Penjelasan

38 4 0
                                    

Suasana cafe yang tadinya hening menjadi gaduh, saat Minzy berteriak memanggil Alisya.

Beberapa pelayan pun panik saat melihat tubuh Alisya terjatuh ke lantai.

"Apa yang terjadi, Minzy-ah?" tanya Min Jung

"Setelah menerima telepon dari seorang wanita kwajangnim tiba-tiba saja terjatuh," jawab Minzy panik.

"Apa kau tahu siapa wanita itu, Minzy-ah?" Min Jung kembali bertanya.

"Molla, Eonni. Keunde, sebelum Kwajangnim pingsan ia sempat menyebut nama Jonathan-ssi."

Min Jung meminta Seung Min membawa Alisya ke atas. Dan memerintahkan pegawai yang lain untuk segera bersiap membuka cafe.

Dengan cepat Seung Min mengangkat dan membawa Alisya.

Min Jung membuka pintu ruangan Alisya diikuti oleh Seung Min.

"Rebahkan kwajangnim di sofa itu!" perintah Min Jung yang segera dituruti oleh Seung Min.

"Gomawo, Seung Min-ah. Kau bisa turun sekarang dan membantu yang lain."

Tanpa diperintah dua kali Seung Min segera turun. Akan tetapi langkahnya terhenti saat Min Jung kembali memanggilnya.

"Seung Min-ah,"

"Ne, Nuna!"

"Katakan pada Minzy untuk menghubungi Sajangnim dan juga Jonathan-ssi!" perintah Min Jung.

Seung Min mengangguk dan segera keluar. Meninggalkan Min Jung bersama Alisya.

Setengah jam berlalu dan Alisya belum juga bangun. Min Jung menghela napas saat menatap atasannya.

Minzy sudah menghubungi Jonathan, akan tetapi ponselnya tidak aktif. Bahkan sekretarisnya pun tidak menjawab panggilan.

Apakah sesuatu yang buruk telah terjadi pada Jonathan-ssi? gumam Min Jung dalam hati.

Dengan cepat ia mengusir pikiran buruk itu.

Seseorang membuka pintu ruangan Alisya dengan tergesa-gesa. Min Jung tersenyum saat melihat siapa yang telah memasuki ruangan.

"Sajangnim," ucapnya dengan senyum.

Akan tetapi senyuman itu hilang saat melihat seorang wanita yang berada di belakang Je Joon.

"Han ... Aghassi," ujar Min Jung tak yakin.

Wanita itu hanya diam seraya menatap Min Jung dengan dingin.

                                     ***

"Apa yang terjadi?" tanya Je Joon. "Kenapa Lee kwajangnim bisa seperti ini?" lanjutnya berjalan mendekati Alisya yang berada di sofa.

"Je Joon-ah!" seru wanita yang masih berada di depan pintu. Seolah tak suka ia mendekati Alisya.

Ia pun menatap wanita itu dengan pandangan memohon. Akan tetapi wanita itu menatapnya dingin. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Kau harus cepat ke bandara," ujar wanita itu mengabaikan Je Joon.

"Keunde, A Mei-a ..." dengan cepat wanita itu menyela ucapan Je Joon.

"Kau sudah berjanji pada Imo(Bibi), Je Joon-ah."

Je Joon diam seraya menatap Alisya tanpa bisa mendekatinya.

"Lagi pula Lee Kwajangnim sudah mempunyai calon suami. Jadi kau tidak perlu menjaganya, Je Joon-ah," ujar A Mei dengan sinis.

Perasaan sakit itu kembali datang. Saat melihat wanita yang ia cintai menjadi milik laki-laki lain.

Married With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang