25 (15) S E C O N D

22 1 0
                                    

Orang tua Sisca binggung karena Sisca pergi tanpa membawa mobilnya.

Ia mencari Sisca disekeliling rumahnya ternyata ia baru sadar kalau Sisca sudah pergi keluar.

"Pah?Sisca gaada!"

"Kemana anak itu?"

"Mamah tidak tahu pah!"

"Ah kaya yang gak tahu dia saja, diakan anak berandalan kelakuanya aja udah kaya cowok, jadi biarkan sajalah!"

"Bukan gitupah masalahnya semalem mamah tampar dia karena ga nurut-nurut sama mamah. Dan yang bikin aneh lagi saat mamah pergi ke kamarnya lemarinya terbuka dan bajunya tersisa sedikit, bahkan tempat tidurnyapun berantakan jendela kamarpun sudah terbuka!" ucap Mama dengan wajah paniknya

" Berarti itu artinya anak itu pergi dari rumah!"

"Sepertinya gitu pah dia juga tidak membawa mobilnya!"

"Coba mamah tanyakan kedepan!"

***

Mamah Sisca menghampiri Security rumahnya.

"Pak lihat Siaca keluar?"

"Non Ssssisssscaaaaaa...nyonya?"

"Iya Sisca,Lihat dia keluar tidak?"

" Tiiidak nyonya!"

"Kenapa kamu gugup gitu?".

"Tidak nyonya aku hanya heran aja sama nyonya!"

"Heran kenapa?"

"Giliran gaada ditanyain!"

"Kurang adjar kamu ya berani-beraninya ngomong gitu sama saya!"

"Maaf nyonya maaf!"

"Lanjutkan pekerjaanmu!"

"Baik nyonya!".

***

Hujan semakin reda Sisca dan Candra menghentikan tarianya.

" Aku bahagia hari ini!" ucap Sisca

"Aku juga bahagia sekali!"

"Apa yang membuat kamu bahagia Can?"

"Yang mebuatku bahagia karena aku bisa dipertemukan dengan cewek secantik kamu karena hujan walupun hanya 25 detik menuju waktu hujan,tapi ini sangat berharga bagiku dan menjadi moment terindah. Kalo kamu?apa yang membuat kamu bahagia?"

"Aku bahagia karena hujan semua beban penderitaanku bisa hilang dalam waktu tak begitu lama,dan aku bahagia akan kebersamaan bersamamu ini walaupun hanya sekejap!".

" Really?"

"Ya seriuslah can, btw ko kita ngomongnya aku kamu lagi plin plan banget ya kita udah kaya orang pacaran aja!" ucap Sisca dengan tertawa lepasnya

"Kan kita emang pacaran hehe!"

"Apasi lo ahh..!! Yasudah berangkat kuliah ayo!".

" yakin lo mau kuliah Sis?"

"Yakin lah can!"

"Kan baju lo basah!"

"Kan di tas masih banyak baju gua!

" gabisa gitu dong nanti gimana dengan gua?"

"Ya elu pake baju gua lah haha!".

" parah banget lo parah (sambil mengkelitiki Sisca)"

"Ampun can ampun...geli...tauuuuu!"
"Hehe sorry..! Ikut gua yuk?"
"Kemana?".
" kemana-mana hatiku senang,ayo ikut aja"

"Ah brengksek lo!".

" yaudah ayo ikut aja(menarik tangan Sisca)Dan dibawalah Sisca pergi.


***

Mamah Sisca kembali menemui papah Sisca.

"Kenapa sih cembeut gitu!udahlah nanti juga dia pulang sendiri ko!"

"Ihh.. Apa sih papah!itu loh pak satpam berani-beraninya ngomong gasopan sama mamah kaya tadi!".

" memangnya ngomong apa sih?"

"Ya gitu kaya ngeledek mamah!"

"Sudah-sudah istirahat saja sini samping papah kan dari semalem kita begadang ngurusin artikel-artikel nah sekarang waktunya kita untuk tidur!".

" Aaahhh.. Papah!"

***


Mereka melanjutkan tidurnya karena semalem keduanya bergadang mengurusi pekerjaanya sedangkan anaknya ditelantarkan sejak dini sampai menjadi besar seperti ini.
Sampai sekarang Sisca menjadi wanita yang arogan dan begajulan dan selalu dipandang buruk oleh kedua orang tuanya.

25 S E C O N DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang