9. Home

10.5K 723 17
                                    

Rumah. Menurutmu apa definisi sebuah rumah?

Tempat berlindung dari terik matahari dan dinginnya air hujan? Itu sudah biasa.

Tempat kita kembali kepada Tuhan karna waktu kita di dunia sudah selesai, itu pasti.

Karna sekarang bagi Joohyun selain Hyunoo tempatnya untuk berlindung dan kembali adalah Kyuhyun salah satu alasan karna Kyuhyun kini memiliki posisi penting dalam hidupnya.

"Sudah selesai?" Joohyun mengalihkan pandangannya pada Kyuhyun yang baru saja masuk ke dalam kamar mereka dengan Hyunoo yang berada di gendongan pria itu.

"Sudah, pakaian Oppa aku hanya membawa sedikit seperti permintaanmu" Kyuhyun mengangguk lalu meletakkan Hyunoo pada ranjang mereka bermain disana dengan Kyuhyun yang merebahkan dirinya.

Umur Hyunoo akan menginjak empat tahun tubuh putranya akan semakin besar makin hari juga banyak sekali hal yang terus ditanyakan olehnya. Rasa penasaran anak-anak memang menakjubkan orangtua harus pintar menjawabnya agar si anak juga tidak salah dalam mengartikan.

"Aku berpikir tentang sekolah Hyunoo bagaimana jika kita masukkan dengan tempat yang sama seperti sekolah Judy?" Joohyun menghampiri Kyuhyun lalu menatap Hyunoo.

"Umur Hyun baru menginjak empat tahun masih terlalu lama untuk sekolah lagipula kita belum mengurus akta kelahiran untuknya" Kyuhyun tersenyum mengacak puncak kepala Joohyun gemas.

"Aku sudah mengurusnya setelah minggu kemarin kita menikah jangan khawatirkan apapun" Joohyun mengangguk lalu menatap Hyunoo yang juga menatapnya.

"Hyun ingin sekolah?" Hyunoo menatap bingung kedua orangtuanya tidak mengerti pertanyaan keduanya.

"Sekolah apa?" Kyuhyun membawa Hyunoo dalam pangkuannya tubuh Hyunoo semakin berisi saja.

"Sekolah itu tempat untuk belajar menjadi pintar, seperti Judy Noona Hyunoo juga bisa mendapatkan banyak teman" otak pintar Hyunoo bekerja keras mengartikan ucapan Kyuhyun.

"Aku mau teman Appa, besok sekolah oke" Joohyun tersenyum menatap interaksi keduanya persis seperti anak dan ayahnya.

...

Joohyun menatap rumah di hadapannya, rumah yang cukup menjadi tempat berteduh keluarga kecilnya. Rumah ini memang sudah lama Kyuhyun beli untuk tempat tinggal dirinya bersama keluarganya setelah menikah rumah yang di belinya saat penghasilannya cukup untuk membeli sebuah rumah.

Rumah yang bisa di katakan besar itu memiliki halaman yang luas cukup luas untuk membuat pesta bbq bersama keluarga atau hanya sekedar berkumpul. Ada dua orang penjaga di depan gerbang juga dua orang pekerja di dalam rumah yang bertugas merawat rumah Kyuhyun.

"Ayo kita lihat kamarmu boy" Hyunoo memekik girang di gendongan Kyuhyun melangkah memasuki rumah dengan dua lantai.

Hyunoo melompat dengan girang di atas kasur barunya menatap area kamarnya yang baru dengan nuansa biru persis sekali dengan karakter putranya. Kyuhyun dan Joohyun tersenyum menatap putranya.

"Mau melihat kamar utama?" Joohyun mengikuti langkah Kyuhyun yang membawanya pada sebuah kamar dengan ruang yang lebih besar lebih besar dibandingkan dengan kamar Kyuhyun di rumah utama. Ini yang akan menjadi kamar mereka berdua.

"Ini cukup besar" Kyuhyun mengangguk setuju sejak awal memang itu tujuannya kamar utamanya yang memang harus lebih besar daripada kamar lainnya.

"Mau melihat walk in closet kita? Aku menyuruh seketarisku untuk menambahkan beberapa baju untuk kau pakai" tangan Kyuhyun menggandeng tangan Joohyun menghampiri sebuah pintu yang langsung memperlihatkan baju-baju milik Joohyun serta Kyuhyun ada juga tas-tas kecil juga beberapa jam tangan disana dengan merk ternama

"Kupikir ini berlebihan" Joohyun menatap Kyuhyun di belakangnya bersandar pada dinding dengan kedua tangan terlipat di dada.

"Tidak ada yang berlebihan untuk keluarga kecilku" Joohyun tersenyum menghampiri Kyuhyun memeluk pria itu dan di balas hangat oleh Kyuhyun.

Jantungnya berdetak lebih kencang ketika Joohyun memeluknya dengan begitu erat menyalurkan rasa terima kasih padanya, aroma vanila yang menguar begitu saja akan menjadi aroma favorit baginya sekarang.

"Ayo makan siang Hyun pasti sudah menunggu untuk makan siang" Joohyun melepaskan pelukannya lalu berjalan beriringan keluar dari kamar di lantai dua ini menghampiri kamar Hyunoo. Putranya itu kini malah asik membuka berbagai buku yang masih belum bia di bacanya.

"Hyun tidak mau makan siang?" Hyunoo menatap kedua orangtuanya lalu berlari dengan membawa sebuah buku meminta Kyuhyun menggendongnya. Joohyun bahkan heran kenapa anaknya sangat manja pada Kyuhyun.

Joohyun membantu para pekerja yang mempersiapkan makan siang mereka sedangkan Kyuhyun dan Hyunoo keduanya berada di ruang keluarga dengan buku berada di tangan Kyuhyun sedangkan Hyunoo memperhatikan ayahnya yang membaca buku berjudul little prince.

Kyuhyun dan Hyunoo menatap Joohyun memanggil mereka jika makan siang sudah siap. Kyuhyun membantu Hyunoo untuk duduk di kursi tinggi itu lalu Joohyun mengambil makan siang untuk Kyuhyun juga Hyunoo.

"Appa, Hyun ingin bisa membaca" Kyuhyun menatap putranya tersenyum.

Dulu Joohyun akan belajar sangat rajin hingga memperoleh beasiswa agar bisa sekolah dan melanjutkan pendidikannya. Joohyun ingat saat itu ketika dirinya berada di tingkat tiga sekolah dasar kedua orangtuanya sudah bercerai membuatnya tinggal bersama ibu sejak itu dirinya selalu belajar dengan rajin berusaha tidak merepotkan ibunya serta keluarga barunya itu.

Bohong jika Joohyun tidak iri dengan Sooyoung anak dari keluarga ibunya ataupun Jungmyun dan Kibum anak dari keluarga ayahnya mereka mendapatkan fasilitas sebagai seorang anak. Mendapatkan banyak teman bermain setelah selelai sekolah berkumpul bersama keluarga di malam hari sedangkan Joohyun gadis itu akan pergi ke purpustakaan pada jam istirahat uang yang setiap bulannya selalu di berikan ibunya akan dirinya tabung ataupun kebutuhan mendesak dirinya berusaha tidak meminta pada ibu atau ayahnya sendiri.

Hari itu saat dirinya dan Sooyoung akan pergi ke sekolah di antar oleh supir keluarga, Sooyoung meminta supir itu berhenti dengan jarak yang cukup jauh dari sekolah mereka mengatakan pada Joohyun tidak ingin satu orang di sekolah tahu jika mereka bersaudara. Maka sejak saat itu Joohyun akan berangkat lebih pagi untuk sekolah membawa sarapan paginya untuk di makan di sekolah.

Joohyun bahkan iri pada Joohyun yang selalu merayakan hari ulang tahunnya mendpatkan pelukan dari kedua orangtuanya mendapatkan teman-temannya datang ke acara yang diadakannya mendapatkan begitu banyak hadiah serta kue serta lilin ulang tahun sedangkan Joohyun gadis itu akan berdiam diri di dalam kamar atas perintah Sooyoung.

Ketika Sooyoung mendapatkan mobil sebagai hadiah karna gadis itu mendapatkan peringkat dua puluh besar Joohyun hanya bisa memandang sedih dirinya yang mendapatkan peringkat satu bahkan tidak mendapatkan apapun.

Joohyun akan menjadi gadis pintar tak kasat mata di sekolahnya tidak akan ada yang mengenalnya yah dan sedikit Joohyun bersyukur karna tidak mempunyai teman yang hanya berteman karna harta yang dimiliki, memangnya Joohyun punya apa untuk di pamerkan?

Bahkan di hari pernikahannya pun kedua orangtuanya tidak ada yang hadir, Kyuhyun bahkan mengantarkan langsung undangan tersebut.

Kali ini saja bisakah dirinya meminta sebuah kebahagiaan bersama Kyuhyun dan Hyunoo, untuk kali ini saja Joohyun memohon.

"Sayang kau melamun" Joohyun menatap Kyuhyun tersenyum menggelengkan kepalanya lalu kembali memakan makan siangnya.

...

Hyemi menatap punggung seorang wanita dengan tangan memegang sebuah undangan kedua matanya membulat dengan panik. Sooyoung wanita itu menatap ibu tirinya dengan tajam menandakan kemarahannya.

"Kau menyembunyikannya dariku!"



FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang