Part02
Syifa meninggalkan perpus itu setelah mendapat ide , tapi tidak hari ini ide itu di laksanakan nya .besok biar persiapan matang baru si mangsa rizky nazar itu bakalan bilang iya untuk lomba debat.
Syifa berjalan menyusuri koridor sekolah sambil membawa beberapa pengumuman dan puisi yang akan di temple di madding .
" syifa " sapa seseorang sehingga membuat syifa menoleh .seorang cowok sudah tersenyum manis kepadanya .tapi syifa hanya memberikan sedikit senyum terpaksa pada seseorang itu .
" pelit amat sih senyum nya ,mau kemana sih ??" Tanya cowok itu .
" mau ke madding buat nempelin pengumuman .lo ada perlu sama gue ??" dari nada nya syifa tidak suka dengan cowok ini .
"jutek amat , gua kangen sama loe "kata2 ini membuat syifa jadi susah gerak , salah tingkah . bukan , bukan karna suka tapi karena tidak suka dengan cowok ini dan nggak enak hati aja .
" emn , bryan . gue duluan ya . mau nempelin ini dulu " singkat syifa langsung beranjak.
Bryan tersenyum miring,
"makin lo menghindar , makin gue deketin lo . syifa " lirih bryan berbicara dengan diri nya sendiri .
--
Sesampai nya di madding syifa melihat verrel juga lagi sibuk menempel2 kan sesuatu di madding .
" ada yang bisa gue bantu ga " ucap syifa tiba2 ,, sampai si verel pun kaget .
" astagfirullah , bikin kaget aja lu fa .ga ada ko , udah selesai . Cuma mau nempelin itu " menunjuk papan madding .
" pasti cape banget ya , tuh keringet sampe segede2 jagung gitu "ucap syifa kemudian mengambil tisu di kantong osis nya . menyeka setiap keringat yang ada di kening verrel .
Verrel tersenyum dengan perhatian syifa ini .
" makasih ya , " kata verrel sambil mengambil alih tisu itu .
" jadi ketua osis dan ngurusin banyak extra kurikuler .waktu istirahat aja kadang ga makan . jangan sampai ga jaga kesehatan . " syifa serius saat berbicara .
Verrel senang dan mengacak2 rambut syifa .
" makasih ya perhatian nya ,selama gue bisa kenapa nggak "
" makanya jadi orang jangan pinter2, jadi nya di perluin siapa siapa kan " balas syifa sambil menempel pengumuman yangdi bawa nya tadi .
" jadi cerdas dan pinter itu harus , biar ga di tindas orang lain . emn , gue cabut dulu ya . harus ke ruang kepla sekolah "
Syifa mengangguk dan verrel pun pergi .kata2 cerdas verrel langsung mengingatkan syifa pada rizky yang mengatai ya ga cerdas , wajah syifa berubah seperti beruang yang manyun .
--
Sedangkan rizky sudah berada di dalam kelas nya ,duduk sendirian seperti seorang yang tidak mempunyai teman .hanya sibuk dengan buku nya sendiri , yang entah itu buku apa . seperti bacaan orang2 penting , inteleg .
Rizky bahkan tidak tau kalo syifa ada di balik pintu kelas nya dan memperhatikan rizky .syifa diam melihat sosok rizky yang diam serius membaca buku itu , expresi rizky yang dingin dan hanya focus pada buku itu .
" besok pasti gue berhasil bujuk dia " lirih syifa berbicara pada diri nya sendiri.
Syifa masih memperhatikan rizky dari kejauhan , lama2 melihat rizky syifa merasa ada yang aneh pada perasaan nya .apalagi melihat dingin nya expresi iky .kenapa syifa tiba2 merasa peduli dengan rizky ,yang bahkan syifa tau sendiri rizky orang yang ngeselin .tujuan syifa Cuma 1 , membujuk rizky agar mau jadi peserta anggota debat .
Akhirnya syifa beranjak dari tempat nya , setelah sebelum nya melihat sekali lagi ke wajah rizky .
--
Syifa tidak bisa tidur , seharian ini dan sampai saat ini syifa masih teringat wajah rizky . wajah rizky yang dingin .mungkin karena syifa belum berhasil melaksanakan tugas yang di berikan verrel .makanya ini jadi beban buat syifa .
Syifa membuka laci di kamarnya dan mendapati sebuah diary nya .mengambil pulpen dan menuliskan sesuatu di diary nya .
-Kenapa sih , aku aneh banget liat expresi kamu .aku bahkan ga kenal kamu ,si pedebat yang menjengkelkan . –
Itu saja yang di tuliskan syifa , dan meninggal kan tanggal hari ini .kemudian menarik selimut dan menuju kea lam tidur nya .
--
Pagi hari yang cerah , syifa sudah rapi dengan seragam putih abu abu nya mencari2 sosok rizky nazar , si mangsa yang harus di dapat kan nya .
Lama mencari akhirnya syifa mendapati rizky duduk di kursi koridor sekolah masih dengan buku di tangan nya dan membaca nya .
" rizky "
Rizky pun menoleh , seperti biasa sebentar dan langsung kembali ke buku nya tanpa basa basi .apalagi tau siapa yang memanggilnya.
" lo itu ga bisa ngehargain orang lain banget ya . dua kali gue manggil nama lo baik2 . dan loe selalu saja Cuma noleh dan sibuk lagi sama buku lo " kesal syifa .
" gue tau , lo mau bujuk gue lagi buat lomba debat . ga usah buang2 waktu . gua ga bakalan tertarik , simpen aja tenaga lo buat nyari orang lain "
" ga bisa , harus lo " kekeuh syifa ." gu ga bisa "
" bisa , pasti bisa . kenapa ga bisa "
Rizky diam tak mau menanggapi syifa .syifa yang sadar rizky cuek dengan dirinya malah duduk di samping rizky .
" apa apaan sih lo " rizky dengan nada kesal juga saat syifa duduk dan sengaja dekat sekali malah sampai menempel pada rizky .
" oh , gue di perhatiin juga . kira in ada gempa juga lo ga akan peduli "
syifa sukses membuat rizky kesal ." lo kesini mau ngajak gue jadi peserta debat . gua udah jawab gua ga mau , harus nya lo pergi .lo paham bahasa Indonesia kan ??"
" gue mungkin orang yang kurang cerdas , tapi gue bukan orang yang cepet putus asa . hanya karna lo bilang ga mau jadi peserta ,trus gue pergi aja gitu . gue ga mau , gue mau lo tetep jadi peserta nya "
" masih banyak di sana siswa siswa yang lebih pinter dari gue yang bisa mewakili sekolah kita . ga harus gue , maksa banget sih "
" kenapa ?? loe takut , takut kalah di lomba debat ??"
Kata2 syifa seketika membuat pandangan rizky tajam ke syifa .seperti ada amarah yang bergejolak di hati rizky saat mendengar kata kata itu .
" iya , gue takut kalah " jawab rizky , kemudian berdiri dan hendak beranjak .
Syifa menahan tangan rizky sehingga rizky terpaksa berhenti dan menoleh kesyifa lagi .
" maaf , gue ga bermaksud ngomong gitu tadi .gue tau lo ga mungkin takut .please yam au jadi peserta " kali ini syifa berbicara dengan sangat lembut dan tulus .
Rizky terdiam sebentar dengan kata2 syifa tadi ,melihati wajah syifa yang seperti nya penuh harap .tapi dengan pelan rizky melepas pegangan tangan syifa . tanpa kata rizky meninggal kan syifa , entah kenapa syifa menjadi aneh lagi dengan perasaan nya melihat rizky yang diam aja tanpa jawaban apa pun yang di berikan pada syifa . dan entah kenapa syifa makin penasaran sama cowo bernama rizky nazar ini .
YOU ARE READING
SEBUAH HATI UNTUK SYIFA
Novela JuvenilCut syifa mendapat tugas dari sang ketua osis Verrel bramasta untuk membujuk seseorang untuk mengikuti lomba debat . Rizky nazar , dialah orang yang di maksud oleh Verrel . syifa begitu mudah menerima tugas ini , dan dia sangat percaya diri saat me...