Kim Jaejong menatap istrinya mendengarkan segala cerita yang keluar dari bibir mungil Ahra lalu kedua matanya menatap anak perempuannya yang bermain bersama Kyuhyun juga Hyunoo salah satu anak pekerja di rumah mertuanya ruang keluarga yang cukup luas membuat dua anak berbeda umur itu asik bermain.
"Oppa kau tidak mendengarku?" Jaejong menatal Ahra lalu mengusap kepala istrinya.
"Aku mendengarnya sayang"
Jaejong mengecup kening Ahra lalu berjalan menghampiri Kyuhyun yang bermain bersama putrinya. Hyunoo menatap Jaejong dengan wajah tertawanya membuat Kyuhyun mengalihkan tatapannya menatap apa yang Hyunoo lihat.
"Orang lain berpikir jika kalian ayah dan anak" Kyuhyun tersenyum menatap Jaejong kakak iparnya itu benar-benar di luar dugaan.
"Mau mencoba tes DNA?" Kyuhyun menggeleng lalu membiarkan Hyunoo bermain kembali bersama Judy.
"Tanpa tes DNA pun sudah jelas darahku menagalir disana, dia terlihat sepertiku saat masih batita" Jaejong mengangguk setuju sejak awal dirinya memang merasa aneh melihat wajah Hyunoo sekan wajah itu mirip dengan seseorang.
Joohyun memasuki rumah utama berjalan mencari putranya yang bermain dengan anak mejikannya. Disana dia melihat jika Hyunoo bermain dengan Judy serta anak majikannya juga suami dari Ahra.
Hyunoo bahkan bermain mobil-mobilan yang entah di dapatkan dari mana. Sejak Sore tadi Hyunoo dibawa oleh Kyuhyun memang Joohyun tidak begitu memperhatikannya dan kembali mengerjakan tugasnya sebagai pekerja.
"Joohyun kau ingin mengambil Hyun?" Joohyun mengangguk dengan tersenyum. Tubuh kecil Hyun merinsek ke dalam pelukan Kyuhyun memberi tahu jika dirinya tidak mau ikut bersama ibunya.
"Sepertinya Hyun tidak mau" ada rasa sesak pada diri Joohyun apakah Hyun menganggap jika Kyuhyun adalah ayahnya? Hyunoo tidak pernah bersikap sepeti ini pada pria manapun.
"Biarkan Hyun disini ketika sudah tidur Kyuhyun akan mengantarkannya padamu" ucap Jaejong pelan.
"Tidak itu akan merepotkan untuk tuan muda Kyuhyun" Kyuhyun menatap Joohyun dengan tajam membuat nyali Joohyun menciut.
"Hyun ayo kau harus tidur" Hyun menggelengkan kepalanya menatap ibunya dengan wajah ingin menangis hingga akhirnya tangisnya pecah.
Joohyun menatap Kyuhyun yang bangkit dari duduknya lalu pergi menaiki lantai dua. Jantungnya berdegup kencang mengingat tatapan tajam milik Kyuhyun. Apakah dirinya melakukan kesalahn kembali?
"Kembali ke kamarmu Joohyun baiarkan Hyun bersama Kyuhyun dahulu"
"Tapi Hyun menangis tadi" Jaejong menatap Joohyun tersenyum lalu menepuk pelan punggung putrinya yang merasakan kantuk.
"Tidak apa nanti jika sudah tidur Kyuhyun akan memberikan Hyun padamu" Joohyun mengangguk pelan lalu berjalan kembali ke paviliun dimana kamarnya berada.
Kyuhyun menatap putranya yang tertidur hanya mata gadis itu yang sama dengan mata milik Hyunoo sedangkan yang lainnya menjiplak seluruh tubuhnya.
"Tidur yang nyenyak Hyun" Kyuhyun menatap jam di kamarnya yang menunjukkan pukul sembilan malam. Dirinya membuat penghalang di bagian sisi Hyunoo agar anaknya tidak terjatuh lalu berjalan ke luar kamar.
Kyuhyun mengeyuk pintu ruang kerja ayahnya dengan pelan setelahnya berjalan masuk mendapati jika ibunya juga berada disana.
Kyuhyun duduk di hadapan ayahnya lalu merasakan pipi kirinya tertampar keras setelahnya Cho Seunghwan melemparkan sebuah map pada Kyuhyun.
Hanna meringis menatap putranya bagi Seunghwan itu belum seberapa dirinya akan kembali memberikan Kyuhyun pelajaran nanti jika saatnya tiba.
Kyuhyun membaca dengan serius umur dirinya dengan Joohyun terpaut jauh umur mereka terpaut tujuh tahun. Kemudian mendesis pelan saat mengetahui latar belakang keluarga gadis itu hingga bagaimana gadis itu bertahan hidup.
"Appa ingin kau segera bertanggung jawab" tanpa diminta pun Kyuhyun akan bertanggung jawab pada Joohyun. Masalahnya adalah bagaimana cara agar Joohyun mau menikah dengannya.
"Kedua keluarga memiliki hubungan kerjasama dengan perusahaan. Appa ingin melihat reaksi keduanya saat bertemu dengan anaknya. Bagaimana bisa mereka menelantarkan putri mereka begitu saja" Hanna mengusap punggung suaminya dirinya juga tidak menyangka. Joohyun wanita yang sangat malang.
Kyuhyun keluar dari ruangan ayahnya kembali ke kamar tubuhnya terasa sangat lelah mengetahui siapa Joohyun. Kedua matanya menatap sosok Joohyun yang mengetuk pintu kamarnya dengan pelan.
"Apa yang kau lakukan?" Joohyun berjengit terkejut melihat Kyuhyun berada di belakangnya.
"Saya mau mengambil Hyunoo tuan muda" Kyuhyun membuka pintu kamarnya membiarkan Joohyun masuk setelah itu menutup pintu kamarnya lalu menguncinya.
Gadis itu tidak banyak berubah hanya lekukkan yang dulu terlihat tidak menonjol kini terlihat menonjol di tempat yang seharusnya. Masih sama seperti dulu hanya gadis itu yang berhasil membuatnya hilang kendali. Tidak ada yang salah dengan Joohyun tiga hari dirinya berada di rumah wanita itu selalu memakai pakaian tertutup baju dengan lengan panjang juga rok dibawah lutut wajah tanpa polesan apapun rambut yang selalu diikat satu kebelakang menampilkan leher jenjangnya.
Tangan Joohyun tertarik ke belakang hingga tubuhnya terdorong membentur dinding kamar kedua matanya menatap Kyuhyun dengan takut. Tangan Kyuhyun mencengkeram dengan kuat pergelangan tangan Joohyun.
Menempelkan kembali bibirnya pada bibir milik Joohyun setelah tiga tahun berlalu rasa yang masih sama membuat jantungnya berdebar tidak menentu. Semakin keras Joohyun menolak semakin keras juga niat Kyuhyun untuk menciumnya.
Joohyun lelah hingga akhirnya mengikuti permainan Kyuhyun membiarkan Kyuhyun menciumnya dengan lembut ciuman yang akhirnya membuat kedua kakinya lemas jika tidak dengan sigap tangan kiri Kyuhyun menyangganya.
Napas keduanya saling beradu Kyuhyun bahkan bisa merasakan jika Joohyun masih berusaha menghirup udara sedalam mungkin membuat kedua dada mereka yang sesekali bersentuhan. Kyuhyun kembali memagut bibir Joohyun dengan pelan merasakan dengan lembut bagaimana bibir itu dengan kaku membalas menciumnya. Gairah itu bangkit lagi kedua tangan Kyuhyun kini mengusap pinggang Joohyun di balik kaus besarnya merasakan kembali kulitnya yang bersentuhan dengan kulit Joohyun.
Seolah sadar Joohyun mendorong tubuh besar Kyuhyun membuat jarak diantara keduanya. Kedua mata Joohyun menatap Kyuhyun dengan takut lalu dengan gerakan cepat mengambil Hyunoo dalam gendongannya mengabaikan jika Kyuhyun menatapnya dengan tajam.
Joohyun berusaha membuka pintu kamar Kyuhyun tapi percuma pintu itu di kunci oleh pemiliknya. Langkah kaki milik Kyuhyun membuatnya takut dirinya ingin segera keluar dari kamar ini.
"Tidur nyenyak Hyun" Kyuhyun kecup kening putranya lalu menatap tubuh Joohyun dari belakang. Tangan kanannya melingkar pada perut Joohyun membuat wanita itu menegang.
"Pastikan jika orang lain tidak mengetahuinya" Joohyun mengaggukkan kepalanya dengan takut lalu Kyuhyun memasukkan kunci kamarnya pada lubang pintu itu memutarnya dengan pelan kemudian membuarkan wanita yang menggendong Hyunoo keluar dari kamarnya.
"Jika dulu aku menginginkan tidak bertemu kembali maka sekarang aku menginginkanmu berada di sisiku Seo Joohyun" gumam Kyuhyun memperhatikan langkah Joohyun.
Joohyun memegang dadanya yang berdegup kencang kedua matanya menatap Hyunoo yang tertidur nyenyak. Bagaimana bisa mereka berciuman dengan begitu intens ini pertama kalinya mereka bertemu tapi rasanya tidak asing. Mendadak Joohyun memegang kedua pipinya yang memerah.
"Tidak, kau tidak boleh menyukainya Joohyun" gumamnya menyadarkam dirinya sendiri.
Seumur hidupnya baru kali ini dirinya mempunyai rasa menyukai lawan jenis. Joohyun adalah seorang wanita beranak satu tanpa sebuah pernikahan orang lain akan berpikir dua kali untuk mendekatinya. Cho Hanna dan suaminya pasti akan mengusir Joohyun hari itu juga jika tahu apa yang terjadi. Tidak masalah orang lain tidak menyukainya dan tidak menginginkannya asal anaknya bisa diterima dan tidak menghakiminya dia rela.
![](https://img.wattpad.com/cover/117612199-288-k29595.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FINE
Romance3rd Korean Story Main Role : Seo Joohyun Cho Kyuhyun Gadis itu mempunyai kedua orangtua yang sudah bercerai tinggal bersama keluarga ibunya membuatnya harus menelan pil pahit karna tetap tidak mempunyai teman, hidup dalam kesepian meskipun sekitarn...