Hari ini kepala Pebrian terasa mau pecah di pikir dan di ingat kembali akan gadis itu. Gadis yang selalu ada di mimpinya. Gadis yang selalu ada di pikirannya. Gadis yang selalu menjadi bunga tidurnya. Gadis yang mengganggu tidurnya. Gadis itu terasa semu akan tetapi kini malah saling bertemu. Apakah gadis itu benar-benar nyata? Apakah itu benar-benar dia. Ahh memusingkan sekali. "Aku telah bertunangan rasanya tidak pantas memikirkan gadis lain. " itu yang selalu di ucapnya dalam hati.
Handphone berdering memecah lamunannya.
" Halo. Selamat pagi sayang. "
"Ya selamat pagi. " jawab Pebrian.
"Kemana aja sih? Ko ga ngabarin? Kamu baik-baik aja kan? " tanya Siska manja.
"Baik ko gak perlu khawatir. Maaf dari kemarin sibuk sekali. Kemungkinan besok juga pulang. " ucap Pebrian menjelaskan.
"Janji ya cepetan pulang jangan kepincut gadis desa sama aku aja ya janji! "
"Iya. Hari ini ada janji udah dulu ya bye. " Pebrian mengakhiri telepon nya.
"Ahh dia baik sekali mana mungkin aku menyakiti dia dengan jatuh Cinta pada gadis lain. " ucapnya sendirian.
Pebrian segera bergegas meninggalkan penginapannya. Hari ini dia harus mensurvei beberapa tempat untuk pembangunan kantornya. Di lajukannya mobil kesayang berwarna merah itu. Ia tak pernah bosan dengan pemandangan yang di lihatnya meski sudah ia lihat beberapa hari ini. Rasanya menyejukan, tentram dan damai. Jika bukan karena pekerjaan yang harus di urusnya rasanya tak ingin pulang ke kota lagi.
Tiba-tiba ia terhenti di sebuah rumah yang Indah. Rumah yang terlihat sederhana namun membuat setiap hati jatuh Cinta dan ingin tinggal disana.
"Darimana kelinci itu datang? Wah coba lihat lucu sekali. " ucap Pebrian saat menghampiri seekor kelinci di depan matanya. Namun rupanya kedatangan pebrian mengejutkannya. Binatang itu berlari menuju sebuah Taman di belakang rumah itu. Pebrian mengikutinya ia berjalan perlahan agar tidak mengejutkan binatang tersebut. Namun apa yang terjadi? Seorang gadis berambut panjang terurai mengalihkan pandangannya. Gadis yang sangat cantik dan seakan menyita seluruh perhatiannya. Jantung terasa berdetak kencang saat ia tersenyum. Tangannya terlihat sangat ahli saat beberapa sentuhan terlukis dalam kertas polos itu. Ahh aku seperti jatuh Cinta.***
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Impian ( TAMAT )
Romance"Siapa kamu? " teriak Pebrian " ini benar-benar gila. " lanjutnya. " apa maksudmu ? kau pria aneh minggir. !" Teriak kembali Klara tak habis pikir.