Story V : Gadis Kecil Yang Penuh Kebencian

196 23 6
                                    

[ Nakarai & Sandi POV ]

"U - Untuk saat ini kita buang semua permusuhan yang kita miliki. Argh..?!"

"S - Sandi-san?!"

Beberapa saat yang lalu Diamja hampir saja memotong Nakarai menjadi dua bagian andai Sandi tidak kembali dan menahannya. Sekarang mereka berada di 10 meter tidak jauh dari tempat Diamja berada.

"Diamja... Akan membunuh semuanya!" bisik gadis kecil yang membawa sabit hitam yang melebihi badan kecilnya.

"Bagaimana ini? Gara-gara diriku Sandi-san terluka. Aku--"

"Nakarai, kita akan mengulanginya!" teriak Sandi menyadarkan.

"T - Tapi Sandi-san terluka karenaku, k - kita.."

"Dengar Nakarai, jika kita diam sekarang maka kita akan mati. Lupakan lukaku, nyawa lebih penting saat ini..!" Sandi berdiri bangkit dengan sebelah tangannya banjir cairan merah.

"Aku akan menjadi umpan sekali lagi dan pastikan kali ini kita berhasil.."

Nakarai masih terduduk, gaun dan rok yang ia kenakan sudah kotor berkat aksi menghindar tadi.

"Kemungkinan gadis kecil itu akan menyerang seperti tadi, maka dari itu.." Nakarai bangun setelah mendengar penjelasan dari Sandi.

Diamja memutar sabit besarnya mengelilingi badan kecilnya, topeng tengkorak melayang di depan wajahnya, tanpa peringatan ia menghancurkannya dan muncullah kobaran api kegelapan.

"Wahai Sabit yang selalu membawa kematian. Sabit Kematian yang menulis Tali Kehidupan dari dunia. Kematian yang membawa kebencian. Dan kebencian yang ada di dalam diriku. Aku mengutuknya..!!" Diamja menyeruakan quote miliknya, sabit hitam tersebut sepenuhnya ditutupi oleh 'kegelapan'.

!!" Diamja menyeruakan quote miliknya, sabit hitam tersebut sepenuhnya ditutupi oleh 'kegelapan'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Diamja berlari, Sandi juga mulai berlari disaat yang sama. Diamja melemparkan beberapa tebasan kegelapan tapi Sandi menghindari itu semua dengan mata tertutup, karena badannya masih lemah itu merugikan Sandi. Lalu ia tersandung, hal itu dimanfaatkan oleh Diamja untuk memotong ritme.

Pelindung Sarang Air

Drasss...

Sebuah gelembung air sebesar 5x dari Sandi melindungi dirinya, sabit Diamja seperti terpantul ke belakang.

Langkah Asap Hitam

Diamja menekan sabitnya semakin ke dalam pelindung sedangkan dirinya melompat ke depan, pantulan pegas tak dapat terhindarkan. Tubuh Diamja melakukan roll melompat ke depan dengan sangat cepat berkat pantulan dari pelindung, dirinya berputar seperti bola yang ditendang dan berubah menjadi asap hitam yang tiba - tiba saja muncul dihadapan Nakarai.

"Mati!"

Slash.. Sring..?!










Kita akan menjebaknya!

(SPQEr) - [1]Supernatural Powers QuoteEr : Tournament For BeginnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang