******
Tidak ada siapapun yang akan tahu..
Hanya hujan itu.. yang tahu.
*
*
*"Mark.. bisa kau meluangkan waktu untukku? Sebentar saja?" tanyaku lembut.
"Mianhae.. aku sudah ada janji dengan Tzuyu. Bisakah lain kali saja?".
Mark, kata-katamu itu menyakitkan.
"Mark, aku kekasihmu.." aku tidak ingin menangis.
"Memangnya kenapa? Oh, ayolah.. aku akan menghubungimu kalau aku sempat, eoh. Aku harus ketempatnya sekarang, Tzuyu sudah terlalu lama menungguku" ucap Mark sembari pergi meninggalkanku disini.
Aku disini, diam mematung menatap dirinya yang mulai menghilang ditengah keramaian taman umum sungai Han. Aku tidak mungkin menangis, eoh. Itu bukan waktu yang tepat.
*
*
*"Yeobseoyo, Mark? Aku baru kembali dari tempat latihan, bisakah kau menjemputku ditempat biasa?".
"Maaf, aku harus mengantar Tzuyu kembali ke dormnya".
"Tapi---".
"Aku tidak mau membuatnya menunggu terlalu lama. Annyeong".
KLAAAP
Mark memutuskan panggilanku begitu saja.
Aku sudah menunggunya ditempat biasa.
Bangku berwarna hitam kecokelatan dibawah pohon maple merah. Satu-satunya tempat yang punya pohon maple merah ditaman umum sungai Han ini.
Aku duduk dibangku tersebut, bersamaan dengan jatuhnya tetes hujan pertama sore itu. Keramaian ditaman itu lenyap seketika, aku tidak dapat melihat dengan baik karena hujan yang membuyarkan pandangan didepanku, tapi aku tidak mempedulkan itu.
Aku hanya menatap sendu sungai Han yang tak dapat kulihat dengan jelas itu.
Drrt drrt
Aku melihat ponselku yang sudah basah itu.
'Soo Jeon'
Nama oppaku tercantum dilayar ponselku.
Aku yang tak berniat mengangkatnya pun hanya bisa membiarkan ponselku mati konselting kebasahan air hujan.
"Mark.. neomu appo.." desisku kecil.
*
*
*"Im back.." aku masuk kedalam apartemen oppaku dengan tubuh basah kuyup.
"Oh, Soo Ra-ya.. kenapa kau basah kuyup?" Soo Jeon menghampiriku dan langsung memegang tubuhku.
"Soo Ra, kau demam? Ya, kenapa bi--".
BRUUUK
Tubuhku ambruk, dan setelah itu aku tidak dapat merasakan atau melihat apapun.
*
*
*"Mark.. kenapa tiba-tiba ingin bertemu?" tanyaku kepada namja yang sudah menyandang status sebagai kekasihku selama satu tahun penuh ini.
"Begini, kita perlu bicara!" tegasnya.
"Mwo?" tanyaku lagi.
"Ayo putus!".
Kalimat itu, aku tak pernah ingin mendengarnya. Seandai saja saat ini aku tuli, aku hanya tak ingin mendengarnya saja.
"Aku tidak mencintaimu lagi".
Kalimat kedua itu.. terdengar menyakitkan sekali.
Tes
KAMU SEDANG MEMBACA
Kpop Imagine • K-Idols | ✔
Fanfiction[0]《finished》2017 ©thisiskuki_ . imagine yang halal dikonsumsi untuk kenikmatan yang haqiqi✔ baku. #canrequest