Gerbang

13 0 0
                                    

Aku merasakan ketakutan besar ketika hewan itu membuka mulutnya. Aku merasa bahwa ia akan memakan kami.

Tiba-tiba terdengarlah suara menggema.

"Apakah dia yang menjadi perbincangan dewa-dewa suci?"

"Ya, tak kusangka dunia sudah membicarakannya."

"Pantaslah aku merasakan aura menjijikkan yang aneh. Aura tak memiliki akal." Kata Leviathan yang masih mendekat.

Dalam hatiku kesal. "Kenapa aku menjadi perbincangan orang, aku ingin hidup dengan benar."

Namun kupu-kupu Nurgeum justru membalasku. "Aku bisa mendengarkan pikiranmu nak, kau yang sekarang masih memakai tubuh lama meski dewi Tensha memberikanmu daging baru. Kau masih telanjang karna belum sempurna. Bahkan lingkungan dan kebijaksanaanmu belum muncul seutuhnya. Semua masih setengah."

"Ah.." aku tak bisa berkata apa-apa.

"Tenanglah, manusia tak sedang membicarakanmu. Hanya lingkungan dunia sesudah kematian seperti Dewa, Dewi, Aku, Dia kupu-kupu), Peri-peri, dan masih banyak lagi." Balas Leviathan.

"Lalu di mana aku akan disempurnakan?" Tanyaku.

"Herin yang belas kasih." Jawab paus belut bersayap itu.

Dari jauh dan kian mendekat, ia membuka mulutnya dan badai pun keluar dari dalam. Ia menghisap dan menelan kami.

Aku menjerit tak karuan. Namun kupu-kupu Nurgeum sepertinya sudah berpengalaman.

"Inilah gerbang Herin Forest" Katanya.

Itchy Soul (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang