The Betrayal
#JumatFantasy
Bola panas berpijar keluar dari tangan Elf. Deriv meloncat ke samping. Ia menyabetkan pedangnya ke arah Elf, namun Elf mengelak. Seth mengarahkan panahnya ke dada Deriv namun meleset. Panah itu hanya mengenai lengannya. Deriv memandang tak percaya. Bagaimana mungkin Seth menyerangnya. Elf tersenyum nakal. Deriv menjadi geram dan menghentakkan kakinya ke bumi. Sekejap tanah yang di pijak Elf terbelah menjadi dua.
Elf berhasil melompat dan menghindari patahan bumi. Seth terperosok ke tebing dan bergantung pada tepiannya. Lava berpijar mengalir di bawahnya. Ia memekik meminta bantuan. "Tolong aku Deriv, " pintanya. Deriv mendekat, mengulurkan tangannya. Seth menggapai tangan sahabatnya itu, menarik dan melemparkannya ke jurang.
Seth tersenyum pada Elf. Ia pun mengamit pinggang Elf dan meninggalkan tempat itu.
Deriv memandang ke bawah dengan hampa dari balik sayap Shirdal, makhluk setengah rajawali yang telah menyelamatkan hidupnya. Ia memekik terbang menembus cakrawala senja temaram di atas kota Jenova untuk menghibur tuannya.
****
"Harga dirinya terlalu murah hingga tak perlu tawar menawar untuk menentukan harganya." Lirih Deriv membatin. Ia sangat menyayangkan tindakan Seth yang menyerah begitu saja pada kecantikan Elf, putri kerajaan Voldova. Padahal mereka berdua sudah berjanji untuk melindungi Jenova dari tirani sang putri.
Hatinya lebih sakit dibandingkan tembusan anak panah di lengan kirinya. Ia seharusnya tak perlu mengkhawatirkan gerakan musuh. Namun harusnya ia menyadari pelukan Seth tak sehangat dulu.
****
Shirdal menukik pada sebuah bangunan berbentuk rumah di atas pohon oak. Kedua kakinya mencengkram salah satu cabang. Deriv merosot turun melalui sayap kanannya. Ia menyentuh wajah Shirdal tanda terima kasih. Shirdal memekik dan mengeluskan pipinya pada telapak tangan Deriv tanda setia.****
Elf mendekatkan wajahnya pada Seth. Tercium wangi vanilla bercampur sitrun menggairahkan.
"Terima kasih Seth." ujar Elf sambil membelai wajah kekasihnya itu. Ia membawakan segelas minuman, Seth tersenyum melihat pesona gadis berbaju biru transparan dihadapannya.Elf memberikan minuman untuk Seth yang melihatnya tanpa berkedip. Ia duduk di atas paha Seth. Elf membantu Seth mengarahkan gelas itu untuk direguknya.
"Kkaauu ...." ucap Seth sambil memegang tenggorokannya yang tercekat. Elf tersenyum lebar dan membelai pipi Seth dengan jemarinya yang lentik. Ia menancapkan kelima kukunya pada dagu Seth.
"Aku tidak mungkin jatuh hati pada pencundang sepertimu!" teriak Elf. Ia mendorong tubuh itu ke belakang. Seth mengejang kemudian jatuh tak bergerak lagi.