So hyun menatap chanyeol yang tengah duduk dihadapannya ini dengan tatapan yang sulit diartikan.
Munafik jika dia bilang dirinya tak memiliki perasaan untuk chanyeol,bahkan sebelum leo lahir,chanyeol sudah tumbuh dan terus saja berkembang didalam hatinya.
Mungkin dia memang gila,tapi cinta itu bukan suatu hal yang dapat dilarang jika sudah tiba,dan kepada siapapun cinta itu tetap bisa tumbuh,sekalipun kepada bos sendiri.
Tapi,ya namanya juga 'jatuh cinta'.
Saat hal itu berlangsung memang membuat hati bergetar,tapi jangan lupa ada katah jatuh,didalam kata cinta itu,dan jatuhnya ialah,disaat semua keadaan membuat kita rapuh,hal itulah yang dirasakan so hyun sebelumnya,ah tidak,saat ini juga.
Chanyeol tengah tenggelam kedalam alam mimpi,tangannya menumpu wajah indahnya,dalam keadaan duduk,lelaki itu tertidur.
Semalam chanyeol bermalam dirumahnya,namun karena terlalu kesal,gadis itu hanya menyerahkan kedua anaknya kepada chanyeol,dan meminta chanyeol menjaga mereka.
Dan so hyun melepaskan tangannya begitu saja,dan saat akan keluar dari kamar untuk mengambil minum,gadis itu terkejut mendapati chanyeol yang sudah tertidur diatas meja makan dengan laptop dan berkas berkas yang menemaninya.
Dirinya menyesal membuat chanyeol kelelahan.
Kedua anaknya memang sudah tertidur,gadis itu menatap lekat wajah chanyeol.
Tanpa disadari,tangannya bergerak untuk merapikan rambut chanyeol yang telah berani beraninya menutupi wajah tampan lelaki itu.
Lelaki itu terlihat terganggu,so hyun segera menarik kembali tangannya.
"Pasti tidak nyaman ya."gumam gadis itu.
Dengan gesit,so hyun berjalan masuk kekamar,dan keluar dengan sebuah selimut besar ditangannya.
Nyamuk nyamuk penghisap darah cukup banyak didapur,oleh karena itu,gadis itu menyelimuti tubuh tinggi chanyeol dengan hangat.
"Maafkan aku,bukannya aku ingin menyalahkanmu,tapi entah kenapa hatiku menolak untuk berkata bahwa itu bukan salahmu."
[]
"Anak anak,ayuk bangun!"suara besar nan menggelegar itu membuat kedua bocah kecil itu terbangun dengan lucu,lalu bersamaan mengucek mata mereka yang terlihat sedikit kabur.
"Hyun,bangun!"so hyun tersentak kaget dan langsung bangkit dalam keadaan duduk.
Dengan cepat gadis itu berdiri dan menatap tajam chanyeol.
"Kau membangunkan anak anak!"
"Aku memang berniat membangunkan mereka!"seru lelaki itu riang.
"Untuk apa?sepagi ini?"so hyun melirik kearah jarum jam yang baru saja menunjuk keangka 6.
"Ia!aku ingin mengajak kalian berolahraga pagi!"so hyun berdecak.
"Kau tidak waras."acuh gadis itu lalu berjalan mendekati kedua anaknya.
"Sayang,tidurlah lagi."
"Hei!olahraga itu sehat,aku hanya tak ingin kedua anakku itu gampang sakit."sejujurnya niat chanyeol memang baik,tapi..
"Aku mau kok ayah!"leo langsung bangkit dari tidurnya,entah kenapa dia merasa bahwa sebentar lagi,akan terjadi keributan diantara ibunya dan juga ayahnya.
Sepertinya,bocah lelaki itu lebih memiliki reaksi peka daripada ayahnya.
"Benarkah?ayuk!"chanyeol benar benar terlihat sangat bersemangat.
So hyun bangkit dengan malas dan beranjak kekamar mandi untuk membersihkan dirinya,sebelum pergi memesak didapur.
So hyun sedikit mengintip dan terkekeh melihat,bagaimana kesalnya wajah kedua anaknya itu,chanyeol selalu menyuruh mereka meregangkan kedua kaki mereka.
So hyun kembali fokus pada masakannya.
Gadis itu hanya memasak sarapan pagi yang simpel,hanya nasi goreng dengan bacon,namun jangan salah,menu sederhana itu benar benar dapat disulap dengan baik oleh so hyun.
Gadis itu juaranya dalam memasak.
"Sarapan siap!"ujar so hyun sedikit berteriak.
Kedua anaknya itu berlari mendekati so hyun dengan semangat,mereka sudah terlalu bosan dengan ajaran,olahraga guru chanyeol yang bahkan tak begitu ahli pada bidang tersebut,oh aku lelah menyebutkan kata olahraga.
mendekati so hyun dengan nafas berat.
"Huh hah huh hah,punyaku?"
"Ntah."acuh gadis itu membuat chanyeol mengerucutkan bibirnya,dan hal itu malah membuat so hyun gemas.
"Aku memang belum memaafkanmu,tapi aku bukan orang yang seperti itu."so hyun meletakkan sepiring nasi dihadapan chanyeol,membuat lelaki itu tersenyum senang.
Jujur saja,diantara mereka bertiga,yang paling kekanak-kanakkan itu yang mungkin saja chanyeol,soalnya dari tadi lelaki itu terus saja heboh membicarakan,bertapa enaknya masakan so hyun.
Mungkin,ini salah satu caranya agar so hyun memaafkannya.
"Selesaikan makanmu dengan cepat,bukankah kau harus kerja?"celetuk so hyun,nadanya yang terdengar mengusir itu membuat chanyeol tersenyum.
Chanyeol sadar,bahwa semua ini memang salahnya,dan memang sudah sepatutnya dia menerima hal ini.
"Mommy,kenapa mommy belkata sepelti itu kepada daddy?kan kacian."so hyun menatap leo canggung,anaknya ini benar benar sudah dewasa ternyata.
Chanyeol menepuk pundak leo ringan,"cepat makan sayang,leo kan harus sekolah."leo tersenyum senang.
"Iya!"bukan hanya leo,ji hye pun sudah mulai bersekolah disekolah leo,so hyun baru saja mendaftarkannya.
"Ji hye juga!ah cudah tidak cabal!"ujar gadis kecil itu sembari menaikkan sendoknya keatas dengan riang membuat so hyun terkekeh.
[]
Chanyeol memutuskan untuk mengantarkan kedua anaknya sekalian,dengan mobil yang diantarkan oleh sehun semalam,lagipula,untuk kekantor,sekolah mereka tetap akan dilewati olehnya.
Leo dan ji hye yang memang ingin pergi dengan ayahnya membuat so hyun tak dapat berkutik lagi.
Kedua bocah kecil itu sudah masuk kedalam mobil.
Chanyeol mengambil kedua tas bergambar itu dari tangan so hyun lalu memasukkannya kedalam mobil.
So hyun pikir lelaki itu akan langsung masuk ke kursi kemudi dan pergi dari halaman rumahnya ini.
Namun ternyata dirinya salah,chanyeol menahan tangan so hyun dan membuat gadis itu berhenti melangkah.
"Hyun."gadis itu hanya menoleh dan menatap chanyeol heran.
"Seperti debu debu kecil yang melayang diudara,akankah aku mendapatkanmu lebih cepat,jika aku ialah salju yang ikut terbang dan melayang diudara?"ujar lelaki itu sembari tersenyum miris,berjalan masuk kemobil meninggalkan so hyun yang masih mematung,mencerna dan mengkomsumsi apa yang dikatakan oleh chanyeol.
Gadis itu memang menyukai chanyeol,ah tidak,bahkan sangat mencintainya,tapi setiap hubungan perlu restu,restu dari orang tua,akankah ibunya chanyeol merestuinya,jika dirinya terus menerus bersama dan berada disamping chanyeol?
Ga selamanya yang panjang itu ena:3.ehe.
Sincerely,
Pikachuu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving Never Forgetting. ✔️
Romansa[[END]] ❝Hanya kisah malang seorang ibu tunggal berumur 21 tahun, yang memiliki anak lelaki berumur 4 tahun, hasil dari kecelakaan.❞ Ib : LNF ver chinese drama. 21.4.2017.(start.) 18.2.18.(end.) ©pikachuu. 2017. Maaf banget krna ak ga sanggup me...