Jaenis merasa tersentak akan perlakuan namjoon."Yak.kau mengagetkan ku eoh" bentak jaenis. Namjoon hanya mengaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.
"Kajja kita pulang" namjoon menggenggam tangan jaenis.dan pergi dari butik.Jaenis hanya menundukan kepalanya ketika berpapasan dengan Taeil
Di mobil Namjoon terus saja membuat jaenis tertawa bahkan sampai meneteskan air mata. Sesekali ia memegang perutnya karna merasa sakit.
Sakit yang di rasakan jaenis kali ini berbeda entah kenapa tiba tiba ia meringis
"Appo" teriakan jaenis membuat namjoon menghentikan laju mobilnya.
"Waeyo?"tangan namjoon terulur untuk menggapai pucuk kepala jaenis
"Aniyo" jaenis mencoba menyembunyikan rasa sakitnya. Keringat dingin mulai bercucuran bahkan wajahnya sedikit pucat ia juga terus menekan nekan perutnya,dan mencoba menghilangkan rasa sakitnya.
Namjoon tampak khawatir akan keadaan jaenis.namjoon menggenggam erat tanggan jaenis yang berkeringat dan sangat dingin.namjoon membawa mobilnya kearah rumah sakit.
Jaenis tak mampu berjalan ia terlihat semakin lemah.namjoon menggendong jaenis menuju ICU dan ia meletakan jaenis ke atas ranjang.lalu munculah Dokter dan langsung meminta namjoon keluar dari ruangan jaenis dan langsung menghubungi keluarganya.
"Yoboseyo, omma jaenis ada di rumah sakit"ucap namjoon sambil bergetar.ia khawatir dan takut pasalnya jaenis tidak pernah seperti ini.
"Mwo?,waeyo?? Jaenis gwenchana?"omma namjoon terdengar begitu khawatir.
"Molla. Omma tolong katakan kepada omonim agar datang ke rumah sakit"ucap namjoon kemudian
Dokter yang tadi memeriksa jaenis datang dengan raut wajah yang sulit diartikan
Namjoon segera menghampiri dokter tersebut dan langsung menanyakan bagaimana keadaan jaenis
Dokter tersebut membawa namjoon ke ruangannya. Dan menyuruh namjoon untuk duduk.dokter tersebut nampak melihat lihat hasil pemeriksaan jaenis.
"Apa anda keluarga nya ?"tanya dokter tersebut sambil melepaskan kacamatanya.
Namjoon hanya menggangguk sebagai jawabannya ia mengenal dokter tersebut. Dokter chanyeol merupakan teman dari seok jin.
"Apa yang ia makan selama beberapa hari ini?"ucapan chanyeol membuat namjoon mengerutkan dahinya.
Sadar dengan tatapan namjoon chanyeol menambahkan kata katanya.
''Ia makan dengan tidak teratur ditambah lagi ia selalu makan dengan makanan instan, dan itu berbahaya"Namjoon mendengarkan apa yang dikatakan chanyeol namun pikirannya tertuju pada jaenis.
Chanyeol memberikan beberapa resep kepada namjoon dan menyuruhnya agar menebus obat di apotik. Ia juga menyarankan namjoon agar jaenis tidak terlalu bergantung pada makanan instan.
Jaenis tampak membuka kelopak matanya yang ia lihat hanya ruangan putih dan beberpa alat kedokteran.
Namjoon memasuki kamar jaenis dan di sambut senyuman dari jaenis.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS NOT OVER (Rm)
FanfictionAku tidak tau kenapa dan bagaimana bisa bertemu denganmu di saat seperti ini.Ingatan ku tentang masa kecil kita telah hilang. Semua kenangan telah hilang di makan oleh waktu. Dan entah mengapa mencintaimu harus sesakit ini.walaupun kita sekarang ber...