The Best Gift ● Park Woojin

1.3K 94 8
                                    

******

Seora pov :

Hari ini aku punya jadwal bernyanyi bersama teman seperjuanganku, Euiwoong. Ya, kami adalah duo penyanyi jalanan di kota Seoul, banyak yang mengenal kami karena Euiwoong yang pernah mengikuti acara survival musik yang diselenggarakan Mnet. Karena Euiwoong memilih untuk mengikuti ajang bakat itu, aku memilih untuk kembali ke USA dan belajar disana untuk beberapa bulan.

Walau sudah banyak yang mengenalnya, Euiwoong tidak ragu untuk meneruskan hobi kami bernyanyi dari satu tempat ketempat lain. Posisiku sebagai vokalis dan dia sebagai rapper.

“Euiwoong-ah.. hari ini dimana?” tanyaku sembari membenarkan rambutku.

“Disekitaran taman Hangang, Hyeongseob bilang ingin ikut, boleh?” tanya Euiwoong yang ikut membenarkan bagian poniku.

“Ne, boleh” anggukku.

“By the way, bukankah hari ini hari ulang tahun kekasihmu Woojin? Kau tidak punya acara dengannya?” Euiwoong menatapku heran.

“Opseo” jawabku malas.

“Ya, waeyo? Kau berkelahi dengannya?” benar-benar pertanyaan yang menjengkelkan.

“Jangan bahas dia, eoh. Kau membuatku sebal!” gerutuku.

“Mian---“.
 
  
  
  
  
  
  
  
Drrt drrt drrt
  
  
  
  
  
  
   
     
  
 
‘Woojin’
 
 
 
Nama itu terpampang dilayar ponselku. Tak ada niat sedikit pun dibenakku untuk mengangkatnya.

“Ya, Seora.. Woojin menghubungimu, tidak diangkat?” ucap Euiwoong.

“Sirheo.. biarkan saja” ucapku malas sembari menolak panggilan itu.
 
 
 
 
  
 
  
  
 
 
   

Drrt drrt drrt
 
 
  
  
  
  
 
 
 
 
Nama itu terpampang lagi.

Begitulah seterusnya sampai Woojin berhenti menghubungiku dan meninggalkan notifikasi misscall sebanyak 13 buah.
 
  
  
  
  
  
  
  
 
 

  
Drrt drrt drrt
  
  
  
  
  
 
 
 
 
 
Kali ini bukan nama Woojin melainkan nama Jinyoung tertera diponselku. Lantas dengan cepat aku mengangkat panggilannya.

“Yeobseo? Baejin-sshi---“.

“Ige mwo?”.

Aku diam mematung mendengar suara itu. Suara Woojin.

“Kau mengangkat panggilan dari Jinyoung sedangkan aku tidak?! Ige mwoya?!”.

Dia terdengar kesal sekali.

“Kita harus bertemu dan bicara, Seora. Kutunggu kau ditaman Hangang tempat kau dan Euiwoong melakukan aktivitas kalian hari ini!”.

Woojin memutuskan panggilannya tanpa membiarkanku menjawab sepatah katapun terhadap kalimat berirama cepat yang ia ucapkan. Benar-benar rapper.

“Kau kena masalah lagi Seora” ejek Euiwoong yang menguping pembicaraanku dengan Woojin.

“Berisik!” kesalku padanya.

Sejak tiga hari yang lalu, hubunganku dengan Woojin tak begitu bagus karena kesibukan kami masing-masing. Tapi yang lebih banyak beralasan tak punya waktu untuk bertemu adalah Woojin.
 
 
 
  
  
  
 
 
 
Drrt drrt drrt
 
  
  
  
  
  
 
 
 
Ponselku kembali bergetar. Kali ini bukan sebuah panggilan melainkan sebuat pesan.

Kpop Imagine • K-Idols | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang