5. tak ku duga

8.2K 1K 122
                                    

Maya POV

Padahal kalau hari Sabtu itu waktunya aku mengais rejeki di coffee shop milik bang Bima.

Tapi Sabtu ini, mobilku sudah terparkir di depan rumah yang disulap menjadi kantor markas WO kami.

Aku melangkah masuk ke dalam ruangan, ku lihat Eche yang tersenyum ke arahku.

"Cemberut aja, napa sih? Ga suka lu ya ambil alih klien gue?" Sambut Eche begitu aku melemparkan tasku ke atas meja.

Aku menggeleng.

"Bukannya ga suka Che, siapa juga yang nolak pundi-pundi uang bonus abis dapat klien" Kataku sambil mengusap-usap wajahku.

"Lah terus kenapa? Eh si Ivan itu aslinya cakep ya?" Eche menggeser tubuhnya mendekat ke arahku.

Aku langsung menoleh ke arahnya.

"Ko lu bisa ngomong aslinya, emang udah ketemuan sama dia?" Tanyaku dengan alis bertaut, kulihat Eche mengambil handphone dari atas meja dan mengangsurkan layarnya ke arahku.

"Nihhh, gue kan kemarin sempat japrian sama dia di WhatsApp, gilaaaa kalo ga inget dia udah hampir milik perempuan lain, gue embat deh nih laki"

Aku melihat pic profile Ivan, di dalam photo aja ganteng gitu, aslinya apalagi, tidak mengecewakan.

Ehh mengecewakan sih, kan udah hampir milik perempuan lain.

Duhhh lagi-lagi aku meruntuki diriku sendiri yang bisa-bisanya berkhianat, padahal kan merasa ilpil sama kelakuan minusnya, tapi terpesona akan kekuatan senyuman dan mobil jaquar type f nya sih yang pastinya.

Aku menoleh ke arah Eche yang masih memandangi photo Ivan. Gimana kalau aku ceritain ke Eche soal Ivan yang udah bikin aku bad mood tempo hari itu ya.

Si cowok tukang nyelak.

Ahh udahlah ga penting nyeritain, hushh hushhhh aku berusaha mengusir perasaan aneh yang tiba-tiba muncul.

"Mbak Maya, tamunya udah datang di ruang meeting ya mbak"

Aku menoleh ke arah pintu, dan tersenyum ke bapak security.

"Siap, makasih Pak" Jawabku lalu menoleh ke arah Eche yang menegakkan punggungnya mendengar kata tamu, yang pastinya Ivan.

"Yakin lu ga mau ambil alih balik Ivan nih Che? Mayan loh buat cuci mata sebelum dirinya benar-benar keambil orang" Kataku sambil berdiri merapikan rambutku.

Eche nyengir sambil ikutan berdiri.

"Gue ikutan ke dalam bentar buat ngenalin diri selaku mantan konsultan gimana?" Tanyanya dengan wajah berseri.

Aku terkekeh.

"Kita jones banget ga sih Che" Kataku sambil masih terkekeh.

"Ga pa-pa jones, yang penting ketcehhh" Eche mengamit lenganku berjalan beriringan menuju ruang meeting.

°°°

Aku membuka pintu ruang meeting di ikuti Eche di belakangku.

"Halo mas Ivan, halo mbaaa...." Sapaku ramah melihat pasangan serasi yang bikin mata ini berasa kelilipan gajah, jadi bikin berair dan pengen sesengukan di pojokan ruangan.

Ivan dan calon istrinya yang cantik jelita berdiri tersenyum ke arahku dan kami bersalaman bergantian.

Eche maju selangkah ke depan dengan wajah berseri.

"Halo, mas Ivan ya, saya Eche, maaf loh kemarin saya berhalangan masuk jadi di handle teman saya ini" Eche tidak henti-hentinya melayangkan senyuman ke mereka, khususnya ke arah Ivan yang membalas senyumannya dengan tak kalah manisnya.

My buggersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang