Hari ini Pebrian pergi munyusuri sebuah desa untuk surpei lokasi pembangunan di kantornya. Pemandangan sekeliling memanjakan mata dan pikirannya.
"Mengapa juga Siska tidak ikut denganku jika tau ia pasti kegirangan. " pikirnya. "Ah gadis itu juga sibuk sekali akhir-akhir ini. " gumamnya sendiri.
"Hey percepat laju mobilmu kamu menghalangiku bodoh!!! " teriak seorang gadis pada Pebrian di belakangnya. Ia terlihat kesal dan terburu-buru sambil beberapa kali melihat jam di tangannya.
"Ahh siapa sih berisik sekali. " gumam Pebrian dan lekas turun dari mobilnya.
"Ehh malah turun bukannya cepetan dasar ya! " gerutu gadis itu lalu turun pula dari mobilnya. "Hey tampan sekali, oh my god dari mana datangnya malaikat dari surga itu apa dia ingin menjemputku? " tanya Klara dalam hati.
"Kenapa berisik sekali!! "Teriak Pebrian menyadarkan Klara dari lamunannya.
"Ehh maaf, aku emmhh,,, aku Buru Buru sekali. " jawab Klara tersenyum.
"Kamu!!!" Teriak Pebrian semakin mendekatinya.
"Ehh dia mengenaliku. " gumam klara dalam hati.
"Ya.. " jawab Klara ragu.
"Kamu. Tidak bisakah sehari saja tidak menggangguku hah? " tanya pebrian tiba-tiba marah.
"Ehh mengganggu katamu. Siapa yang mengganggu dan siapa yang pengganggu hah?? Jelas-jelas ini jalan umum kenapa kamu menghalangi pengguna jalan yang lain?? " jawab marah kemudian masuk mobilnya.
" kepinggirkan mobilmu!! " teriak Klara dalam mobil dan pergi meninggalkan pebrian.
"Malaikat apanya, malaikat pencabut nyawa sih iya. Ketus dan pemarah sekali. " gumam Klara tak habis pikir.***
"Ahh capenya hari ini. Bu ibu dimana? Kiara? Ah kemana meraka rumah rasanya sepi? "
Klara Putri Raharjo dan Kiara Putri Riharjo dua gadis kembar yang cantik dari seorang dermawan di Desa Muara condong.
Meski dua-duanya sama persis dan banyak mata yang tidak dapat membedakannya, tapi sikap dan hobi mereka sangat berbeda.
Kiara adalah gadis yang sangat lembut tutur katanya mebuat semua yang mendengar terkagum-kagum. Hobinya melukis ia tidak pernah jauh dari rumah dan hanya menghabiskan waktunya di Taman belakang rumahnya sikapnya yang pemalu membuat ia enggan bertemu orang-orang baru.
Sedangkan klara sang adik malah sebaliknya. Iya lebih suka menghabiskan hari-harinya di luar rumah. Dia senang bertemu orang-orang baru dan agak sedikit ceroboh. Ingin sekali ia pergi dari rumah dan mencari pengalaman baru akan tetapi larangan orangtua membuat ia berpikir beberapa kali.***
"Bu, apa pria tampan selalu begitu? Dia mengganggu pikiranku setiap memikirkan tentangnya. " kata klara kepada ibunya yang sedang merawat tanaman riasnya.
"Siapa yang kamu bicarakan apa anak pak RT mengganggu lagi? "
"Ahhh bukan, ini bukan soal Doni bu pria itu sedang keluar kota untuk menyelesaikan pekerjaannya. "
"Wah sepertinya kalian mulai akur ya. "
"Ahh ibu berikan saja dia pada kakak. Oh ya kenapa kakak tidak di jodohkan saja supaya aku juga bisa mencari calon suami bu,? "
"Jika kakakmu mau di jodohkan kamu juga harus mau dong. "Jawab ibu tersenyum.
"Ahh ibu. "***
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Impian ( TAMAT )
Romansa"Siapa kamu? " teriak Pebrian " ini benar-benar gila. " lanjutnya. " apa maksudmu ? kau pria aneh minggir. !" Teriak kembali Klara tak habis pikir.