"TWENTY THREE"

18.7K 1K 56
                                    

Author POV

5 bulan kemudian...

Wanita itu memandang bangunan besar dengan air mancur yang disebut sebagai air mancur terbesar dan yang paling terkenal di dunia. Air mancur yang mitosnya akan membawa keberuntungan jika ada yang melempar koin ke dalam air mancur itu.

Dan sudah dua bulan juga ia menenangkan dirinya di negara itu atas masalah yang membuat hidupnya menjadi sangat berat sekali. Dan mencoba untuk membuka lembaran baru dengan melupakan semua masalahnya yang sudah selesai itu, walaupun rasanya masih terasa sulit.

"Please, forgive me?" ujar pria itu sambil memberikan ice cream kepada wanita itu.

"Forgive me? Itu yang selalu kau katakan setiap kau terlambat," cibir wanita itu dengan kesal sambil mengambil ice cream itu.

"Kau pun sudah tahu jika aku ini sangat sibuk. Jadi, terlambat itu bukan menjadi hal yang asing lagi bagiku,"

"Ya ya ya, terserah kau saja,"

"Kau sudah siap?"

"Siap apa?"

"Siap aku persunting,"

"Quiet please, kau hanya akan membuatku semakin lama mendapatkan pekerjaan jika saat ini juga kau tidak membawaku kepada...."

"Ya ya ya, aku akan membawamu kepadanya. Lagi pula dia itu calon..."

"Berhentilah berbicara atau aku akan menutup mulutmu dengan ice cream ini,"

"Kalau dengan ciumanmu saja bagaimana? Sepertinya lebih baik,"

"Bryan!!!"

"Baiklah tuan putri, ayo kita berangkat sekarang,"

Setelah itu mereka langsung berjalan menuju mobil pria itu dan pria itu melajukan mobilnya menuju tempat yang sudah sejak beberapa hari lalu ia janjikan untuk memberikan suatu pekerjaan kepada wanita itu.

Tidak membutuhkan waktu yang cukup lama, akhirnya mobil itu berhenti di sebuah bangunan yang cukup besar dan terlihat manekin-manekin yang menggunakan gaun-gaun yang sangat indah yang berada di display.

"Kau tidak pernah memberitahu kepadaku terlebih dahulu jika kau akan membawaku ke sebuah butik," tanya wanita itu dengan bingung.

"Memang aku ingin memberikan pekerjaan untukmu disini dear. Ayo cepat turun,"

"Hhmm... Aku pikir...."

"Sudah jangan banyak berpikir. Kau ingin bekerja tidak?"

Wanita itu menganggukkan kepalanya dengan perlahan sebagai jawabannya.

"Maka dari itu ayo kita turun,"

Dengan sedikit terpaksa, akhirnya wanita itu mengalah juga dan ikut turun dari mobil itu. Langkahnya cukup ragu ketika memasuki butik yang sangat mewah itu.

"Lana!!"

"Bryan?! Is that you? Oh my god, i miss you so bad," ujar wanita yang di panggil Lana tadi lalu ia langsung memeluk Bryan.

"Me too my little girl," balas Bryan sambil mengangkat wanita itu ke pelukannya.

"Not anymore,"

"Tapi tetap saja kau itu gadis kecilku,"

"Memang benar ya tidak ada yang berubah dari dirimu, selalu menyebalkan,"

"You know me little girl," seru Bryan sambil terkekeh kecil. "O iya dimana Nyonya besar?"

"Di dalam ruangannya, dia sedang ada tamu. Kau ingin bertemu dengannya?"

#2 My Broken Wedding Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang