung meminumnya.
"Lebih baik???" sambungnya sambil mengelus perutku yang sudah sedikit menonjol.
Aku menganggukan kepalaku sambil tersenyum melihat sikap perhatian dan sayang yang di berikan Darren.
"Baby,, mengapa masih nakal sih di dalam sana??? Kasihan Mommy harus mengeluarkan isi perutnya terus. Jangan nakal-nakal ya anak Daddy," ujar Darren yang mengajak bicara Baby di perutku.
Setelah Darren berbicara dengan Baby, dia mencium perutku cukup lama lalu ia bangkit dari berlututnya dan mengecup bibirku.
"Baby sudah tidak nakal lagi dan sudah mendengar ucapan Daddynya,"
"Heemm.. Baby yang satu ini selalu menuruti setiap ucapanmu,"
Memang benar kehamilanku kali ini tidak merepotkan Darren dan bahkan Baby yang sekarang ku kandung lebih menurut dengan Darren. Jika dulu ketika aku mengandung si kembar, mereka selalu merepotkan Darren dengan permintaanku yang aneh-aneh dan hampir membuat Darren sakit jiwa menghadapi kehamilanku yang dulu, tetapi tidak dengan sekarang Baby selalu menuruti ucapan Darren dan belum pernah meminta hal yang aneh seperti dulu ketika aku mengandung si kembar.
"Ini baru anak Daddy yang penurut," ujar Darren yang mencium perutku kembali.
"Yasudah, sebaiknya kau segera mandi. Aku ingin membangunkan si kembar dulu,"
"Aku tidak di mandikan???" pintanya dengan nada layaknya anak kecil.
Dasar tidak malu dengan anaknya sendiri, batinku.
"Darren... Jangan mulai," balasku sambil menatapnya tajam.
"Iya iya,, aku hanya bergurau sayang,"
Ketika aku sudah meninggalkan kamar mandi, aku masih mendengar suara Darren yang mengataiku 'ibu tiri kejam'.
"Darren aku mendengarnya," teriakku yang siap untuk menerjangnya dengan pukulanku. Tetapi aku kalah cepat karena ia sudah menutup pintu kamar mandi duluan.
Aku menatap kesal pintu kamar mandi dan siap untuk balas dendam kepada orang yang ada di dalamnya.
***
Setelah itu aku segera menuju kamar si kembar untuk membangunkan mereka, dan betapa terkejutnya aku ternyata mereka sudah bangun dan sudah selesai mandi. Bahkan mereka sudah memakai seragam mereka masing-masing.

KAMU SEDANG MEMBACA
#2 My Broken Wedding
RomanceSequel of "My Bad (Life) Wedding" Lima tahun, masa di mana sebuah pernikahan akan diuji. Dan setelah itu, tidak selamanya pernikahan yang dijalankan dengan pasangan yang dicintai bisa selalu berjalan dengan indah. Entah itu karena adanya pihak keti...