8. New Life

10.5K 760 25
                                    

Joohyun menatap keluar jendela ruang tunggu pengantin dengan tatapan sendu seharusnya hari ini adalah hari yang membahagiakan untuknya tapi kenapa rasanya sangat sedih.

Pintu ruangan itu terbuka menampilkan Kyuhyun yang berdiri disana dengan tuxedonya. Kyuhyun berjalan menghampiri Joohyun yang menundukkan kepalanya Kyuhyun menautkan tangannya dengan tangan Joohyun berjongkok dihadapan Joohyun berusaha melihat wajah Joohyun.

"Apa yang mengganggu pikiranmu?" Joohyun terdiam dengan kedua mata menatap Kyuhyun tidak berniat membalas ucapan pria tampan dihadapannya.

"Kau harus membuktikan jika dirimu layak untuk diakui jangan mencemaskan apapun" Kenapa Kyuhyun begitu mengerti dirinya? Apa Kyuhyun memang tahu tentang dirinya?

Joohyun tidak mengerti dengan jalan hidupnya bagaimana bisa dirinya menjadi istri Kyuhyun beberapa saat lagi. Mengingat kejadian beberapa hari kebelakang membuatnya terasa aneh. Bagaimana bisa Hanna bisa menyetujui ucapan Ahra padahal Joohyun yakin jika Ahra hanya asal bicara.

"Bagaimana bisa kita menikah tanpa rasa cinta" Kyuhyun mengerti ada banyak hal yang membuat Joohyun menjadi ragu seperti ini.

"Dalam sebuah pernikahan pondasi pertama adalah sebuah kepercayaan lalu cinta dan kasih sayang. Kau bisa mempercayaiku menjagamu dan Hyunoo serta anak-anak kita kelak cinta akan tumbuh dengan seiring berjalan waktu" Kyuhyun tersenyum menatap wajah Joohyun yang kini memerah malu wanita ini benar-benar lugu.

"Bisakah kita melangkah bersama?" Joohyun menatap Kyuhyun yang menganggukkan kepalanya tersenyum menatap Joohyun.

"Percaya padaku jika semua akan baik-baik saja" Kyuhyun berdiri dari hadapan Joohyun. Wanita ini benar-benar harus belajar banyak hal tentang kehidupan yang tidak manis. Dan Kyuhyun akan dengan senang hati menuntunnya untuk berjalan bersama saling berdampingan.

"Joohyun kau sudah siap" Joohyun berdiri dari duduknya berjalan menghampiri Seunghwan mengabaikan Kyuhyun yang menatap Joohyun tidak percaya.

"Kembali ke altar Cho Kyuhyun!" Dengan percaya diri Kyuhyun meninggalkan Joohyun dengan ayahnya untuk berdiri di altar menunggu mempelai wanitanya.

Seunghwan menatap pintu besar di hadapannya disampingnya Joohyun terlihat gugup sama seperti dirinya meskipun dulu juga dirinya pernah mengantarkan Ahra pada Jaejong kini dirinya akan mengantarkan kembali Joohyun pada putranya Kyuhyun.

Seunghwan menepuk pelan punggung tangan Joohyun berusaha menenangkan wanita itu hal yang dulu juga pernah dilakukan untuk Ahra.

"Aku tidak akan membiarkan menantuku terjatuh" Joohyun tersenyum lega entah mengapa rasa gugup dan takut itu hilang bersamaan.

Jika ayahnya yang berada di posisi Cho Seunghwan apa mungkin ayahnya akan mengucapkan kalimat yang sama? Tidak Joohyun memikirkanmu saja mereka pasti tidak pernah.

Kau berdiri disini melangkah untuk masa depanmu bersama suami serta anakmu Joohyun jangan menoleh ke belakang jika kau tidak ingin tersakiti kembali seperti dahulu jadikanlah mereka pelajaran berhargamu jadikanlah mereka guru untukmu.

"Saya bersedia" senyum di wajah Kyuhyun semakin merekah mendengar ucapan Joohyun.

Judy datang membawakan sekotak cincin yang mereka pedan beberapa minggu lalu saat mempersiapkan pernikahan ini. Jari manis Joohyun dan Kyuhyun kini terpasang sebuah cincin manis pengikat mereka.

Kyuhyun mengecup kening Joohyun menghirup aroma vanila disana aroma yang begitu menenangkan dirinya. Kedua pipi Joohyun bersemu merasakan jemari tangan Kyuhyun mengusap pipinya.

"Rona merah dipipimu hanya aku yang boleh melihatnya" Kyuhyun bahkan berpikir jika usia Joohyun baru 14tahun dimana saat itu adalah masa seorang gadis sering merona melihat pria yang disukainya.

Acara mereka berlanjut di halaman belakang hotel tempat mereka mengadakan pernikahan. Joohyun bahkan tertawa dengan lepas melihat kelucuan putranya bersama keluarga Kyuhyun.

Kyuhyun sendiri menatap Joohyun dari jauh dengan segelas wine merah ditangannya tidak memperhatikan apa yang teman-temannya bicarakan.

Bagaimana bisa mereka membuatmu bersedih jika tawamu terlihat sangat menyejukkan. Kyuhyun tersentak begitu temannya menepuk bahunya dengan keras.

"Pengantin baru memang tidak bisa terlalu berjauhan, cepat hampiri istrimu" Kyuhyun tertawa menatap Changmin teman kecilnya yang hingga saat ini masih setia bersama-sama dengannya dalam keadaan apapun.

"Mau ikut berdansa seperti mereka?" Joohyun menggelengkan kepalanya menolak. Dirinya tidak bisa berdansa atau apapun itu.

Joohyun menutup wajahnya malu begitu tangannya di tarik Kyuhyun. Kedua tangannya melingkar pada leher Kyuhyun sedangkan tangan pria itu berada di pinggangnya. Dengan jarak yang cukup dekat ini Kyuhyun bahkan bisa merasakan jika Joohyun sangat gugup aroma vanila yang dirinya sukai menguar begitu saja memasuki indra lenciumannya dengan sembarang.

"Aku suka aroma vanila milikmu" Joohyun tersenyum canggung pasalnya sabun yang dipakai Joohyun bukanlah sabun dengan kualitas terbaik hanya sabun murahan beraroma vanila yang harganya pas untuk kantung bulanannya. Terlebih susu yang di belikannya untuk Hyunoo juga bukan susu murah jadi Joohyun harus benar-benar bisa mengatur keuangannya.

"Tuan muda sudah makan?" Kyuhyun menatap kedua mata Joohyun tajam membuat wanita di hadapannya takut. Katakan pada Kyuhyun suami istri mana yang memanggil suaminya dengan sebutan tuan muda.

"Oppa kau bisa memanggilku Kyuhyun Oppa" Joohyun mengangguk menggumamkan permintaan maafnya kemudian tangannya di tarik pada meja yang berisikan makanan. Kyuhyun mengambil makanan ringan disana.

Jantung Joohyun berdegup kencang merasakan tangan hangat milik Kyuhyun, kenapa? Dirinya sama sekali tidak memiliki riwayat penyakit jantung lalu kenapa jantungnya terus berdegup kencang?

Mereka duduk berkumpul di sebuah meja disana sudah ada keluarga kecil Ahra yang bahkan Hyunoo juga sudah berada di pangkuan Ahra setelah ikut berdansa bersama.

Hyunoo merentangkan tangannya pada Kyuhyun seolah paham siapa sebenarnya Kyuhyun dan dengan senang hati Kyuhyun akan menggendong Hyunoo ke dalam dekapannya mengelus pelan punggung Hyunoo menidurkan putranya yang sudah lelah.

Joohyun mengambil kue beras dan menyuapkannya pada Kyuhyun membiarkan pria yang kini berstatus sebagai suaminya memakan makanan dari tangannya. Dari kejauhan Hanna dan Seunghwan melihat semuanya berharap jika kedua akan terus bersama dan Kyuhyun harus segera mengatakan kebenarannya.

...

Joohyun menatap pantulan dirinya di depan cermin kamar mandi milik Kyuhyun. Pikirannya berkelana jauh apa yang akan terjadi jika dirinya berada dalam ruang yang sama dengan Kyuhyun. Dres putih tipis dengan panjang di bawah lututnya kalian salah jika Joohyun akan menggunakan lingerie karna Kyuhyun melarangnya tadi saat mereka baru saja masuk ke dalam kamar.

Kyuhyun menatap Joohyun yang baru saja keluar dari kamar mandi kemudian tersenyum tipis wanita itu mendengarkan ucapannya.

Joohyun berjalan menghampiri Kyuhyun yang menepuk ranjang sebelahnya menyuruh wanita itu untuk duduk di sampingnya. Joohyun menahan napasnya saat tangan Kyuhyun melingkar pada pundak nya membuat jarak mereka semakin tidak ada.

Tangan kanan Kyuhyun masih memegang tablet menunjukkan grafik-grafik yang tidak di mengerti Joohyun sedangkan tangan kiri pria itu mengusap lengan kiri milik Joohyun.

Kyuhyun meletakkan tabletnya lalu beralih menatap Joohyun yang memandang tautan tangannya sendiri.

"Kita tidur ini sudah cukup larut" Joohyun menatap Kyuhyun tidak percaya. Mereka akan langsung tidur?

"Kita akan tidur?" Kyuhyun mengusap puncak kepala Joohyun gemas lalu merebahkan tubuhnya menyuruh wanita itu tidur dalam pelukannya.

"Masih banyak waktu untuk malam pertama kita Joo" kedua pipi Joohyun memerah mendengarkan ucapan Kyuhyun.



FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang