8. Perfect World III

2K 360 20
                                    


Aku hampir tak percaya aku telah memakan dua porsi makanan orang dewasa. Sepertinya urat malu yang tertanam pada diriku telah putus karena rasa lapar. Siapapun tak akan berani mendustakan kenikmatan makanan yang menyusup ke dalam kerongkongannya, kan?

Aku bersendawa. Namun, mengingat bahwa aku tidaklah sendiri, aku mencoba menutupi mulutku dengan lenganku, mencoba meredam suarana agar tak terdengar hingga ke ujung jalan.

Aksa42 menatapku dengan tajam, seolah-olah dia menyesal karena telah membawaku ke rumahnya. Sedari tadi, dia hanya memperhatikanku yang sedang menyantap makanan. Entah apa yang ada di pikirannya, akan tetapi aku yakin itu bukanlah hal sepele yang bisa ia lupakan begitu saja.

Film yang tayang begitu saja di depan kami seolah-olah tak berfungsi. Tentu saja, memangnya siapa yang akan menontonnya ketika ada banyak sekali hal mengganjal dalam pikiran dua orang lelaki kembar dari dunia yang berbeda?

"Jadi, Aksara," Aksa42 memulai pembicaraan, "Kenapa kau ke sini?"

Aku membalas tatapannya, menaikan sebelah alisku dan menggerakan bibirku sedemikian mungkin, membuat tatapan aneh yang mempertanyakan pertanyaannya.

"Tidak sengaja."

"Tidak sengaja bagaimana?"

"Pada awalnya aku hendak membuat alat teleportasi."

"Teleportasi?"

"Ya, tapi gagal."

Sebenarnya, aku tidak ingin mengucapkan kata gagal itu. Memang sih, aku, atau lebih tepatnya kami, gagal membuat alat teleportasi itu. Namun, bukan berarti kami gagal menciptakan sesuatu yang luar biasa. Bahkan, aku yakin dunia akan sangat terguncang dengan penemuan kami yang tak sengaja itu.

"Kau tahu? Dulu Inggris pernah mengembangkan alat semacam itu. Mereka memanfaatkan dimensi waktu dalam superposisi, memindahkan orang-orang ke dimensi lain." Aksa42 menyilangkan kedua lengannya, namun kini pandangannya dialihkan pada layar besar yang terpampang di dinding, berusaha menikmati film walaupun aku yakin itu tak dilakukannya.

"Inggris?"

"Ya."

"Mereka juga mencoba menciptakan alat teleportasi di dunia ini?"

"Juga?"

Aku mengalihkan pandanganku, mengikuti Aksa42 yang kini menatap televisi, melihat adegan baku tembak yang terjadi di depan mataku.

"Di duniaku, Inggris mencoba menciptakan alat teleportasi," aku memberitahunya, membuatnya menggeram pelan untuk mengonversi realita yang berada pada duniaku.

"Ya, tapi di dunia ini Inggris tak mencoba menciptakan alat teleportasi, Mereka menciptakan alat seperti yang kau gunakan. Pelintas dimensi."

Aku terhenyak.

"Kapan itu terjadi?"

"Entahlah, mungkin akhir tahun 2900-an."

"Mereka berhasil? Apa yang terjadi?"

"Itu melanggar aturan perdamaian. Para pengembang alat itu dieksekusi mati karena mereka mengembangkannya tanpa izin. Ya, aku pun tidak terlalu tahu sih, toh aku belum hidup pada masa itu."

Dunia ini tak ada kejahatan, namun tetap melakukan eksekusi pada orang yang melakukan kejahatan.

Tunggu, apakah benar seperti yang Aksa42 katakan bahwa di dunia ini tak ada kejahatan? Apakah karena setiap orang yang melakukan kejahatan sekecil mungkin dan diketahui oleh federasi kedamaian dunia akan langsung dihukum mati?

3141 : The Dark Momentum [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang