Namjoon pov
"Semua telah ku ceritakan,aku tak tau kalian mau percaya atau tidak yang jelas aku mengatakan yang sebenarnya pada kalian."
Mereka memandangiku dan mereka tidak mengatakan apapun.appa dan oemma menyuruhku agar pulang kerumah.
Akupun berpamitan kepada eomma dan appa jaenis. Segera kulangkahkan kaki ku menuju rumah ku .ketika sampai dikamar aku mememandangi kamar jaenis.betapa terkejutnya aku ketika melihat jaenis sedang bersusah payah agar turun dari balkon menggunakan seprai yang diikatkan ke pagar balkon.
Aku pun segera berlari ke bawah dan menemui jaenis namun usahaku gagal ketika ia telah lebih dulu menaiki mobil taksi
Aku pun masuk ke rumah jaenis.
"Eomma ..appa.."teriakku di ambang pintu
Mereka hanya memandangiku lalu kembali mengalihkan tatapan. "Eomma jaenis..."ucapku tersenggal senggal
"Nde,ada apa dengan mu?? " tanya eomma ku sambil menghampiriku
Aku masih mengatur nafas ku yang tersenggal senggal.
"Eomma.jaenis.. dia...kabur"semua orang terkejut dengan apa yang aku katakan."Mwo??"teriak mereka berbarengan,
Author pov
Mereka semua panik, mereka mencoba menghubungi ponsel jaenis namun jaenis sama sekali tidak mengangkatnya.namjoon pun mencoba menghubungi beberapa teman jaenis "mian.tapi aku tak tau"itulah kira kira yang di katakan teman teman jaenis kepada namjoon.
Kekhawatiran mereka bertambah ketika ponsel jaenis tiba tiba tidak aktif.hari semakin malam.bahkan jam telah menunjukan pukul 10malam.
Mereka ingin menghubungi polisi tapi jaenis belum pergi selama 24,jam.namjoon meminta tolong kepada teman temannya agar ikut mencari jaenis.
Sementara di sisi lain seorang gadis tengah duduk di atap sekolah sambil memperhatikan indahnya kota seoul pada malam hari.ia sama sekali enggan mengalihkan tatapannya sekarang.ia lelah menangis ia hanya duduk dan melamun.
Air hujan mengguyur tubuhnya hingga basah kuyup namun ia sama sekali tidak memperdulikannya. Ia masih memikirkan bagaimana masalahnya serumit ini.
Ia mengakui bahwa ia sangat egois tapi apakah itu salah? .ia memang belum mengetahui kebenaran nya hanya saja ia takut jika kebenaran itulah yang membuatnya tidak bisa bangkit.dan mulai terpuruk.
Hujan memperburuk suasana hatinya hari ini.ia melihat jam yang ada di tanganya. "Jam 12"gumamnya.namun ia masih diam di tempatnya sesekali ia menangis namun terbawa oleh air hujan.
Ia menekuk lututnya dan menenggelamkan kepalanya. Menagis memang bukan cara agar menyelesaikan masalah namun hanya inilah yang akan membuatnya tenang.
Ia menangis sejadi jadinya di bawah hujan.sesekali ia meringis menahan sakit di kepalanya namun ia tahan.
Akhirnya ia beranjak dari atap sekolah dan berjalan menuju halte bus,ia menghempaskan bokong nya ke salah satu tempat duduk di halte tersebut.
"Apa aku pulang saja ya?"gumam jaenis sambil menghidupkan ponselnya. Namun karna terkena air hujan ponsel jaenis tak dapat di aktifkan.
"Kenapa dengan ponselku,aigoo pasti terkena air"gerutu jaenis.
Ia pun beranjak dan pergi ke rumah salah satu temannya
Tok..tok..
Jaenis tengah mengetuk pintu salah satu apartemen temannya.
"Aishh jinjja sedang apa kau malam malam begini ke tempatku"ucap Salsa sambil mempersilahkan jaenis masuk
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS NOT OVER (Rm)
FanfictionAku tidak tau kenapa dan bagaimana bisa bertemu denganmu di saat seperti ini.Ingatan ku tentang masa kecil kita telah hilang. Semua kenangan telah hilang di makan oleh waktu. Dan entah mengapa mencintaimu harus sesakit ini.walaupun kita sekarang ber...