Chapter 12

1.7K 143 44
                                        

Caroline memasuki mansion yang entah kenapa malam ini terlihat gelap gulita. Dia berjalan perlahan dengan kedua tangan yang memegang kotak berwarna coklat berisi ramuan, bisa ular Belcher dan beberapa jurnal milik Cassandra. Cassandra dengan suka rela memberi beberapa catatan miliknya.

Flashback

"Dasar dari ilmu sihir adalah ilmu pengetahuan yang tak terbatas, manusia salah mengartikan sihir adalah kesepakatan dengan iblis. Karena itulah nenek moyang kami terus bersembunyi, menghindari interaksi dengan manusia. Bila salah satu dari kami tertangkap, mereka akan membakar penyihir dengan anggapan api bisa membinasakan penyihir, kami harus berpura-pura berteriak kesakitan nyatanya api itu terasa menggelitik dan harus mati-matian menahan tawa. Manusia tidak tau hanya dengan api abadi kaum penyihir bisa mati, namun api abadi menghilang saat kematian Alpha Arthur." Cassandra memasukkan beberapa jurnal ke dalam kotak. "Aku harap ini bisa membantu, seluruh catatan ramuan yang aku teliti ada disini. Aku akan mengunjungimu dengan Aubery, dia bangsa peri yang mengenal baik tanaman obat selain bangsa penyihir."

End Flashback

"Kenapa tidak ada yang menyalakan lampu?" Caroline menggerutu sambil menaiki tangga dengan hati-hati, sinar bulan sedikit membantu langkahnya. "Owhh astagaa tuhan!!!" Caroline terkejut melihat sesosok bayangan mendekatinya entah itu manusia atau setan.

Edmund muncul dari sudut kegelapan. "Apakah kau mengira aku ini setan?"

Caroline mengelus dadanya, kotak yang dia pegang tergeletak di sebelah kakinya. Tanpa sengaja Edmund melihat gerakan tangan Caroline, tapi dia malah fokus ke arah dada Caroline yang terlihat sangat menggiurkan. Kemeja biru yang dikenakan agak mencetak sepasang payudara Caroline dan Edmund membayangkan ukuran payudara Caroline pasti sangat pas di tangannya. Edmund menelan ludahnya dengan susah payah, Charlos berteriak-teriak di pikirannya ingin segera menandai gadis di depannya. Edmund mengepalkan tangannya, berusaha menahan hasrat yang terus naik. Gadis di depannya hanya mengenakan kemeja dan celana panjang hitam yang jauh dari kesan seksi, berbeda dengan lingerie yang tadi dikenakan Sarah tapi Edmund bisa langsung terangsang dan jangan lupakan aroma tubuh Caroline yang memenuhi seluruh pernafasannya. Edmund sedikit menutup hidungnya, berusaha menghilangkan aroma tubuh Caroline yang mengundang. Tapi tindakan Edmund disalah artikan oleh Caroline.

 Tapi tindakan Edmund disalah artikan oleh Caroline

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Kira-kira bajunya seperti ini ya)

Caroline mengendus kedua ketiaknya. Jujur dia tersinggung, dia tau belum menyentuh air dari pagi tapi tindakan Edmund menyinggung hatinya. Dirinya tak sebau itu!

"Minggir, aku mau mandi! Tidak usah sampai menutup hidungmu!" Caroline mengambil kotaknya dan beranjak menuju kamarnya.

Edmund mencekal lengan Caroline. "Darimana saja?"

Caroline berusaha melepaskan cekalan tangan Edmund, tapi percuma tenaganya kalah jauh.

"Kenapa pergi tanpa meminta ijinku? Pria itu berbahaya!" Edmund mengabaikan Caroline yang terus meronta.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 11, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

THE DOCTOR LUNAWhere stories live. Discover now