Maya POV
"May, ada kliennya Eche mau datang siang ini, kamu handle ya, Eche kan hari ini ga masuk"
Aku hanya mengangguk menanggapi pemberitahuan mbak Dian selaku atasan kami, Eche semalam sudah mengirimkan pesan kepadaku untuk menghandle kliennya yang baru mau datang untuk konsultasi.
Kami bertiga mendirikan wedding organiser ini sejak aku dan Eche lulus kuliah, mbak Dian selaku pemegang saham terbesar merangkap menjadi induk bagi aku dan Eche, karena mbak Dian lebih berpengalaman di bidang ini.
Kerjanya santai tidak terikat waktu, tetapi akan sangat sibuk begitu hari H datang, apalagi kalau ada dalam 1 hari kami mendapat 5 klien yang melangsungkan pernikahan bersamaan, terkadang kami sampai pulang pagi hari untuk mengecek semuanya aman terkendali.
Aku menyibukkan diriku membalas email-email atau pesan dari calon-calon klien yang masuk.
"Mbak Maya, ada tamu yang nyariin mbak Eche, tapi mbak Eche kan hari ini ga masuk, kliennya ketemu sama mbak Maya aja ya?" Suara security di kantor mengagetkanku.
Aku menutup MacBook ku, lalu tersenyum ke arahnya.
"Iya Pak, disuruh masuk aja ke ruang meeting, sebentar lagi saya ke sana" Kataku lalu berdiri dan merapikan rambutku dengan membuka kunciran cepolanku, mengganti sendal jepit dengan heels, melirik ke kaca sekilas untuk mengecek lipstickku.
Ok, new client I'm coming, semoga minat ya make jasa WO kami.
°°°
Mataku membulat tak tercaya ketika membuka pintu ruang meeting. Melihat seorang pria yang mendongak ke arah pintu yang terbuka melihat kedatanganku.
Dirinya langsung berdiri dengan tersenyum ke arahku.
"Halo, dengan mbak Eche ya? Saya Ivan yang kemarin lusa bikin janji temu sama mbak" Sapanya ramah, dirinya mengangsurkan tangannya untuk berjabat tangan.
Senyumku berasa kecut sambil menelan ludah.
Aku terdiam mematung mendongak menatap wajahnya.
Apa dosaku, tuhannnn??? Kenapa bisa ketemu lagi sama manusia tukang nyelak ini???
"Mbak, mbak baik-baik aja?" Suara pria itu membuatku menggelengkan kepala mengusir kebingungan dan kekagetanku.
"Ohh, iya, maaf-maaf, saya Maya, mbak Eche hari ini berhalangan masuk, jadi saya yang gantiin, ga kenapa-napa kan?" Tanyaku sambil menyambut uluran tangannya yang masih menggantung di udara.
Dirinya tersenyum, matanya lembut menatapku.
Hastagaaaaa, ini pria yang sama yang si tukang nyelak antrian itu kan?
Kenapa dirinya sekarang berubah menjadi sangat sopan dan sangat ramah.
Punya kepribadian ganda apa ya?
Tapi ko dia kaya gak ngenalin aku ya?
"Ga masalah ko mbak, yang penting kan pernikahan saya tetap berjalan" Katanya sambil kembali tersenyum.
Sumpah, pria di hadapanku ini sangat-sangat berbeda dengan pria yang menabrakku kemarin.
Apa dirinya yang sekarang ini bersikap professional karena bertemu denganku selaku konsultan pernikahannya?
Aku berdeham membersihkan kerongkonganku yang tiba-tiba berasa kering.
"Jadi kalo boleh tau, mas Ivan ya tadi namanya?" Tanyaku memastikan.
Dirinya mengangguk sambil kembali tersenyum.
Ya ampun, hobi banget ini laki senyum-senyum terus, makin keceh to the max.
KAMU SEDANG MEMBACA
My buggers
RomanceBEBERAPA PART SAYA HAPUS UTK KEPENTINGAN PENERBITAN Warning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 28/7/17 - 12/8/17