1. Kang Daniel

7.3K 502 5
                                    

Kamu sedang berada di rumah sendirian sambil menonton Spongebob. Pacarmu, Kang Daniel sejak sore kemarin tidak dapat dihubungi. Kamu tahu kalau Kang Daniel sedang sibuk dan tidak ingin mengganggunya.

Iseng, kamu membuat snapchat dengan menuliskan caption "Lapar.". Ya kamu memang sedang lapar dan malas keluar rumah. Berharap Daniel membawakan makanan ke rumahmu.

40 menit berlalu dan Daniel sudah melihat snapchatmu. Kamu sedih, segitu sibuknya Daniel hingga kamu merasa terabaikan. Daniel dulu adalah pacar yang siaga, tapi sudah dua bulan ini dia sibuk dengan boygroup barunya.

Kamu sudah berusaha mengerti, tapi entah kenapa hari ini kamu merasa sangat sensitif dan ingin menangis.

Dulu disore seperti ini, Daniel akan datang membawakan makanan kesukaanmu dan menonton bersama. Dia akan mendekapmu dan menyenderkanmu ke dadanya. Ya, dulu.

Bel rumahmu berbunyi. Kamu segera berlari untuk membukakan pintu berharap Daniel yang ada di balik pintu, tapi kamu terjatuh dan membuat membuat pergelangan kakimu terkilir. Kamu memaksakan diri berjalan dan membuka pintu.

Kamu kecewa, hanya ada sekotak ayam goreng dan mcflurry di depan pintu. Air matamu jatuh dan membawa makanan itu ke dalam.

Handphonemu berbunyi, ternyata kamu mendapat videocall dari Daniel. Buru-buru kamu menghapus air matamu dan menjawab panggilan itu. Daniel sangat tampan, dia tersenyum dan membuat hatimu tenang.

"Halo sayang, kamu sudah dapat kirimannya kan." Dia memang seperti itu, terkekeh sambil berbicara. Imut.

"Sudah aku ambil, ini dia." Kamu mengarahkan kamera handphonemu ke makanan yang belum kamu sentuh. Daniel diam, kamu heran dan menunduk melihat makanan itu. Kakimu bengkak dan membiru.

"Aku ke sana, 10 menit lagi aku sampai. Jangan kemana-mana, kita akan kedokter." Daniel langsung mematikan panggilan itu.

Kamu berpikir jika Daniel akan marah padamu. Kamu mencoba berjalan ke dapur untuk mengambil es di kulkas. Tapi rasa sakit di kakimu membuatmu terduduk di lantai.

Tiba-tiba tubuhmu terasa ringan. Itu Daniel, menggendongmu ke sofa. Wajahnya terlihat memerah, kamu takut.

"Kenapa kamu tidak menungguku?" Daniel mengelus pipimu dan menyelipkan anak rambut ke telingamu. Belum sempat kamu menjawab dia sudah berjalan ke dapur.

Daniel kembali membawa es dan mulai mengompres kakimu. Sangat lembut, perlakuannya membuatmu terharu dan mulai menangis lagi.

"Shh, jangan menangis. Aku di sini, kita akan ke dokter setelah ini selesai ya sayang." Dia menghapus air matamu dan mengecup kedua matamu sekilas dan mulai mengompres lagi.

"Maafkan aku. Aku terlalu sibuk hingga tidak memperhatikanmu sayang. Aku sangat menyesal." Daniel masih mengompres kakimu.

"Akulah yang seharusnya minta maaf, aku selalu merepotkanmu dan menambah bebanmu." Dia tersenyum, digenggamnya tanganmu dan mengelusnya.

"Jangan begitu, kamu adalah prioritasku. Aku tidak merasa direpotkan atau bebanku bertambah karenamu. Aku senang jika kamu sehat meskipun aku tak berada di sampingmu. Kamu tau aku sangat mencintaimu, jika kamu sakit aku akan merasa sakit juga." Daniel memelukmu erat. Bau Daniel yang sangat kamu rindukan menyeruak dan membuatmu tenang.

"Ayo kita ke dokter." Daniel menggendongmu ala bridal style.

"Aku juga mencintaimu." Bisikmu, membuatnya tersenyum.

~~~~~~~

Imagine • WannaOneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang