Warning typo 😁
Author P.O.V.
Ify memasuki kelas dengan gontai, berusaha menahan kantuknya -lagi-, karena semalam ia begadang -lagi- dan masih belum menemukan ide untuk pertunjukannya -lagi-. Kelas X-I masih terlihat agak lenggang saat Ify memasukinya. Tapi kedua sobat karibnya, Shilla dan Sivia sudah duduk manis di tempat mereka masing-masing.
Shilla sedang membaca buku, sementara Sivia sedang asyik memainkan handphonenya. Ify menuju bangkunya, saat ia melewati meja guru, matanya terpaku pada sebuah benda yang membuatnya tersenyum sendiri, benda yang membuatnya berkhayal indah semalam
Shilla yang mengangkat kepala dari dari buku yang dibacanya, melihat adegan aneh itu. Lalu mencolek Sivia yang duduk di belakangnya. Shilla mengarah dagunya ke arah Ify yang masih diam didepan meja guru
Ify yang baru sadar dia tadi masih terpaku, segera menuju bangkunya
Shilla menatap Ify "ngapain lo senyum-senyum ngeliatin globe ?" tanyanya menyelidik. Sivia yang kini sudah berpindah ke bangku di depan Shilla, ikut-ikutan menatap Ify
"Hah? Nggak papa....." jawab Ify enggan
"Nggak usah bohong. Gue bukan baru kenal lo kemaren tau" tukas Shilla
Ify menjawab dengan gugup "sumpah nggak ada apa-apa" kata Ify sambil menggoyangkan tangannya
Shilla meraih tangan Ify "tangan lo kenapa?" tanya Shilla saat melihat noda coklat betadine di telapak tangan Ify
"Kemasukan serat kayu doang kok" kata Ify jujur "ini gue kasih betadine biar nggak infeksi"
Ify buru-buru mengalihkan pembicaraan "daripada gue boong mulu" pikirnya "eh... semalem gue begadang nih mikirin konsep" katanya
"Terus?" tanya Shilla, tampak mulai melupakan masalah tadi
"Nggak dapet dapet. Aduh gimana ya..., tinggal besok nih...hmmm..."
Sivia angkat suara "hmmm... mau coba gue tanyain Kak Ray?"
Ify menggeleng "nggak usah, Vi. Nggak enak kalo bukan dari ide sendiri hehehehe... nanti deh... gue pikirin lagi"
Sivia mengangkat bahu lalu kembali ke bangkunya, sementara Shilla melanjutkan buku yang heboh banget pengen cepat diselesaikannya. Ify mencoba berfikir tentang ide pertunjukannya lagi. Sayangnya, otaknya tampak nggak mau menuruti kebutuhannya saat ini. Bukannya kepikiran ide, malah kepikiran kejadian kemarin, waktu cowok sengak itu..."
"Yehhh..." Ify mengetuk jidatnya sendiri "kenapa jadi mikirin dia mulu sih...? masa iya... gue suka? ah... nggak mungkin, huaaaa..... hapus dia dari pikiran lo, Ify!"
Tanpa sadar, ruangan kelas sudah tidak kosong lagi. Genk cowok belakang yang super gaduh itu sudah datang. Daun and the genk sedang asyik memukul-mukul meja, bangku, dan beberapa barang di sekitarnya. Kalo didengar sekilas, kayaknya genk heboh itu minta ditimpuk. Tapi saat Ify mendengarkan dengan seksama, timbul beat-beat yang asyik dari permainan aneh Daud and the genk
Suara pelan Shilla tiba-tiba terdengar "berisik banget sih anak-anak belakang. Kayak orang purba aja mainannya mukul-mukulin barang gitu" kata Shilla yang kesal karena acara membacanya terganggu
Ify tersentak "GILA!!! Ide keren, Shill!"
Ify tersenyum saat ada ide keren melintas di otaknya karena ucapan asal Shilla tadi. Shilla memandang teman karibnya dengan pandangan aneh
Mengacuhkan Shilla, Ify buru-buru mencari draft paper tugas Pak Oni di tasnya. Lalu tersenyum cerah saat ide demi ide untuk Camp of Music berkejar-kejaran di otaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Camp of Music [HIATUS]
Novela JuvenilHanya satu mimpi yang ingin diwujudkan Mario Stevano, yaitu menyelesaikan rangkaian instrument nya untuk seseorang yang berharga dalam hidupnya. Seseorang yang membuat dunianya lebih berwarna Sampai pada akhirnya, ia kehilangan seseorang itu. Mimpin...