Matahari sudah bertengger di barat dan menunggu sang Bulan menggantikannya. Suara ombak terdengar menenangkan, sampai seseorang di sampingmu mulai berteriak tak tahu diri.
"HYAAAAHH, HAMPIR SAJA AKU MENANG!!!" Kim Jaehwan, pacarmu sejak 2 tahun lalu. Orang aneh dengan segudang sifat mengejutkan.
Kamu mulai bosan dan menyenderkan kepalamu ke bahunya. Kalian berdua sedang kencan di pantai. Sedari dulu kamu sudah tahu kebiasaan Jaehwan saat kencan, gamenya tak akan ketinggalan untuk merusak acaramu dan dia.
"Sayang bisakah geser sedikit, aku sedang melawan Minhyun hyung. Aku harus menang kali ini." Kesal? Marah? Iya, tapi kamu harus menegakkan kepalamu lagi.
Kamu berdiri dan mulai berjalan menjauhi Jaehwan. Kamu melirik sedikit dan melihat tak ada pergerakan dari Jaehwan. Bahkan dia sudah tidak peduli padamu, rasa sakit menyerang batinmu dan mengantarkan bulir air mata ke pipimu.
Gagal sudah, padahal ini kencan terakhir kalian. Besok Jaehwan harus memasuki dorm dan tak bebas seperti sekarang. Kamu tidak habis pikir, kenapa Jaehwan mengabaikanmu di saat seperti ini.
Hari terakhir yang kamu impikan hancur sudah, apa yang kamu ekspektasikan dari Jaehwan hanyalah ekspektasi. Jaehwan masih saja seperti dulu, tidak mengerti bagaimana perasaanmu. Jaehwan hanya memikirkan bagaimana caranya menang bermain game.
Malam sudah datang dan kamu hanya memandangi bulan dari jendela kamarmu. Bulan itu tampak mengejekmu yang mendung dengan sinar putihnya yang indah.
Dekapan hangat seperti mimpi terasa nyata sekarang, bahkan deruan nafas terdengar jelas ditelingamu. Kamu membalikkan badanmu dan mendapati Jaehwan yang sedang tersenyum manis di depanmu.
"Maafkan aku." Suara lembutnya menyapu telingamu. Tangannya sudah melingkar di pinggangmu. Matanya menatapmu lembut dan tulus.
"Kau tidak mengerti, hari ini sangat berharga bagiku. Kau akan pergi dariku besok." Ucapmu dengan nada bergetar dan matamu berkaca-kaca.
"Aku mengerti, tapi aku tidak akan pergi darimu karena aku selalu mencintaimu." Jaehwan tersenyum dan mencubit pipimu yang menggembung.
"Kau akan memasuki dorm besok. Kau tidak akan bertemu denganku lagi." Kamu menunduk, menghindari tatapan matanya yang seperti kucing.
"Bukan berarti aku juga berhenti mencintaimu, ingat sejauh apapun aku pergi kau tetap ada di hatiku. Sekalipun aku bermain game, kau akan tetap dipikiranku." Jaehwan ikut menundukkan kepalanya dan menggesekkan hidungnya dirambutmu.
"Tapi kau mengabaikanku." Kamu mendongak dan merasakan terpaan nafas hangatnya di kulit wajahmu.
"Aku hanya berpikir jika kau pergi ke toilet. Aku menunggumu hingga 15 menit lebih, tapi kau tidak kembali. Jadi aku datang ke sini, aku tidak tahu jika kau akan semarah ini. Maafkan aku." Jaehwan menatap matamu penuh arti dan mengelus pipimu lembut. Wajah kalian sangat dekat, bahkan hidung kalian saling bersentuhan.
Jaehwan tersenyum melihatmu yang hanya diam. Di cubitnya hidungmu hingga kamu meringis pelan.
Dia Kim Jehwan, laki-laki yang tak tertebak. Dia, priamu.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine • WannaOne
RandomImagine semua member WannaOne •Kang Daniel •Park Jihoon •Lee Daehwi •Kim Jaehwan •Ong Seongwoo •Park Woojin •Lai Guanlin •Yoon Jisung •Hwang Minhyun •Bae Jinyoung •Ha Sungwoon