Chapter 7

1.1K 98 2
                                    

"Aku percaya..."

Iram terlonjak mendengar jawaban itu, dia sudah bisa memprediksi jawaban Caroline tapi jawaban yang diutarakan Caroline saat ini sangat berbeda dengan yang dia prediksi!

"Kau percaya?"

Caroline mengendikkan bahunya dan menjawab dengan santai."Kedua orang tuaku ilmuwan sejarah Iram. Dari kecil aku sudah terbiasa mendengar cerita warewolf, vampire, mumi, peri dan ibuku selalu mengatakan Percayalah nak, selain kita ada mahluk lainnya di dunia ini. Dunia Immortal bukan hanya sebatas mitos tapi mereka nyata! Sebagian orang mengatakan orang tuaku gila tapi mereka tidak pernah peduli. Dan kau tau Iram saat ini mereka dimana?"

Iram menggelengkan kepalanya.

"Mesir Iram Mesir! Dua tahun mereka tidak pernah menjengukku, terlalu sibuk dengan mumi dan sphninx!"

"Apa kau percaya kalau virus ini berhubungan dengan sihir?"

"Antara ya dan tidak..."

"Maksudmu?"

Caroline menghela nafasnya. "Dulu saat aku berusia enam tahun, dimana saat itu rasa ingin tahuku begitu besar mengabaikan segala larangan mom untuk tidak mendekati ruang bawah tanah tapi aku mengabaikan larangan itu."

Caroline kecil tampak mengendap-ngendap menuju ruang bawah tanah. Gadis kecil itu tampak mungil dan cantik dengan terusan warna putih bermotif lily, tangan kanannya memegang erat boneka tedy bear. Dia terkikik kecil mendengar suara ibu dan pengasuh yang sibuk mencari dirinya.
"Didi,apakah kau penasaran apa yang ada dibawah?aku rasa ada harta karun disana." Caroline bertanya pada boneka tedy bear di pelukannya.
Gadis kecil itu bersorak kecil, saat pintu di depannya tidak terkunci.
"Ini hari keberuntungan kita Didi,dad lupa menguncinya!"
Caroline naik ke atas meja di dekat pintu dan meraba-raba dinding mencari saklar lampu.Saat lampu itu menyala Caroline tampak takjub melihat isi ruangan.
"Wow ini luar biasa Didi!" Caroline berlari riang mengelilingi ruangan dan melupakan bonekanya yang terjatuh di dekat pintu.
Gadis kecil itu sama sekali tidak merasa takut dengan patung-patung yang diselimuti kain putih,berbagai macam kotak dengan ukiran yang menyeramkan,buku-buku tebal yang ditutupi debu.Bagi Caroline ini adalah harta karun!

"Kau lihat Didi ada cermin yang sangat besar,seluruh tubuhku dan ruangan ini bisa dilihat!Ini lebih besar dari cermin di kamar mom!" Caroline berputar-putar di depan cermin dan terkikik melihat pantulan dirinya di cermin. Dia sangat suka dengan dress ini,seperti Princess di negeri dongeng yang dibacakan mom tiap malam sebelum dia tidur.Perhatian Caroline teralih melihat pantulan cahaya di cermin,dia menoleh ke belakang dan menemukan pantulan cahaya itu dari kotak kecil di atas lemari. Caroline manarik-narik kursi dan terlihat kesulitan karena tubuhnya yang mungil. Dia mulai memanjat kursi dan berusaha menggapai kotak kecil itu. Dan hap tangan mungilnya berhasil meraih kotak berwarna putih. Caroline duduk dan membersihkan permukaan kotak dengan tangannya. Dia melihat ujung dressnya kotor terkena debu.
"Mom pasti marah." Gumum Caroline.

Rasa sedihnya hanya sesaat,tergantikan rasa antusias ingin membuka kotak putih secepatnya.
"Tulisan apa ini?" Caroline mengamati dan mengeryitkan kening melihat tulisan aneh yang tidak bisa dia baca. Caroline berusaha mengingat bagaimana bentuk tulisan itu "Nanti aku tanyakan pada mom atau nanny."
Caroline berusaha membuka kotak itu tapi tidak berhasil, dia mulai kesal dan ingin melemparkan kotak itu ke lantai. Saat tangannya terangkat ingin melempar, dia melihat sesuatu yang aneh di sudut kiri kotak.Caroline membaca sebaris kata di sudut kiri kotak dan tidak sengaja kotak itu terbuka....
"Bummmmmmmm!!!"
Amanda dan nanny terkejut mendengar suara seperti ledakan dari ruang bawah tanah. Mereka segera berlari secepat mungkin.
"Owh tidak..."Gumum Amanda melihat pintu ruang bawah tanah yang terbuka.

"Nyonya, Didi..." Nanny mengambil boneka Tedy Bear yang tergeletak didekat pintu.

"Caroline...Princess..."Panggil Amanda menyusuri ruang bawah tanah.

THE DOCTOR LUNAWhere stories live. Discover now