Warning !!!
Typo bertebaran 😁Happy reading 😊
Author P.O.V.
Rio membaca ulang memo yang tertempel di mejanya "cewek itu..." pikirnya "berani juga". Rio masih menatapi memo kecil itu saat Iel dan Alvin memasuki kelas
"Morning, bro!" kata Iel sambil menepuk pundak Rio
"Lagi baca apa lo?" kata Alvin lalu mencabut memo yang ada di meja Rio. Iel yang penasaran langsung menubruk Alvin, lalu ikut membaca memo kecil itu
Iel berseru "Gila... nantangin banget, ckckckck..." tapi tau-tau Iel memasang tampang cengo "Emang ini siapa sih...?"
Alvin menyikut Iel "cewek yang kemaren itu... siapa namanya? Sal... sal..."
"Ify" Rio menjawab pelan
Iel dan Alvin memandang Rio dengan horor, seakan-akan Rio baru saja berubah jadi jurik. Rio menatap kedua sohibnya "kenapa sih lo berdua?"
Iel menganga, Alvin menepuk-nepuk punggung Iel seperti berusaha meyakinkan Iel menyadari hal yang sama dengannya, lalu mereka berdua bertatap-tatapan
"Iel..." kata Alvin
"Vin..." sahut Iel
"Dia udah sembuh" kata mereka berbarengan, lalu bergantian berjabat tangan Rio seakan-akan dia baru menang kejuaraan musik
Rio memasang tampang bingung "apaan sih...?"
"Gila, Yo. Akhirnya lo bisa nginget nama cewek selaen nyokap lo, temen sekelas sama guru" kata Iel takjub sambil geleng-geleng. Alvin mengangguk-angguk penuh semangat
Rio cuma mengernyit bingung, menggeleng-geleng sok cuek lalu berjalan ke luar kelas
"MO KEMANA?" teriak Iel
"Biasa..." kata Rio. Sikap cueknya tadi hanya kamuflase, saat ini otaknya tau-tau mumet, memikirkan perkataan Iel. Masa iya dia berubah? Gara-gara cewek rese yang sekarang sedang marah padanya?
Rio menghela nafas, ia butuh menenangkan pikiran di tempat 'milik' nya sendiri sekarang, atap
*****
Ify bangkit dari kursinya, lalu berjalan ke depan kelas. Saat itu pelajaran ekonomi mereka sedang kosong alias nggak ada guru. Seperti biasa, kelas X-I memulai kebar-barannya dalam bidang membacot, alias berisik. Maka dengan segenap hati Ify mengetukkan penghapus papan tulis ke meja guru.
"Sorry sorry, minta perhatiannya bentar" kata Ify
Mulai terdengar seruan "sssst, sssst" dimana-mana. Ify menghela nafas "gue mau ngomongin soal Champ," katanya "kan kalian yang udah maksa gue ikut ini" Ify melempar pandangan menuduh ke arah genk cowok belakang "jadi gue minta to....."
"Girls, ke kantin yuk. Gerah disini" potong Gita sengaja dengan suara keras. Ia beranjak dari kursinya, memelototi Ify lalu keluar dengan 'dayang-dayang'nya
Ify mengangkat sebelah alisnya, membiarkan genk itu pergi lalu melanjutkan "gue minta tolong lo semua ikut partisipasi. Kemaren gue udah konsultasi sama pembimbingnya soal konsep gue dan dia setuju..."
Ify mengambil spidol di meja guru
"Judul pertunjukan musik kita....." Ify menuliskan 13 huruf besar di papan tulis. "Alat-alatnya..." Ify menuliskan lagi daftar alat dan pemain musik yang diperlukan. Lalu Ify menjelaskan dengan detail rencana pertunjukan mereka. Ya mereka, bukan lagi Ify sendiri. Ify mau pertunjukan ini menjadi bagian dari diri mereka juga, bukan hanya dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Camp of Music [HIATUS]
Teen FictionHanya satu mimpi yang ingin diwujudkan Mario Stevano, yaitu menyelesaikan rangkaian instrument nya untuk seseorang yang berharga dalam hidupnya. Seseorang yang membuat dunianya lebih berwarna Sampai pada akhirnya, ia kehilangan seseorang itu. Mimpin...