Chapter 2

1.4K 101 1
                                    

Suasana gaduh terdengar dari ruang pertemuan di mension pack Gold Moon. Mereka berdebat tidak percaya akan kemunculan Black Witch yang disampaikan Beta Gold Moon.
"Tak ada Black Witch Gab. Mereka sudah punah, kau menyaksikan sendiri kan Bagaimana Arthur membunuh mereka semua!!" Seorang laki-laki paruh baya tampak berdebat dengan laki-laki berwajah putih pucat dengan rambut pirang dan bibir merah. Dia tampak tenang menghadapi Henry Alpha dari pack Rose.
"Aku tau, tapi apa kau menjamin saat tragedy itu tak ada satu pun Black Witch yang tersisa? Mereka penyihir hitam Henry! dan akhir-akhir ini aku mencium aroma darah Black Witch di sekitar wilayahku! Kau tau kalau bukan karena berita ini, aku tak akan sudi menginjakkan kaki di wilayah werewolf!" Kata Gabriel dengan ketus. Walapun werewolf dan vampire sudah berdamai tapi masih ada kemungkinan percikan api peperangan bisa tercipta. Daripada itu terjadi lebih baik dia menghindar, dengan meminimalkan mungkin komunikasi dengan werewolf.
Wajah Henry tampak kesal mendengar kata-kata Gabriel, Vampire sialan ingin sekali kucabik-cabik wajah tampanmu itu,gerutu Henry dalam hati.
Ruangan yang semula gaduh mendadak sepi begitu sang pemilik mension melangkahkan kaki menuju ruangan tersebut. Aura mencekam mendominasi seluruh ruangan, membuat semua orang yang tidak kuat bergidik ngeri.
"Selamat pagi, kita langsung ke inti pertemuan ini. Seperti yang disampaikan ditemukan tanda-tanda penyerangan black witch di wilayah perbatasan..." Belum selesai Edmund bicara, Hanry langsung menyela.
"Apa buktinya sampai kau yakin itu perbuatan black witch?"
Edmund hanya menoleh singkat kepada Lukas yang langsung meletakkan bukti di meja. Saat benda tersebut di letakkan, beberapa orang langsung menjerit dan menyebabkan ruangan menjadi gaduh kembali.
"Ini tidak mungkin! Sihir itu hanya bisa dilakukan penyihir tingkat tinggi dan aku yakin sekali seluruh petinggi black witch sudah mati ditangan Arthur!" Aubery perwakilan klan peri langsung mengutarakan ketidakpercayaannya.
Di sudut lain,tampak seorang laki-laki berwajah putih pucat melangkahkan kaki dengan tenang. Badannya yang tegap terbalut jas hitam menampilkan otot lengannya dengan sempurna. Wajahnya bak pahatan patung diukir sedemikian rupa dengan sangat detail, membuat siapa saja enggan berpaling dari mahkluk ciptaan Tuhan yang begitu sempurna dan matanya mampu menghayutkan siapa saja yg melihat seolah-olah seluruh jiwa terhisap ke dalam inti mata itu.
"Segala kemungkinan bisa terjadi nona, Cassandra kau mungkin bisa menjelaskan?" laki-laki tersebut bertanya ke wanita muda berambut putih berwajah halus bak pualam dan berpakaian putih layaknya penyihir.
"Saat peperangan,ada satu penyihir yang luput dari perhatian kita..." Wanita tersebut berkata dengan hati-hati melihat seluruh mata di ruangan tersebut menatap ke arahnya. "Alice Kyteler anak dari Angela de la Barthe..."
Mata Edmund terpejam sesaat mendengar nama tersebut. Angela de la Barthe salah satu petinggi black witch yang dibunuh oleh Arthur menggunakan api abadi dan juga turut menewaskan Arthur.
Laki-laki tersebut mendekat ke arah Edmund hendak berjabat tangan dan berbisik lirih "Aku yakin kau belum menemukan mate, kau tau mungkin dia takut melihat wajah datarmu itu!" diiringi senyum mengejek yang membuat Edmund menggeram pelan.
"Apa lehermu ingin kupatahkan Dave?" Jawab Edmund dan hanya ditanggapi Dave dengan senyum miringnya.
Dave merupakan pimpinan dari klan vampire, kakak dari Gabriel. Tapi pribadi mereka sangat bertolak belakang. Gabriel cenderung tergesa-gesa dalam bertindak dan lebih banyak bicara, Dave lebih santai dan bicara seperlunya.
Dave mendekati meja dan menyentuh potongan tubuh werewolf yang mengeras dan berwarna hitam legam. "Apa ada cara untuk memusnahkan mereka?"Mata hilam kelam  Dave berkilat menatap Cassandra.
"Ibu ratu mengatakan sesuatu tentang sihir putih terkuat yang mampu melenyapkan seluruh black witch tapi semua itu hanya mitos. Tak ada yang tau kebenarannya. Hanya dikatakan sihir itu disegel disuatu tempat. Apakah kau tak tahu apa pun tuan?"Cassandra menatap Edmund yang hanya ditanggapi dengan gelengan kepala.
"Tuan Arthur dan ibu Ratu pernah berdiskusi,yang berhasil aku dengar hanya jejak sihir itu berhasil ditemukan oleh manusia."
Edmund hanya diam mendengar penjelasan Cassandra, dia tak tau apapun mengenai sihir itu.

THE DOCTOR LUNAWhere stories live. Discover now