Harus ku relakan

3.4K 144 0
                                    

Siska duduk termenung di kamarnya. Tepat duduk di depan meja riasnya. Terpikir tentang hari pernikahannya terpikir tentang perasaannya. Mengapa rasanya sesak mengetahui pujaan hatinya tidak mau melanjutkan pernikahannya. Wajahnya tenggelam di antara dua tangan yang terletak di meja rias depannya. Ia semakin menangis sambil sesekali menepuk-nepuk dadanya yang sesak. Iya terus menangis berjam-jam sampai matanya terasa perih dan sembab.

DRRTT.. Handphonenya bergetar dilihatnya sebuah panggilan dengan nama si bodoh.

"Hallo.. " suara Siska terbata bercampur tangis saat mengangkatnya. " Leo.. Hikss..!" lanjutnya tersedu-sedu.

"Hey ada apa princess. "Jawab Leo kaget.

Leo dan Siska berteman sudah sangat lama malah semenjak dalam kandungan pun mereka sudah berteman. Princess adalah nama panggilan Leo untuk siska. Ya Leo memang selalu memanjakan Siska seperti seorang Putri dan Siska memanggilnya si bodoh karena merasa lucu dan terlihat bodoh seorang Leo ketika memperlakukannya bak seorang Putri.

"Leo.. " kata siska yang masih menangis.

Leo berlari menuju apartemen Siska yang pintunya ternyata tidak terkunci. Apartemen mereka bersebelahan sengaja agar jika ada sesuatu pada princess nya Leo akan dengan mudah menghampirinya. Setelah melewati beberapa lorong apartement Siska yang luas, Leo melihat princess nya menangis di meja rias. Leo langsung menghampiri dan memeluknya erat sambil menepuk-nepuk punggung gadis itu.

"Siapa yang membuat princess ku menangis akan ku habisi dia. " kata Leo menekan perkataannya.

"Apa aku tidak pantas di cintai? " katanya sesak.

"Siapa yang berani bilang seperti itu? " tanya Leo geram.

"Jawab saja.. " kata Siska sambil semakin memeluk Leo erat.

"Semua orang mencintaimu. " jawab Leo mengelus kepala Siska sambil beberapa kali mencium keningnya. "Aku mengenalmu lebih dari apapun, aku menyayangimu lebih dari siapapun. Tenang masih ada aku. " ucapa Leo sambil memandang Princess nya lekat dan memegang kedua pipi gadis itu.

" Pebrian mencintai gadis lain. " ucap Siska menunduk.

"Hey,, aku tau itu menyakitkan. Aku tau persis perasaan itu. Gadisku juga mencintai pria lain bukan aku. " jawab Leo menaikan dagu Siska lembut.

"Siapa? Kapan?  Jahat sekali dia sama sahabatku. " kata Siska tak percaya.

Melihat Leo yang tersenyum melihat Siska yang ingin tau siapa gadis itu, siska menggeram.

"Kamu bohong ya? " tanya siapa lagi antusias.

"Memangnya aku pernah bohong apa?  Mana berani bohong pada princess ku yang cantik ini. " jawab Leo genit.

"Ih kamu. " kata Siska malu.

"Emmhh.. Tapi bukan salah dia sih. "

"Maksudnya?  Dia ga tau kalo kamu suka sama dia? "

"Ya. Aku tidak pernah bilang karena aku tau di cuma menganggapku sahabat. "

" ehh ko gitu?  Siapa sih dia? Jadi penasaran. "

Leo hanya tersenyum bersyukur princess nya sudah tak menangis lagi. Leo menggendong Siska ke tempat tidur, membaringkannya dan memakaikannya selimbut.

"Selamat tidur princess. "Ucapnya sambil mencium kening Siska dan pergi kembali ke Apartemennya.

Siska hanya tertawa melihat sahabatnya yang sangat perhatian itu. Dia bukan seperti sahabat kelakuannya mungkin terlihat seperti seorang ayah yang menidurkan anak gadisnya.

****

Gadis Impian  ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang