"Hanya ingin mengunjungi teman lama dan..." Dave menggantung ucapannya dan melirik ke arah Caroline. "Aku menemukan sesuatu yang menarik disini."
Edmund mendengus. "Kita bicara di ruanganku." Biarpun Edmund tidak terlalu dekat dengan Dave tapi dia paham bagaimana tabiat Dave, kalau tidak ada yang sangat penting tidak mungkin dia sampai berkunjung.
"Tapi bisakah kau kenalkan dulu siapa wanita cantik disampingmu ini?"
Caroline hanya tersipu malu, baru kali ini dia dipuji oleh pria setampan Dave. Pengalamannya dengan laki-laki nol besar, dia tidak pernah dekat apalagi sampai menjalin hubungan.
"Jangan macam-macam lintah!" Lukas mulai emosi melihat tingkah Dave. Kemana Raja Vampire yang dingin dan arogan, sekarang dia lebih terlihat seperti ABG yang pertama kali melihat wanita cantik.
"Well, aku anggap itu sebagai pujian anjing kecil." Dave tertawa kecil tapi mata merahnya berkilat tajam.
Lukas mulai menggeram marah.
"Cukup Lukas! Dave kita bicara di ruangan!" Edmund berjalan menuju mension dan sebelumnya dia sudah memberi isyarat kepada Iram untuk membawa Caroline masuk dan jangan sampai keluar sebelum Raja Vampire sialan itu pergi dari wilayahnya.
"Sampai jumpa lagi young lady." Dave menunduk layaknya pria bangsawan dan mencium tangan Caroline lagi.
"IRAM!!!" Teriak Edmund marah. Iram langsung menarik Caroline masuk melalui pintu samping diringi tawa Dave yang menggema.
******
"Sekarang katakan apa tujuanmu?" Edmund langsung bertanya setelah mereka duduk di ruangannya. Tanpa basa-basi dia langsung bertanya, Edmund sangat tidak nyaman melihat bagaimana tatapan mata Dave terhadap Caroline dan dia berharap Vampire sialan ini lekas pergi dari wilayahnya.
"Wanita itu, dia manusiakan?" Dave balik bertanya.
"Bukan urusanmu!" Edmund menjawab dengan ketus, dia beranjak ke meja di sudut ruangan. Menuangkan minuman ke gelas kecil.
"Aromanya sungguh memikat, aku tertarik padanya."
Ucapan Dave menghentikan gerakan tangan Edmund tapi hanya sejenak, dia kembali menuangkan minuman. Edmund berbalik dan berjalan dengan perlahan ke arah Dave yang duduk dengan tenang mengacuhkan aura intimidasi yang dipancarkan Edmund.
"Apa klanmu kehabisan stok wanita cantik? Hingga kau tertarik dengan manusia lemah?"
Dave tersenyum simpul. "Dia istimewa. Aku bisa mencium aromanya dan sesuatu bersinar dari tubuhnya. Bolehkan aku mengecek apa yang membuat tubuhnya bersinar?" Ucapan Dave memancing emosi Edmund ke tingkat paling atas!
"Kalau tidak ada yang penting, silakan keluar! Kau tidak lupa kan dimana letak pintu keluar? Tanya Edmund sarkastik.
"Dia matemu kan?" Tebak Dave.
"Lukas!!! Antarkan Raja Vampire ini keluar!" Edmund teriak memanggil betanya yang berjaga di depan pintu.
"Okey-okey, kali ini aku akan bicara serius." Dave berhenti memancing emosi Edmund, dari awal dia tau wanita itu istimewa bagi Edmund.
Edmund menghempaskan tubuhnya di kursi."Cepat katakan apa tujuanmu?"
"Aku menemukan jejak Alice di Death valley."
Edmund tidak berkata apapun dan pandangan matanya lurus ke arah Dave.
"Aku tidak tau apa yang dia rencanakan, melakukan pertemuan diam-diam dengan Ogre dan Troll bukan sesuatu yang baik. Kita harus bersiap untuk hal yang terburuk Ed."

YOU ARE READING
THE DOCTOR LUNA
WerewolfCaroline Watson, dokter yang ditugaskan ke suatu desa di perbatasan Morgan-Monroe State Forest. Bersama teamnya ia berusaha mengobati warga yang terkena wabah penyakit misterius, tak sengaja ia tersesat di Morgan-Monroe State Forest. Hutan yang terk...