You should be aware that I am already like this. I live my life like what I think I should, in my own way, in my own style, do I?
Son Seungwan : Minhyun rapat? Udah jelas nggak lengkap kan nih? Aku nggak jadi pulang kalau gitu.
...
Minhyun membaca pesan Seungwan di grup mereka tanpa ekspresi. Seungwan setidak peduli itu, begitu pikirnya. Ia tahu Seongwoo sudah berkali-kali merecoki Seungwan lewat telepon dan private message supaya Seungwan menyempatkan pulang. Menurut Minhyun, tujuh puluh kilometer itu tidak jauh, apalagi Seungwan kalau pulang tidak membawa kendaraan sendiri. Seungwan selalu naik kereta atau bus, tidak ada alasan lelah. Jika Seungwan jadi pulang, Minhyun akan berusaha menyempatkan barang satu jam-dua jam dari rapatnya untuk menemui teman-temannya. Ia juga rindu teman-teman yang tahu polah busuknya sejak kecil. Namun, kalau Seungwan memang tidak mau pulang, Minhyun bisa apa?
"Kak, sarapan dulu yuk," Suara Sungkyung, adik perempuannya, terdengar dari dapur memanggil. Minhyun segera beranjak membawa tas dan jaketnya turun dari kamar menuju dapur. Ia ada kuliah pagi hari ini.
"Pagi, Pak, Bu, Kak Miyoung," ucap Minhyun. Tak lupa ia mengacak pelan rambut Sungkyung yang duduk di sebelahnya. Minhyun mengambil sarapan setelahnya.
Sungkyung berdecak kesal mendapati rambutnya yang sudah ia kuncir rapi jadi sedikit berantakan. "Apa sih Kak Minhyun, acak-acakan nih," keluh Sungkyung.
Minhyun hanya tersenyum tipis. Sementara bapak, ibu dan kakak perempuannya, Miyoung geleng-geleng melihat kelakuan anak laki-laki satu-satunya dan anak bontot keluarga mereka. Miyoung dan Minhyun tidak terpaut jauh umurnya, hanya selisih dua tahun. Sedangkan Sungkyung jauh tujuh tahun di bawah Minhyun.
"Kak, katanya ada urusan di kampus? Mau bareng aku?" tanya Minhyun setelah selesai sarapan. Ia ikut membereskan meja makan.
"Nggak, Dek. Aku sama temen kantor aja. Nggak lama kok di kampusnya. Cuma ngambil berkas pelengkap. Kamu nganter Sungkyung aja ke sekolah. Udah jam segini, takut nggak dapet angkot," jawab Miyoung. Miyoung dan Minhyun dulunya kuliah di kampus yang sama, tapi berbeda jurusan dengan Miyoung dua tingkat lebih tinggi daripada Minhyun. Kini Miyoung telah lulus dan bekerja. Namun demikian ia tetap menjaga hubungan baik dengan pihak kampus, mengingat tempatnya bekerja juga merupakan institusi pendidikan.
Minhyun hanya mengiyakan. Setelah bersiap-siap, ia pamit pada orang tuanya bersama Sungkyung. Sekolah Sungkyung berlawanan arah dengan kampus Minhyun, tapi masih ada waktu sebelum kuliahnya dimulai. Sepanjang perjalanan mereka saling diam, Minhyun hanya fokus pada jalan. Sampai di sekolah, sebelum pamit masuk, Sungkyung bertanya, "Kakak masih sama Kak Myungeun?"
"Kok kamu tiba-tiba tanya begitu?" Minhyun kaget. Dari mana Sungkyung tahu nama mantan pacarnya?
"Nggak apa-apa. Pengen tau aja. Kemungkinannya ada tiga. Kakak masih sama Kak Myungeun, Kakak udah putus sama Kak Myungeun tapi masih jomblo, atau Kakak udah putus tapi udah punya pacar lagi,"
"Apa sih kamu Dek. Udah putus kok," jawab Minhyun, sabar.
"Jomblo dong?"
"Nggak lah. Kakakmu ganteng gini masa jomblo. Coba deh cari tau siapa pacar Kakak yang sekarang. Itu Myungeun kamu tau dari mana? Kakak nggak pernah cerita sama orang rumah," Minhyun nyengir.
Sungkyung melongo. "Ih, apaan Kakak kok udah punya pacar lagi. Kapan tobatnya? Dasar playboy ih Kak Minhyun. Udah ah aku ilfeel kan. Aku masuk," Sungkyung menyalami Minhyun kemudia melesat masuk tanpa menghiraukan balasan Minhyun yang menatapnya aneh. Siapa yang tanya, siapa yang sebal, pikirnya. Merasa tugasnya sudah selesai, Minhyun berbalik dan memacu motornya menuju kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Almost | Hwang Minhyun x Son Seungwan
FanfictionThey say you don't need perfection. But you need to always make yourself to be a better person. What will happen when a girl who respects imperfection likes a boy whose pride is too much to understand her imperfection? Son Seungwan and Hwang Minhyun...