Di dalam ketenangan tempat itu. Aku diberikan berkat yang buruk. Sangatlah buruk..
Jiwaku secara perlahan-lahan tertukar. Aku mulai tertawa dan merasa lucu akan kebodohan dewa-dewa ini. Apanya yang Muka, apanya yang Semesta, dan apanya yang Bijaksana.
"HAHAHA" tawaku meledak.
Bila aku membuka mata. Ada ikatan-ikatan serat tali putih yang mengambil daging-daging tubuhku. Aku mulai kurus dan ceking. Tetapi dewi Tensha berkata.
"Tenanglah, sebentar lagi tubuh barumu akan terbentuk. Dan kebijaksanaanmu akan timbul. Tak ada yang menyakitkan di sini. Jadi tenanglah" dewi Tensha terlihat sedih dan menteskan air mata. Namun ia memaksakan senyuman kecil itu.
Aku mulai mengerti dunia ini. Maka aku mulai merasa bingung. Rasa penasaran gatal muncul di benakku.
"Apa yang membuatmu sedih wahai dewi Tensha?" Kataku lembut.
"Tenanglah, ia hanya takut melepaskan kebodohannya kepadamu. Ia takut kehilangan kebodohan miliknya sendiri. Tak ada yang namanya dosa bagi dewa. Tetapi rasa bersalah akan tetap timbul. Ia takut kebodohan itu merusakmu." Kata Raff, Sang Semesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Itchy Soul (Ongoing)
PertualanganIalah seorang yang memiliki hati tenang dan tak berlonjak-lonjak. Seperti anak ayam yang baru keluar maupun seperti manusia di masa pubertas. Ia memandang semuanya dengan adil dan tak berat sebelah. Namun, justru itulah yang direbut oleh dewa-dewa b...