12. Cogito Ergo Sum III

1.5K 302 2
                                    

Aku tak dapat menggerakan kedua kakiku, darahku terasa membeku, jantungku seolah berhenti berdetak. Aku tampak seperti orang lumpuh yang tak dapat bergerak bebas. Napasku terhenti, Mataku terbelalak, berharap seluruh penampakan yang ada di hadapanku hanyalah ilusi semata. Namun, kenyataannya tidak.

Hologram itu menampilkan seluruh kejadian dengan jelas. Bagaimana seorang bayi diciptakan. Bagaimana tabung yang ada di antara mereka mengembangkan embrio yang seharusnya tumbuh dalam tubuh seorang wanita. Plasma kental yang mengelilingi tubuh bayi itu seolah sengaja dibuat untuk menahan guncangan, juga sebagai bahan makanan untuk sang bayi berkembang.

Aku seperti melihat seekor anak ayam yang belum tumbuh sempurna di dalam telur. Benar-benar menjijikan.

Lelaki itu segera memalingkan pandangannya dari hologram yang tertampil, membuatku sedikit bersembunyi, berusaha untuk menghilangkan kecurigaannya akan kehadiran orang lain di gedung ini.

Aku mengintip, membiarkan kepalaku sedikit menyembul dari balik kaca, mencoba memperhatikan pekerjaan yang ia lakukan. Tak lupa kulepaskan coppola yang dapat menarik perhatian jika seseorang mendapatiku sedang mengintip melalui kaca yang sedikit tinggi ini.

Untungnya, seperti yang Aksa42 katakan, di dunia ini tak pernah ada kejahatan, yang artinya tak akan ada kamera yang mengawasiku, atau habislah sudah seluruh investigasi yang kulakukan sekarang ini.

Lelaki itu kembali berkutat dengan sebuah pulpen dan kertas yang digenggamnya. Alat tradisional yang kupikir tak pernah digunakan lagi di dunia ini. Dia menggoreskan pulpen itu, membuat jejak tinta pada kertasnya yang tak dapat kubaca.

Aku memperhatikan orang yang lainnya.

Mereka juga kembar. Tiga orang berada di ruangan yang sama dengan wajah yang serupa.

Mereka benar-benar dingin, tak ada interaksi sedikitpun di antara mereka. Benar-benar berbeda dengan keadaan ketika aku membuat alat yang malah melemparku ke dunia ini. Mereka benar-benar bekerja secara serius.

Namun, apa yang mereka kerjakan?

Benarkah orang-orang di dunia ini tak pernah dilahirkan, melainkan diciptakan?

Apakah Aksa42 yang tidak mengetahui berbagai hal mengenai orang tua, menikah, atau hal semacamnya menunjukan indikator yang menuju ke sana?

Apakah itu alasannya sehingga mereka tidak memasukan bab wajib mata pelajaran biologi ke dalam sebuah buku?

Sejak kapan bayi-bayi diciptakan?

Tunggu. Jangan-jangan nama Aksa42 itu sendiri juga bukan sebuah nama, tapi kode produksi.

Astaga, ini benar-benar mengerikan.

Sejujurnya, aku benar-benar ingin muntah ketika melihat pekerjaan yang mereka lakukan. Walaupun aku tak dapat memastikan pekerjaan apa yang mereka lakukan, tapi asumsiku mengatakan bahwa semua ini berkaitan dengan kehidupan manusia. Apalagi, lantai di ruangan ini menunjukan lantai persalinan.

Merasa cukup puas dengan pemandangan yang kudapati. Kuturunkan tinggi badanku. Aku membungkuk dan mencoba memastikan bahwa jantungku masih berdetak.

Mataku tetap terbelalak.

Aku memutarkan badan, menghadap ruangan lain yang juga membuatku penasaran.

Aku mendekati ruangan itu.

Pemandangan yang sama.

Ini bukan mimpi, manusia-manusia di sini benar-benar diciptakan.

Aku berusaha membuktikan bahwa diriku salah. Namun, aku tak mendapatkan sedikitpun bukti bahwa aku memang salah. Aku sudah mengitari lantai ini, mendapati semua pemandangan yang ada di setiap ruangan, dan semuanya menunjukan hal yang sama, hal mengerikan yang membuatku berharap tak pernah datang ke tempat ini.

3141 : The Dark Momentum [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang