Q Author POV Q
Dibangunan tua yang terlihat tak layak huni itu telah terjadi sesuatu yang buruk, tiga anak putus sekolah yang biasa nongkrong disana kini terkapar di atas lantai. Perlahan dan tidak lama, aura negatif keluar dari badan ketiganya.
"Mendarat disini? Sungguh tidak beruntung.." kata salah satu dari mereka. Ia bangkit dari jatuhnya dan menatap tubuhnya sendiri. "Terlebih aku mendapatkan 'wadah' yang lemah," lanjutnya berdecih.
"Tidak perlu dicemaskan. Dengan aura negatif kita dapat menjadi kuat. Bersabarlah.." sambung temannya.
Orang terakhir juga bangkit. "Dia benar, maka dari itu... Ayo kita mengam--?"
Jret..!
Sebuah cambuk hitam melilit leher orang itu dari belakang, dengan kasar.
"Maaf, tapi kalian tidak akan kemana-mana.."
Luke berdiri di pintu masuk dengan tiba-tibanya. Luke menarik cambuknya, memotong kepala orang itu hingga tak bernyawa lagi. Lalu Luke duduk di sofa merah yang kelihatannya masih dapat dipakai.
"Heh. Mereka menemukan kita secepat ini. Aku benci jaringan canggih.." keluh orang lainnya.
Luke hanya duduk santai, menyeringai menatap mereka berdua yang tersisa. "Aku akan menghabisi kalian lalu pergi ke tempat Lucy dan menyelematkannya.."
"Aaargh. Bicara yang tidak-tidak. Mati saja kau!" terjang orang kedua.
"Kau saja yang mati!"
Door Dimension Time:
Decay-time CircleWush..!
Orang itu melewati lingkaran waktu yang ada di depannya, sedetik setelah melewatinya. Orang itu seketika menjadi abu.
"Dia bukan manusia biasa, siapa dia? Pengguna Kekuatan??" pikir orang terakhir, takut.
Lalu sosok lelaki berjaket melesat melewati pintu masuk. Lelaki itu 'menghantam' orang terakhir hingga 'tak tersisa'. Darah bersimbah di lantai.
"Kau terlambat.." seru Luke.
"Aku terlambat, itu bukan urusanmu.." balasnya.
"Orang sialan itu memerintahkan kepada kita untuk menghabisi 'makhluk' itu..? Tapi kurasa sudah terlambat. Mereka sepertinya sudah banyak telah mendapatkan 'wadah', aku dapat merasakannya dengan pasti.."
"Lalu, apa yang harus kita lakukan?"
"Aku tidak tahu denganmu, tapi aku akan menghabisi semua 'makhluk' itu. Yang aku perdulikan hanya Lucy, tidak ada untungnya aku perduli kepada orang lain. Mereka saja tidak tentu perduli denganku, kenal saja tidak.." jawab Luke sarkas.
"Aku bingung. Kau ini orang jahat atau penyuka incest.." desah lelaki berjaket.
Luke bangun dari sofa, berjalan ke jendela bersama lelaki tadi.
"Kita bagi tugas. Aku ke barat dan kau ke pusat kota.."
"Aku suka pusat kota~~"
KAMU SEDANG MEMBACA
(SPQEr) - [1]Supernatural Powers QuoteEr : Tournament For Beginner
Fantasia[ Cerita I dari Seri SPQE ] Reza N(Nugroho), bocah berumur 14 tahun yang ingin lulus sekolah menengah dasar. Bocah dengan kekuatan supernatural setelah dirinya merangkai beberapa kata menjadi suatu kalimat yang bijak. Yang mana kalimat itu memberika...