°7°

2.4K 317 89
                                    

"Sayang, udah siap?" Tanya gue ke Luvi.

"Udah Mas, yuk berangkat." Kata Luvi sambil ngajak gue masuk mobil.

Sesuai rencana hari ini kita bakal honeymoon. Karena cuti kita cuma dua minggu kita pilih lokasi di jepang.

Sebenernya ini maunya Luvi sih, gue mah ikut aja gengs. Yang penting kan nanti 'itu'nya sukses.

Sekarang kita lagi perjalanan ke bandara.

"Kamu ngapain senyum - senyum?" Tanya gue pas gak sengaja liat Luvi senyum sambil liatin hpnya.

"Nih baca," kata Luvi nunjukin hpnya ke depan muka gue.

"Dasar sinting ini anak. Pulang nanti aku benerin otaknya." Komentar gue setelah baca apa yang ditunjukin Luvi.

"Haha, emang kenapa?" Tanya Luvi.

"Liat deh dia tau begituan dari mana? Gak sesuai sama otak anak sma aku gak suka dia nanti jadi cowok gak bener." Kata gue.

Iyah, barusan Luvi dapet Line dari Jisung dia ngucapin selamat buat honeymoon kita terus ya dia kirim ada kalimat yang berbau dewasa.

Tentang dia minta ceritain tentang 'itu' nantinya dan minta keponakan. Makanya gue gak sedikit ngamuk. Karena ya gue gak mau adek gue satu - satunya jadi cowok gak bener.

"Heum, kayak kamu bener aja Mas." Kata Luvi sambil ngedipin matanya.

"Emang aku bener, kalo aku gak bener mana bisa aku ngadepin Papa Suho sampe nikahin kamu ha?" Tantanh gue ke Luvi.

Cup

"Iya, ih iya jangan ngambek ih. Batal nih honeymoonya." Kata Luvi yang baru aja nyium pipi gue singkat.

"Kamu sih, eh gak marah kok beneran." Kata gue sambil bentuk dua jari gue kayak huruf 'v'.

"Heum, kalo dipancing honeymoon aja langsung ya kamu." Kata Luvi sambil ngeledek.

Saking asiknya ngobrol dan bercanda sama Luvi gak kerasa kalo udah sampe di bandara aja.

"Pak Jon, langsung balik aja ya. Kalo ditanya Papa Suho bilang aja kita ada latgas luar kota." Kata gue ke Pak Jon.

"Iya Mas, saya pamit ya. Semoga honeymoonnya sukses." Kata Pak Jon sambil ngangkat satu tangannya.

"Yuk sayang," kata gue sambil rangkul Luvi dan jalan bawa koper masuk ke bandara.

Kita langsung proses semua hal sebelum naik ke pesawat.

"Mas, ada Line dari Mama sama Papa kamu." Kata Luvi tiba - tiba.

"Mereka bilang apa?" Tanya gue.

"Mereka bilang kita harus nikmatin waktu kita berdua. Gak usah mikirin Papa Suho kata mereka Papa bakal ditanganin sama mereka juga Mama Irene." Jelas Luvi.

"Eum, bagus dong. Mama Irene gak ada bilang sesuatu?" Tanya gue ke Luvi

"Mama bilang intinya sama sih kayak Mama Tiffa. Mereka minta kita fokus biar cepet punya cucu." Kata Luvi.

"Oh, kalo masalah cucu mah gampang. Aku pasti bikinin buat mereka. Yakan?" Tanya gue ke Luvi sambil sedikit ngeluarin smirk.

"Apaan sih kamu ngomongnya ambigu banget." Kata Luvi yang mukanya udah merah.

"Cie mukanya merah." Goda gue.

"Udah ah ayok masuk pesawat." Ajak Luvi yang gue tau ini trik ngelak dia.

Luvi pov

Sialan, Sehun ngapain pake ngesmirk sama kedipin mata sih bahas begituan? Kan gue malu. Gue aja belum mikir sampe disitu.

Mertua vs MantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang