Fajar telah tiba mamah SE terbangun dari tidurnya. Ia langsung menuju kamar mandi. Lalu papah SE ikut terbangun pagi itu. Ia melangkahkan kakinya menuju pintu keluar dari kamarnya.
Dilihatlah SE yang sedang terduduk ditengah rumah itu dengan ditemani sebuah Deary yang ada didepan matanya. Papah SE hanya bisa melihat dari jauh. Karena jika ia menghampiri SE, SE pasti akan langsung meninggalkan papahnya.
"Anjir dari tadi bikin puisi gabener bener, gila parah nih. Gimana ya buat bikin puisi yang indah, otak gua kaku banget gabiasanya. "
Banyak sampah coretan bekas membuat puisi yang gagal. Ia terus berusaha agar membuat karya puisi yang bagus.
SE melihat arah jarum jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul 5 subuh.
"Anjir udah jam lima pagi aja ini, kok gua ga ngedenger kalo adzan sudah berkumandang. Sebaiknya gua harus solat biar dikasih penerangan sama Allah. "
Ia menutup buku dearynya dan melangkahkan kakinya menuju pintu kamarnya, masuklah SE kedalam kamarnya dan dilangkahkan kaki menuju kamar mandi, ia tak menutup pintu kamar mandinya.
Papah SE perlahan-lahan mengikuti SE menuju kamarnya, ia masuk kedalam dan dilihatlah SE yang sedang mengambil air wudhu. Papah SE terkejut, karena baru pertama kali ia melihat anaknya melakukan ajaran islam. Papah SE tersenyum dalam hatinya. Lalu ia meninggalkan kamar SE dan melangkahkan kakinya menuju kamarnya lalu ia mengadu kepada mamahnya SE kalo SE melaksanakan solat.
"Mah.. Mah.. (Sambil menepuk punggung mamah SE)."
"Apa si pah? Ada apa kok panik gitu? ".
"Itumah si sisca! "
"Kenapa dengan sisca? Dia kabur lagi? "
"Ngga mah, ayo ikut papah(ditariklah tangan mamahSE) Tapi inget ya mah mamah harus menutup mulut mamah jangan mengeluarkan suara sedikitpun. "Mereka menuju kamar SE dan dilihatlah SE yang sedang melaksanakan sholat.
"Yaallah beri aku penerangan tentang segala hal, tentang kehidupan aku yang kurasa ini sangatlah suram. Aku ingin sekali akrab dengan kedua orang tuaku. Tapi mengapa!mereka selalu menganggapku spele. Aku ingin mendapatkan kebahagiaan didalam rumah ini. Rumah ini sangat Fana membuatku susah untuk berkutik sedikitpun. Beri aku petunjuk yaallah. "
Mamah SE mencucurkan air matanya lalu ia meninggalkan kamar SE ayahnya ikut pergi dari luar kamar itu. Ia pergi melangkahkan kakinya menuju kamarnya kembali.
"Sabar mah, ini semua memang salah kita, kita salah mengajarkan kehidupan untuk anak kita. Kita terlalu fokus dengan dunia bisnis kita, kita harus berubah mah harus. "
"Iya pah mulai hari ini kita harus berubah. "
SE membuka mukenanya lalu ia melangkahkan kakinya menuju ruang tamu itu lagi. Ia membuka dearynya.
"Fajar telah tiba, berarti itu artinya aku telah masuk kedalam hari selanjutnya. Aku harus melupakan masa yang telah terlewatkan"(1).
"Hi Cond? Pagi ini aku teringat padamu teringat akan semua tentang kita, tentang hujan dan 25 menit yang telah terlewat. Jujur pertama mengenalmu getaran ini begitu syahdu"(2).
"Jika kasih dan sayang ada diantara kita, maka janganlah kau putuskan hal ini dengan ucapan yang tak pantas didengar. "(3)
"Namamu, keseharianmu, hidupmu, hobbymu, itu semua aku suka, aku tulus, dan aku benar-benar sayang padamu CANDRA ONADIO."(4)
Ia tak sadar bahwa waktu telah menunjukkan pukul 07:00
"Gila!!! Jam 07:00 gua harus buru-buru ini. "

KAMU SEDANG MEMBACA
25 S E C O N D
Conto25 SECOND ini adalah kisah dua insan manusia yang bertemu pada saat 25 detik menuju waktu hujan. •Sisca Emilia (SE) Dia adalah anak tunggal dari pengusaha yang kaya raya. Tetapi karena kekayaan yang ia dapat sekarang membuat ia kehilangan akan se...