5. Friends

443 110 4
                                    


A good friend listens to your story, cries and laughs with you, conveys his thought to you, gives supports when you're right and reprimands when you're wrong.

Jaehwan melirik jam dinding yang ada di ruang tamu kos Seungwan. Lama-lama Jaehwan lebih tertarik melihat jarum jam yang terus berputar daripada memperhatikan teman-temannya yang diam saja. Seongwoo merebahkan badannya pada kursi panjang, Daniel berkali-kali mengarahkan pandangan pada Seungwan, sedangkan Seungwan sendiri mengaduk-aduk segelas susu yang barusan ia buat. Jaehwan tahu Seongwoo sudah pasti lelah. Berangkat dari rumah ke lokasi main mereka tadi lalu ke kos Seungwan, Seongwoo membawa motor memboncengkan Daniel yang tidak membawa kendaraan. Apalagi motor Seongwoo adalah motor cowok. Bisa dibayangkan seperti apa Daniel yang semampai dan cukup berisi membonceng Seongwoo yang juga semampai tapi badannya lebih kurus. Jaehwan sendiri memiliki motor yang jenisnya sebelas-dua belas dengan motor Seongwoo, tapi selelah-lelahnya dirinya, setidaknya ia tak membawa siapapun. Jaehwan tidak tahu dan tidak mau tahu apa yang sedang dipikirkan Daniel dan Seungwan. Ya, ia melihat Daniel berbisik tadi dan menyadari ekspresi Seungwan. Namun ia tidak mau menanyakannya. Teman-temannya memang punya rahasia masing-masing, atau antara dua orang bahkan lebih, tapi mereka tahu diri untuk tidak menanyakan sebelum yang bersangkutan menyinggungnya. Jaehwan menghargai hal itu seperti teman-temannya menghargai privasinya. Namun terlalu lama diam membuat Jaehwan bosan. "Jangan diem aja sih. Serem tau," ucap Jaehwan, akhirnya.

"Mau menghemat sama ngisi ulang energi, Bro. Daniel belum deal mau ngegantiin bawa motor nih. Alasan doang udah lama nggak bawa motor kopling. Biasanya suka main ke bengkel juga," timpal Seongwoo, sebal.

"Itu dulu ya sebelum merantau. Di sana motorku motor bebek biasa. Jangan samain sama motormu," balas Daniel. "Lagian udah tiga tahunan nggak di sana masih dibilang suka main ke bengkelmu. Ke tempatmu kalau pulang doang ini. Iya deh iya nanti gantian bawa motornya," tambahnya.

Seongwoo langsung loncat berganti posisi menjadi duduk, "Gitu dong! Daritadi kek. Seungwan, minta makanan ya," Seongwoo langsung menyasar makanan yang disediakan Seungwan. Ketiga temannya hanya geleng-geleng. Mereka berterima kasih pada Ong Seongwoo yang setia jadi perekat sampai pertemanan mereka bertahan lama, tapi kalau sudah kumat gaje-nya mereka tidak bisa apa-apa.

"Giliran bisa nyantai disamber semua tuh makanan," timpal Jaehwan, ikut meraup segenggam penuh keripik kentang.

"Santai aja sih sama aku. Kayak sama siapa. Dimakan aja, itu dibawain ibu banyak banget pas terakhir aku pulang ke rumah. Padahal kan aku nggak gitu doyan ngemil," jawab Seungwan. "Oiya, kenapa jadinya kalian bertiga bisa pergi? Sampai mampir ke sini lagi. Berangkat jam berapa tadi?" tanya Seungwan.

"Ngajak Jonghyun sama Chaeyeon juga sebenernya. Minhyun nggak, udah pasti dia nggak bisa. Jonghyun kuhubungi kemarin katanya ada keperluan lain. Chaeyeon kalau cewek sendiri nggak mau. Kan biasanya ada kamu. Kita mendadak juga main ke sini, tiba-tiba aja pengen. Kalau direncanakan pasti Chaeyeon ikut," jawab Seongwoo.

"Tadi dari sana jam setengah empat pagi. Mau ngejar liat sunrise. Eh sampai sana berawan total. Baru cerah pas mataharinya udah naik," tambah Daniel. "Kamu terakhir pulang kapan deh?" tanya Daniel.

"Belum lama kok. Belum ada sebulan yang lalu,"

"Oh, pantes belum terlalu ngebet pulang ya. Aku udah menduga kenapa orang tuamu nggak ikut ngebet tau kamu beneran nggak jadi pulang hari ini. Belum kangen gitu toh," canda Seongwoo. "Ini kamu nggak ke mana-mana kan? Kenapa nggak pulang aja sih. Main sama kita. Kan kita bertiga nggak perlu jauh-jauh ke sini," tambahnya.

"Ya kan kalian tau sendiri orang tuaku nyantai. Kalau liburnya barang dua hari malah disuruh nggak usah pulang. Daripada capek bolak-balik, dari stasiun atau terminal ke rumah jauh juga kan," jawab Seungwan. "Kalau soal main sama kalian, Minhyun kan nggak bisa ikut dan aku nggak minta kalian ke sini, sama aja kan?"

Almost | Hwang Minhyun x Son SeungwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang