25 (1) S E C O N D

160 7 0
                                    

"SAYA BENCI RUMAH INI,RUMAH INI KAKU DAN SUNYI, WALAU BANYAK SEKALI MANUSIA-MANUSIA DI DALAMNYA TAPI SAYA TAK PERNAH MERASAKAN KE INDAHAN DISETIAP SISI DAN SUDUTNYA."
_Siska Emilia_

Setelah SE menuliskan dibuku Diarynya tentang kesunyian didalam rumahnya itu, ia pergi keluar dengan mengendarai mobilnya yang kotor penuh dengan debu.

Dimobilnya ia sambil mendengarkan lagu hujan yang dibawakan oleh vokalis Lyla

Saat ia sedang mengendarai mobilnya. Di perjalanan ia milihat seorang laki-laki berbaju biru menggunakan sepatu berwarna hitam dan membawa tas merah itu sedang berjalan di trotoar.

SE menghentikan mobilnya sejenak, ia memperhatikan laki-laki itu dengan teliti.

SE menghentikan mobilnya sejenak, ia memperhatikan laki-laki itu dengan teliti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Laki-laki itu?seperti merasakan kebahagian, walau ia hanya berjalan kaki".

Candra ONaDio
"Langit sudah tampak mendung sepertinya akan turun hujan."

Candra menghampiri warung yang sudah tutup lalu duduk didepan warung tersebut sambil mengangkat tanganya seolah ia sedang merasakan hujan. Dan ia pejamkan matanya sambil berdoa agar hari ini turun hujan.

Sisca yang hanya memperhatikan Candra dari kejauhan dan menparkirkan mobilnya sejenak hanya karena penasaran pada pria itu.

"Kayaknya gua gabisa lama-lama disini, bisa-bisa mobil gua diderek lagi".

Saat Sisca menghitung detik dan Candra yang duduk disana sambil meminta hujan akhirnya hujan itu turun tepat pada detik ke-25.

Pada saat itu keadaan jalan cukup sepi. Sisca yang mengintip pria itu dari kaca mobilnya. Ia melihat pria itu berdiri diatas kerumunan hujan.

" aneh! Kayaknya dia suka hujan, tapi masa sih orang setampan dan sebersih seperti dia bisa suka sama hal-hal gini. Gua pikir gua doang yang cuma seneng saat turun hujan. Tetapi nyatanya dia suka dengan apa yang gua suka".

***

"Terimakasih yaallah atas karunia dan nikmatmu aku bisa merasakan hujan seindah ini. Setelah sekian lama engkau tidak menurunkannya."

Sisca mengeluarkan telapak tanganya sedikit pada kaca mobilnya. Ia juga cukup merasakan hujan walau hanya telapak tanganya saja.

***
25 Menit kemudian hujan telah terhenti. Candra melanjutkan perjalanan menuju pulang dan diikuti oleh Sisca dari belakang secara perlahan.

***
Tiba dirumah candra yang kumuh dan kotor. Sisca binggung mengapa orang setampan dan rapih seperti dia bisa tinggal ditempat kumuh seperti ini. Niatnya hanya ingin tahu dimana pria itu tinggal.

Sampai akhirnya Candra masuk kedalam rumahnya dan Siscapun memutar balikan mobilnya.

Dibalik semua itu Candra tidak tahu bahwa ada Wanita yang mengikutinya.

25 S E C O N DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang