°10°

2.4K 305 79
                                    

"Shit! Kamu saya bayar buat kerja ya. Bukannya tidur dan lengah sampe kita kehilangan jejaknya kayak gini," kata gue emosi ke Andi.

"Maaf bos, saya juga manusia butuh istirahat. Lagian saya juga gak tau kalo mereka pergi waktu kita tidur." jelas Andi ke gue.

"Terus sekarang gimana kinerja kamu? Pasrah? Sia - sia saya nguntit dari kemarin," kata gue nyalahin Andi.

"Sabar bos, saya masih usaha. Lagian bos ini kuker banget masa iya orang bulan madu di intip," kata Andi asal.

"Eh berani ya kamu ngeledek saya? Belom tau rasanya dipecat kamu?" tanya gue ke Andi.

"Eh, jangan dong bos. Saya juga butuh makan." pinta Andi.

"Makanya jangan banyak protes udah lakuin aja. Gausah ikut campur urusan saya." ancem gue ke Andi.

"Iya bos, maaf." cicit Andi.

"Ekhem!" desis seseorang dari arah belakang gue.

"Eh, kamu sayang. Ada apa?" tanya gue ke orang ini.

"Harusnya aku Pa yang tanya sama kamu. Kamu ngapain pagi - pagi ada di hotel Luvi sama Sehun?" tanya Irene.

Hufft, ya itu tadi Irene. Lagi dan lagi gue ketahuan gengs. Gue curiga jangan - jangan Irene mata - matain gue juga nih.

"Aku cuma mau cek mereka aja, tapi ternyata mereka udah gak ada." jelas gue ke Irene.

"Kabur kali mereka takut kamu untit beneran," kata Irene.

"Kamu tau mereka ke mana?" tanya gue ke Irene.

"Gak tau! Aku tau juga gak bakal aku kasih tau. Kalo aku kasih tau kamu pasti nguntit mereka." jelas Irene.

"Enggak rin sumpah," kata gue.

"Alah terus aja bohong, udah ayo balik kita sarapan terus temenin aku jalan - jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alah terus aja bohong, udah ayo balik kita sarapan terus temenin aku jalan - jalan." pinta Irene.

"Tapi rin," sanggah gue.

"Apa? Kenapa? Kamu masih mau nyari mereka sama asisten gak guna kamu ini. Iya?" tanya Irene.

"Ash! Yaudah iya ayo aku temenin kamu jalan." pasrah gue.

"Kalo gak ikhlas bilang ya, aku bisa sendiri. Tapi jangan harap aku bakal nyapa kamu satu bulan." ancem Irene.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mertua vs MantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang