Wahai engkau

72 3 0
                                        

Kembali ku hembuskan pilu,
sruputan kopi awal pagi itu,
Diiringi tinta hitam terombak dalam luasnya lautan kertas,
menemani dinginnya Malang ku terpaku, kala ku merindu pelukan hangat di rangkulmu

Bait demi bait telah berbaris rapi dalam naungan puisi,
Kuucap kesekian kali untuk memasti,
Ah, mungkin tak pantas ku menulis syair untuk mu
Jika dibanding dengan ceriamu kala bersama dulu,
Karna ku tau...
Memori tak kan sebanding dengan secercah kata,
Kata yang hanya bisa dibuat oleh tangan, yang terucap oleh bibir, dan belum tentu...
Ini kan tersampaikan ke alamat hati yang ku tuju.
Mengertilah...
Ini untuk mu....
Sang mawar cantiku.

Kode UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang