Kyuhyun menatap deretan kalimat yang berada di atas kertas putih di tangannya membaca dengan teliti setiap kalimat disana mengartikan setiap kalimat dengan otak pintarnya. Satu bulan sudah satu bulan dirinya kembali bekerja seperti dulu hanya saja kini ada yang berbeda ketika dirinya hendak berangkat kerja maupun pulang dari rutinitas kantornya.
Dirumahnya, ada dua orang yang kini berarti dalam hidup Kyuhyun menunggu kehadirannya dengan pelukkan serta senyum mereka membayangkannya saja sudah membuat dirinya ingin segera pulang ke rumah.
Waktu makan siang Kyuhyun akan pergi bersama Changmin teman yang sejak kecil sudah bersamanya. Kyuhyun bahkan menceritakan tentang kejadian tiga tahun lalu kejadian dimana dirinya menghilang saat perayaan kemenangan salah satunproyeknyang ditanganinya.
"Kau datang sendiri?" Changmin melemparkan serbet makan siangnya ke arah Kyuhyun membuat pria itu tertawa dengan keras.
"Kau benar-benar harus melepas gelar playboy mu" Changmin memutar kedua matanya malas menatap senyum mengejek milik Kyuhyun.
"Haruskah aku menghamili seorang gadis?" Kyuhyun melebarkan kedua matanya menatap kesal Changmin temannya satu ini memang paling ahli membalas semua perkataannya.
"Yak! Jangan pernah mencobanya ku ingatkan kau" sontak keduanya tertawa dengan keras mengabaikan beberapa pengunjung yang menatap mereka terganggu.
"Aku akan berkunjung ke rumahmu lain waktu Hyunoo benar-benar mirip denganmu saat kita masih kecil dulu" Kyuhyun membenarkan ucapan Changmin putranya memang benar-benar duplikat dirinya. Pendiam dan lebih banyak dengan tindakan tapi sangat menyebalkan jika sudah ingin mendapatkan sesuatu.
"Bagaimana dengan akhir pekan ini? Kebetulan keponakanku juga akan menginap di rumah" Senyum di wajah Changmin merekah pekerjaannya sebagai dokter anak-anak membuatnya lebih dekat dengan mereka.
"Dengan senang hati aku akan datang" Dulu sekali Kyuhyun juga ingin menjadi dokter menyelamatkan banyak orang tetapi melihat ayahnya yang nampak lelah Kyuhyun mengerti semakin dewasa dirinya juga pikirannya Kyuhyun harus mengambil peran ayahnya di perusahaannya. Tanda tangannya sangat berarti untuk kelangsungan hidup para karyawannya.
"Apa kau sudah mengatakan kejadian beberapa tahun lalu?" Kyuhyun menggelengkan kepalanya menjawan pertanyaan Changmin.
"Aku belum mendapatkan keberanian itu rasanya sangat bersalah dahulu aku begitu tidak menginginkan kami bertemu lagi tapi sekarang rasanya sangat rindu jika berjauhan" Changmin tertawa mendengarkan ucapan Kyuhyun.
"Kau benar-benar jatuh cinta padanya man!" Kyuhyun tersenyum tipis membenarkan ucapan Changmin. Benar, jantung yang berdegup kencang hanya dengan melihat wajah Joohyun rasa senang yang menggelitik ketika mendapatkan senyum manis wanita itu nalurinya bahkan sangat sulit untuk di kontrol saat malam hari aroma vanila yang membuat pikirannya kacau.
"Kau mengahabiskan waktumu dengan melamunkan istrimu Kyuhyun? Baiklah aku akan kembali ke rumah sakit" Kyuhyun terkekeh lalu membiarkan temannya pergi kembali untuk bekerja.
...
Hyunoo berlari kencang begitu mendengarkan suara mesin mobil milik ayahnya menghampiri ayahnya yang baru saja tiba. Kyuhyun tersenyum begitu membuka pintu mobilnya menggendong Hyunoo yang sekarang semakin bertambah berat badannya mencium kening anaknya.
"Appa kau harus mencoba kue yang kami buat rasanya benar-benar manis Hyun suka" Kyuhyun tersenyum mendengarkan cerita putranya lalu kedua matanya menatap Joohyun yang tersenyum menghampirinya.
Bibirnya mengecup kening sang istri yang kemudian mereka mendengar suara terkekeh milik Hyunoo dengan cepat Joohyun mengambil alih tas juga jas kerja milik Kyuhyun meletakkannya di kamar mereka.
Tinggal dengan Kyuhyun beberapa minggu ini membuat Joohyun senang pria itu memperlakukan dirinya dengan sangat istimewa begitupun dengan Hyunoo. Kyuhyun akan pergi bekerja pada pukul delapan pagi dan sampai dirumah pukul empat sore selalu pulang lebih awal.
Terkadang Kyuhyun juga akan membawa pekerjaannya pulang setelah Hyunoo tidur maka Kyuhyun akan kembali menyelesaikan pekerjaannya. Kadang Joohyun merasa bersalah karna hingga sekarang dirinya belum menjalankan kewajibannya sebagai istri pada Kyuhyun.
"Aku sudah menyiapkan air hangat Oppa bisa mandi sekarang" Kyuhyun tersenyum menatap Joohyun lalu bergegas untuk membersihkan dirinya.
Joohyun menyiapkan makan malam seperti biasa, ini malam sabtu dan mereka sepakat untuk menonton film di bioskop bertema animasi untuk Hyunoo. Kyuhyun benar-benar berusaha keras meluangkan waktu yang terbuang hanya untuk putranya kali ini dirinya ingin menjadi seperti ayahnya yang selalu memperhatikan anak-anaknya.
Dengan pakaian santainya Kyuhyun berjalan melangkahkan kadua kakinya ke arah dapur tempat dimana dirinya bisa melihat Joohyun yang memasak, masakan wanita itu sungguh enak Kyuhyun bahkan selalu minta porsi lebih untuk setiap makan malam dan makan malamnya begitupun dengan Hyunoo seakan tidak inginnkalah dari ayahnya.
Kyuhyun menatap makan malam di hadapannya dengan senang makanan berbau daging adalah makanan kesukaannya sedang sayur adalah hal yang tidak disukainya tapi Joohyun berhasil mengolah keduanya menjadi bahan makanan yang menggugah selera makannya.
"Appa kita jadi menonton di layar besar seperti minggu lalu bukan?" Kyuhyun mengangguk menatap Hyunoo.
"Telan dulu makanan mu Hyun" Hyunoo menatap joohyun dengan meminta maaf lalu kembali melanjutkan makan malam mereka.
Malam memang belum terlalu larut tepat setelah makan malam mereka bersiap untuk pergi dan sekarang mereka berada dalam bioskop yang menjadi bioskop terbesar di Seoul. Hyunoo berada dalam gendongan kyuhyun sedangkan tangan kanan Kyuhyun mengenggam erat tangan Joohyun katakanlah jika apa yang dilakukan Kyuhyun konyol tapi percayalah jika Kyuhyun tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi.
Kyuhyun mengeluarkan kartu bioskop bertuliskan vip pada petugas setelah memesan tiga tiket untuk menonton mengambil kelas keluarga vip untuk mereka tonton. Joohyun bahkan pernah bertanya pada dirinya sendiri seberapa kaya Kyuhyun hingga selalu mengeluarkan uangnya dengan mudah tanpa berpikir panjang.
Kyuhyun menurunkan Hyunoo lalu menatap pada antrian makanan menuntun keduanya untuk mencari tempat duduk.
"Ingin minum sesuatu?" Joohyun menggeleng lalu menatap Hyunoo yang terpaku pada layar besar menampilkan berbagai trailer film yang akan rilis tahun ini.
"Bagaimana dengan coklat panas untuk Hyun dan popcorn?" Kyuhyun lalu mengangguk berjalan pada penjual makanan menuliskan pesanan yang akan dikirim pada ruang vip keluarga nanti.
Joohyun dan Hyunoo berdiri begitu petugas memberitahu jika pintu vip terbuka untuk film animasi yang akan mereka tonton Kyuhyun berjalan di belakang mereka membiarkan keduanya berjalan didepannya.
Kyuhyun menatap layar besar di hadapannya dengan tertawa begitu animasi di hadapannya melakukan hal konyol lalu kedua matanya beralih menatap Hyunoo di sebelah kanannya yang masih menatap layar dengan fokus juga Joohyun yang juga menatap layar datar itu.
"Joo" Joohyun menoleh menatap Kyuhyun yang kini juga menatapnya wajah Kyuhyun semakin dekat dengan wajah Joohyun.
"Eomma bisakah kita membuat kue dengan bentuk mobil seperti itu?" Kyuhyun merutuk dalam hati karna tingkah Hyunoo, sedikit lagi.
Kyuhyun menatap Joohyun merasakan sesuatu menempel di pipi kanannya wajah Joohyun sangat dekat dengan wajahnya membuat senyum di wajah Kyuhyun terbit di kegelapan ruang bioskop.
Kyuhyun menempelkan bibirnya dengan bibir Joohyun beruntung Kyuhyun memesan vip untuk keluarga orang lain tidak akan melihat apa yang mereka lakukan karna kursi yang memang memiliki sandaran tinggi dengan bentuk setengah lingkaran juga meja di tengah mereka.
Kyuhyun semakin memperdalam ciumannya merasakan jika nalurinya semakin tidak bisa di lepas hingga merasakan perih pada perutnya yang dicubit Joohyun napas wanita itu terengah.
"Ada Hyun disini" Kyuhyun tertawa pelan mengusap tengkuk lehernya yang tidak gatal. Kyuhyun benar-benar kehilangan akalnya jka berada di dekat Joohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINE
Romance3rd Korean Story Main Role : Seo Joohyun Cho Kyuhyun Gadis itu mempunyai kedua orangtua yang sudah bercerai tinggal bersama keluarga ibunya membuatnya harus menelan pil pahit karna tetap tidak mempunyai teman, hidup dalam kesepian meskipun sekitarn...