(SPQEr) - [1]Supernatural Powers QuoteEr : Tournament For Beginner

Story I : Reza

Q Past POV Q

Bocah berambut hitam itu bernama Reza, sedangkan si gadis bersurai hitam itu adalah kakaknya-- Ryanti.

Mereka duduk berhadapan.

"Kakak?" panggil Reza bingung melihat kakaknya---- Ryanti tengah memegangi kedua pipi Reza.

"Kau harus tegar ya?"

"Kakak mau pergi lagi?" tanya Reza memandang penasaran.

"Sama seperti sebelumnya, tapi kakak janji akan pulang kok. Jadi Reza jangan nakal ya selama kakak tidak ada..." jawab Rynati.

Reza mengangguk dengan pipinya masih 'terperangkap'.

"Tapi kak---" perkataan Reza terpotong saat melihat Ryanti mulai beranjak bangkit.

"--Ingat Reza. Jangan gunakan kekuatanmu untuk melukai seseorang..." ingatkan Ryanti.

"Tapi kak---" perkataan Reza kembali terpotong, kali ini Ryanti membuka pintu rumah mereka.

"Kakak janji akan pulang dan membawa uang yang banyak, lalu kita beli rumah yang baru..." kata Ryanti penuh semangat.

"Tapi kak---"

"----Kakak akan kembali kok, jadi tunggulah kakakmu ini!" setelah mengatakan itu Ryanti keluar dari rumah.

Meninggalkan Reza sendirian di tempat sempit itu. Sementara Reza hanya diam dan menatap lurus ke depan.

"Tapi kak.... Tasmu ketinggalan!"

Q Reza POV Q

Setelah itu kakak kembali ke rumah mengambil tas miliknya yang ketingallan dan memberikanku syal merah ini.

Bagiku benda ini seperti bagian dari kakak. Soalnya aku dapat mencium baunya.

"R...e..z..a!" panggil dia.

Dengan malasnya aku memutar ke kanan kepalaku yang sudah menyatu dengan papan meja.

"Apa?" tanyaku malas menatap tetangga sebelahku.

"Ayo kita ke kantin!" jawabnya semangat.

"Aku tidak punya uang..." jawabku mencoba kembali ke mimpi, tapi si sialan itu mengggoyangkan badanku.

"Apa lagi??" tanyaku sedikit merengek.

"Biar aku yang traktir..." jawabnya berlanjut.

Aku menghela nafas. "Lebih baik aku tidur..."

"Heeh? Why?!" tanyanya menggelora.

"Kata 'traktir' dalam rumusmu sama dengan 'Hutang'..."

Berkat kalimat di atas dia tidak jadi mengajakku.

Huuh. Teman macam apa itu?

Aku merutuki nasibku yang sial ini. Kapan sih kakak pulang?

Ini sudah 10 tahun'kan?