Bab VII

2.2K 71 1
                                    

Malam itu adalah anniversary kedua bagi mereka. Sang wanita dengan dress warna peach sangat sepadan dengan kulit kuning langsat di tubuhnya. Ia menunggu di apartemennya untuk menunggu kekasihnya. Kekasihnya yang ia kenal selama tiga tahun ini. Sebelum ia berangkat meninggalkan negara asalnya.

Gadis itu terlihat sangat manis dan mungil.

" Hai sayang, I love you", panggilnya. Ia mengecup kening sang perempuan. Kemudian lelaki itu mendekatkan wajahnya ke wajah sang perempuan.

"Happy anniversary sayang", katanya berbisik di telinga sang gadis.

"hari ini mau kasih kado apa?"katanya manja.

" Kado yang belum pernah kamu dapatkan", jawabnya membuat wajah di depannya ini semakin terlihat manis untuk di sesap setiap jengkalnya.

Dalam hitungan menit. Pasangan muda ini bergelut satu sama lain melakukan apa yang mereka katakan sebagai  kesenangan dunia. Ketika sang lelaki ingin memiliki utuh sang gadis. Otak sang gadis kembali seperti semula. Ia mendorong keras tubuh sang lelaki. Ia tersadar apa yang telah ia lakukan.

"Aku tak bisa mas. Aku tidak bisa", gadis itu berlari ke kamar mandi menyesali apa yang telah dilakukan sejauh itu. Orang tuanya tidak mengajarkan hal kotor seperti itu. Adat istiadatnya tidak seperti itu, itu bukan budayanya. Ia menangis sesenggukan di kamar mandi. Dari balik pintu sang lelaki merasakan pedih apa yang dirasakan gadisnya di kamar mandi.

"sayang keluarlah, kita bicara". Sang lelaki terus membujuk. Ia juga menyesal apa yang sudah dilakukannya. Entah apa yang melakukannya seperti itu.

" I want you leave me alone, please", pintanya. Akhirnya sang lelaki pun pergi.

Seminggu setelah kejadian itu Mereka tidak bertemu. Sang gadis mengurung diri di apartemennya, Ia tidak mengerjakan apapun. Akhirnya temannya yang dari Singapura mengajaknya untuk ikut festival kampus. Akhirnya ia setuju.

Malam itu, Ia ikut acara kampus yang ia tak akan diduga akan seperti itu disana. Free sex di setiap lobi kampus akan terjadi. Ia tidak mendapatkan kebahagiaan tetapi Ia mendapatkan pemandangan yang membuatnya sangat kecewa dan remuk. Ia mendapati kekasihnya sedang bercumbu dengan perempuan asal Spanyol, dengan rambut bergelombang dan wajahnya yang terlihata sangat cantik. Gadis itu tidak ada apa-apanya.

" mas", panggilnya gadis itu.

Ia segera menghentikan apa yang ia lakukan.

"sayang", Ia segera mendekati gadis itu dan meninggalkan wanita yang ada didepannya. Gadis itu pun langsung meninggalkan lelaki itu berlari, tetapi langkah kaki sang lelaki lebih besar dibandingkan gadis itu.

"tunggu penjelasanku sayang"

Gadis itu hanya menatap kosong ke mata kekasihnya. Tatapan kecewa yang sangat dalam, hingga gadis itu tak menganggap lelaki itu ada. Gadis itu hanya menggeleng.

" salam untuk papa sama mama, sampaikan maafku untuk mereka, dan maafkan aku juga selama ini". Gadis itu melenggang pergi dari kehidupannya.

Malam festival waktu itu adalah malam festival terakhir untuk kisah Gayatri Pramudya Ayuna dengan Airlangga. Sepulangnya dari WIna, Austria. Mereka tak pernah kontak sama sekali.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sepanjang perjalanan Ayuna hanya menangis. Entah apa yang membuatnya menangis. Perkataan Driyan ataukah pertemuannya dengan Airlangga. Kekasihnya ketika ia menempuh gelar Doctor di Wina.

Dengan mobil mewahnya, AIrlangga tak bisa berkata apapun. Ia teringat semuanya. Kebodohannya membuatnya ditinggalkan Gayatri atau Ayuna. Kepercayaan Ayuna menguap hanya dalam waktu lima menit. Gadis spanyol yang memaksanya untuk melakukan kissing random, membuat hubungannya dengan Ayuna kandas. Bahkan putusnya Airlangga dengan Ayuna sempat membuat Ibunya yang sangat dekat dengan Ayuna merasa kehilangan Ayuna, dengan putusnya mereka berdua. Dulu sewaktu Ibu Arla ke Wina menjenguk Arla, Ayuna selalu menemaninya jalan-jalan. Ayuna adalah pribadi yang menyenangkan dan periang waktu itu. Ia tidak mengerti kenapa ia bisa bertemu Ayuna. Sekarang roda takdir berkata lain, Ayuna kini menjadi milik Driyan. Airlangga menghela nafas berat.

Setetes EmbunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang