why

32 5 0
                                    

Ujian akhir semester tinggal beberapa hari lagi.seluruh mahasiswa sedang sibuk menyiapkan materi yang akan di ujiankan begitu juga dengan namjoon. namjoon ada di tingkat akhir.

Namjoon sering menghabiskan waktu di kampus di bandingkan di rumah.ia akan memilih membaca buku dibandingkan menonton drama.

Tidak seperti jaenis yang selalu stand bye dengan acara drama kesayangannya .

Namjoon melangkahkan kakinya menuju kelas nya.tak sedikit para mahasiswi yang mengucapkan kata semangat untuk para sunbaenya.

Namjoon melangkahkan kakinya melewati kelas jaenis.dan bangkunya kosong.yang ia lihat hanya Cindy dan Salsa yang sedang mengobrol

Salsa yang melihat keberadaan namjoon langsung. Menghampirinya
"Annyeonghaseyo " ucapnya sambil membungkukan badan

"Annyeong.jaenis odiga?"tanya namjoon to the point

"Eoh kenapa sunbae bertanya padaku,kau kan suaminya?"

"Apa ia tak pergi ke kampus??"

"Sedari tadi ia belum juga datang,aku sudah mencoba menghubungi nya tapi tak diangkat"

Namjoon mulai khawatir pasalnya ia tidak pulang ke rumah selama 3hari ini.ia juga jarang menghubungi jaenis karna kesibukan di kantor dan di kampus.

Namjoon memutuskan untuk  menghubungi jaenis.dan benar saja panggilannya tak diangkat.

Namjoon melangkahkan kakinya menuju mobil sport berwarna hitam miliknya.lalu ia melajukan mobilnya ke arah rumah.

Namjoon meninggalkan kelas dengan alasan ada yang tertinggal di rumahnya.

Namjoon memasuki kawasan rumahnya dan langsung memarkirkan mobilnya di bagasi rumahnya.

Ceklek
"Aku pulang"teriak namjoon di ambang pintu.tak ada yang menjawab.

Namjoon segera melangkahkan kaki nya ke dapur "tidak ada siapapun disini "gumam namjoon lalu ia menuju ruang keluarga,"tidak ada " dan berakhir di kamar.ia melihat jaenis tengah menggulung dirinya menggunakan selimut tebal.padahal hari ini cuaca lumayan panas.

Namjoon mendekati ranjang dan langsung disuguhkan oleh wajah pucat jaenis

"Nis gwenchana?"ucap namjoon sambil sedikit mengguncang tubuh jaenis

Jaenis membalikan badannya dan semakin mengeratkan selimutnya.

Namjoon meraih selimutnya dan segera menggenggam tangan jaenis, dingin itulah yang pertama namjoon rasakan.

Jaenis bergumam dengan sedikit pelan sambil memejamkan matanya, ia juga berkeringat.padahal tanggannya dingin
Namjoon membawa jaenis ke rumah sakit sebelumnya jaenis menolak dan berkata "gwenchana" namun namjoon tidak menggubrisnya.ketika di perjalanan jaenis selalu bergumam "namjoon"  dan namjoon semakin menggeratkan peganggan tanggannya

Namjoon segera membawa jaenis ke dalam ruang icu.dokter yang selalu memeriksa keluarga kim langsung menuju ruangan icu dan segera memasangkan impusan pada jaenis.

Namjoon berdiri di samping jaenis sambil menggenggam erat tanggan jaenis sesekali ia mencium punggung tangan jaenis.

Keluarga namjoon dan jaenis telah berkumpul di depan icu.namjoon tampak khawatir."namjoon kenapa kau tidak mengurus jaenis dengan benar?" Bentak tuan kim (appa namjoon)

"Mianhe"namjoon berbicara tanpa melihat kearah appanya.ia menunduk dan merenungi kesalahannya.

Uisa park sudah keluar dari ruangan jaenis dengan raut wajah yang tidak bisa di artikan. Namjoon menghampiri uisa tersebut

LOVE IS NOT OVER  (Rm)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang