4. PERTEMUAN PERTAMA

18 3 1
                                    


Momo keluar dari mobil Saidan setelah sebelumnya mendengar nasehat tentang keikutsertaannya dalam dimas diajeng yang diselenggarakan selama masa orientasi. Di depan gerbang dia berpapasan dengan Ima dan Dita yang sedang mengantri untuk diperiksa perlengkapannya oleh panitia ospek.

"Hai." Dita menyapa ketika Momo menghampiri. "Tumben yang nganter beda?"

"Abang gue baru pulang."

"Hei! Itu yang dibelakang jangan ngerumpi aja! Jaga ketenangan." Suara kakak kelas di depan menghentikan aktifitas tiga sekawan tersebut.

ж ж ж ж ж

Setelah pengecekan barang siswa baru berkumpul di lapangan upacara sesuai kelas untuk mendapatkan penjelasan tentang kegiatan dalam satu hari. Hari ini mereka akan melihat pertunjukan dari ekstrakulikuler yang ada di sekolah mereka. Momo berdiri di barisan belakang karena mereka berbaris sesuai tinggi badan, dari tengah lapangan mereka dapat melihat bahwa pelajaran untuk kakak kelas sedang berlangsung.

Di belakang tiang bendera ada aula bawah, ruang UKS dan kelas XII IPS 4, karena Momo ada di kelas terakhir maka barisannya berada tepat di depan kelas XII IPS 4, dilihatnya ada seorang guru wanita entah pelajaran apa sedang menjelaskan ketika dari belakang berdiri seorang lelaki yang kemudian berjalan kedepan berbicara sebentar dengan guru lalu berjalan keluar kelas.

"Ssstt."

Senggolan di lengan mengalihkan perhatian Momo dari kelas di depannya. Mengedikkan kepala untuk bertanya apa yang terjadi, "itu kak Siska nyariin lo." Dilihatnya kak Siska sedang berdiri di belakang barisan mengayunkan tangan memanggil Momo dan Raka keluar dari barisan.

"Ayo kita kumpul."

Momo dan Raka berjalan mengekor menuju aula bawah, disana sudah ada anak-anak yang lain, di dalam terdapat beberapa kakak kelas di beberapa tempat siap dengan kertas-kertas yang sepertinya akan digunakan untuk audisi.

"Kalian masuk satu persatu, hari ini adalah ujian tanya jawab, ada kakak-kakak yang akan memberikan kalian pertanyaan. Setelah kalian selesai dengan satu orang kalian akan bergeser ke sebelah untuk mendapatkan pertanyaan baru karena setiap kakak memiliki pertanyaan yang berbeda-beda."

Setelah memberikan penjelasan setiap anak mengambil posisi yang sudah ditetapkan. Momo berhadapan dengan Kak Rara, cara bicaranya begitu ceria sehingga Momo nyaman ketika melakukan wawancara. Setelah beberapa pertanyaan mengenai arti nama yang dimiliki, Momo menjelaskan bahwa dia ingin mengundurkan diri dari audisi karena satu dan lain hal. Sebelum menyetujui Kak Rara dengan bijaksana meyakinkan bahwa tidak apa-apa mengikuti kegiatan ini, namun Momo memberikan alasan yang tidak bisa ditolak sehingga Kak Rara setuju.

" Yaudah kalau itu keputusan kamu kakak bisa apa. Tapi sebelum selesai kakak minta kamu tetap mengikuti audisi yang sekarang, bakat apa yang mau kamu tunjukkan?"

"Aku mau nyanyi kak."

"Oke, kakak hitung ya? Satu, dua, tiga.."

"Mengapa engkau waktu itu, putuskan cintaku dan saat ini engkau selalu ingin bertemu, dan memulai jalin cinta, mau dikatakan apa lagi, kita tak akan pernah satu, engkau di sana, aku di sini, mesti hatiku memilihmu. Andai ku bisa, ingin aku memelukmu lagi, di hati ini hanya engkau mantan terindah, yang selalu ku rindukan..."

ж ж ж ж ж

Momo sibuk menarik tangan Dita untuk diajaknya ke toilet, karena berada di pojok belakang sekolah yang mana bagian belakang bangunan sekolah sedikit membuat bulu kuduk berdiri bagi penakut, dan Momo merupakan salah satu dari sekian anak yang memiliki rasa takut dibawah standar. Anak-anak yang lain sedang meminta tanda tangan dari kakak kelas karena saat ini tepat jam istirahat.

FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang